Friday, December 24, 2010

What Happen In Vegas, Doesn't Always Stay In Vegas (Pt. 6)

Sudah dua minggu sejak Martin pergi dari rumah. Sementara Matt, yang tau si Ransul lagi butuh temen, menggunakan kesempatan ini untuk mencoba back on track, eeeh maksudnya deketin Ransul lagi gitu.
"sooo you've been calling me these days, hu?" tanya ransul waktu Matt nelpon dia.
"well, i kinda realize that maybe you need someone to talk, so..."
"uh... you really wanna know what i'm thinking?"
"if you don't mind." jawab Matt. "maybe you wanna start this all over again, with me, you know, maybe..."
"yeaaa, actually, no, Matt." kata Ransul. "see, i feel so guilty about this, ya know, martin has been everything to me these few years and i really wanna make it up to him."
"uh, that kinda breaks my heart..." Matt keki.
"i'm sorry, Matt." Ransul jadi ngga enak. "but what we had is over, it's been a few years, you should've moved on."
"it ain't that easy, not with you."
"dawg, you gotta face it, okay?"
"well maybe i don't wanna face it, maybe i don't wanna move on."
"dude, seriously."
"you think i'm joking?" tanya Matt.
"okay, you know what? i'm gonna hang up, okay?"
"don't hang up on me, R." kata Matt.
"whatever," then she hang up. Ah somplaaaak somplak. pikirnya dalam hati. Tiba-tiba telponnya bunyi lagi. "haloh?" sapa Ransul.
"yo, it's Paul." kata yang di sebrang.
"hey P, what's up?"
"just wanna check you out, are you feeling okay?"
"uh... yea..." jawab Ransul. "why'd you ask?"
"dude, i'm like your big brother, can't i know what you feel?"
"okaay, but you don't... usually ask me how am i feeling, especially in a night like this." jawab Ransul.
"well, you usually live with my man, and now you're alone, so i'm thinking maybe i should know if you're doing okay."
"oh, well, i'm doing okay. thank you for asking."
"okay, just let me know if you need something, okay?"
"thank you." kata Ransul. "um... how's Martin?" akhirnya dia nanya juga.
"he's fine, looks a bit miserable, but fine." jawab Paul. "you miss him, don't you?"
"kind of..." Ransul sedih.
"well, uh... i don't know what to say, but, um... it's gonna be okay, trust me."
"yea, right." jawab Ransul, sambil rolling eyes.
"well, good night, sis." kataPaul.
"night." jawab Ransul.
"she's fine, dude." kata Paul.
"did she say anything about me?" tanya Martin. Ternyata dia yang nyuruh Paul nelpon Ransul.
"well she said she missed you," jawab Paul. "seriously, dude, go home."
"should i?" Martin malah nanya. "i mean, well, i really want to, but..."
"don't be such a jerk, you do love her." Paul nabok Martin.
"yea, i do." Martin nunduk.

Keesokan paginya, Ransul nyariin bonekanya dengan mata masih tertutup di kasur. Eh, kok kayak ada orang ya? "mati lu, tipsy kagak, kok ada orang? jangan jangan pocong? masa pocong pagi pagi sih." pikirnya dalam hati. Perlahan dia balik badan, dan ngebuka mata "ya tuhan semoga itu guling... tapi kok guling keras trus kerempeng? ah semogga tetep guling..."
"loh? Martin?" Ransul kaget. ternyata orang itu adalah Martin Johnson! Ransul ngga tau harus senang atau gimana. Lalu si mas yang di maksud ngebuka matanya.
"morning..." katanya sambil ngucek ngucek mata.
"m-m-morning..." Ransu masih melongo. "how can you...?"
"uh, yeah, sorry for sneaking out, i just don't wanna wake you up." Martin garuk garuk kepala.
"did i forget to lock the door?" tanya Ransul, masih duduk di kasur sambil melongo.
"i got a key, remember?"
"uh, right." jawab Ransul. "so... why you decided to coming back?"
"well, i kinda miss this house, this bed..." jawab Martin sambil naikin selimut ke badannya. "and i don't really like sleeping alone since Paul didn't let me to sleep in his bed." dia senyum.
"hmm..." Ransul cuma senyum sambil megangin bonekanya.
"i miss you, Ransulminii..." MJ megang tangan Ransul.
"i miss you too..." jawab Ransul. "sorry for what i did back in Vegas. i was too afraid to tell you and um..."
"that's sucks, ya know? finding out your girlfriend slept with someone else, and you know i hate Matt because he's always try to take you away." kata Martin.
"yea well, let's just not talk about that, okay?"
"i bet he's been calling you these past few days."
"uh hu." Ransul ngangguk.
"jerk." kata Martin. Ransul cuma ketawa kecil.
"so... is this mean that we're okay now?" tanya Ransul.
"i don't know," jawab Martin. "we're gonna find out after i kiss you." lalu dia narik Ransul, and so they kiss.


THE END.

Wednesday, December 22, 2010

What Happen In Vegas, Doesn't Always Stay In Vegas (Pt. 5)

Martin pergi dari rumah udah 2 hari. Saat itulah Paul, temen satu bandnya martin, dateng kerumah Ransu.
"what are you doing here?" tanya Ransul begitu ngeliat Paul di depan pintu rumahnya.
"jeez, easy, i'm not here looking for MJ." jawab paul ngeliat muka Ransul yang udah persis sendal jepit keinjek (oke ngga nyambung juga). "he's in my house, actually."
"really?"
"yeah. and he asked me to take some of his clothes."
"he's not coming back, is he?"
"not in this situation."
"come in, i'll take some of his clothes." Ransul akhirnya nyuruh Paul masuk.
"your house looks so... clean." Paul komentar begitu dia liat lantai dua di rumah Ransul keliatan bersih dan rapih.
"well, you know Martin is the only person who likes to mess up this house." katanya sambil ngasih sekaleng bir ke Paul. "wait a second, i'll take his clothes". lalu Ransul pun masuk kamar untuk ngambil beberapa baju buat Martin.
Ngga lama kemudian, Ransul keluar sambil bawa satu tas yang isinya baju dan fridge kecil punya Martin yang isinya cuma muat dua kaleng Red Bull.
"here you go, give this to him, i know he missed it." katanya sambil ngasihin barang barang tadi ke Paul.
"i'll give it to him." kata Paul.
"also, tell him to change his underwear, you know him..."
"totally, R, i'll take care of your boyfriend."
"thank you," jawab Ransul duduk di sebelah Paul. "but i might not be his girlfriend anymore."
"not really, i mean... you guys have been together for several years, it's not that easy." kata Paul. "but seriously, how did it happen? ya know, you, and Matt..."
"ukh yeah, that..." Ransul narik napas, "are you gonna believe me if i tell you it was an accident?"
"was it?" Paul nanya balik.
"yea, it was. actually, i really didn't remember how did it happen..." dan begitulah Ransul menceritakan kejadiannya.
"uh... i actually don't know what to say." Paul komentar. "and if i were MJ, i'd probably do the same thing he does right now, i mean... your girlfriend just fucked her ex boyfriend..."
"i know, and i can't blame such a beautiful city like Vegas for this." Ransul nunduk.
"right."
"do you think he'll take me back?"
"there's always a possibility, but not now, i guess." Paul nenggak birnya. "anyway, sis, i gotta go, this man is probably waiting for his clothes."
"yeah, sure."
"just... let me know if there's anything you need, okay?"
"you sure still wanna help me after the thing i did to your frontman?"
"yo, we're like brother and sister, duh!" Paul menepuk bahu Ransul pelan.
"thank you, uncle Poolie." Ransul senyum. Lalu Paul pun pulang kerumahnya.

iseng, Ransul nelfon Ayunda.
"halo?" sapa Yunda di telfon.
"Yuncuu ini Ransul." kata Ransul.
"eeeh ada apa mbak Ransul?"
"iseng aja, lagi ngapain mbak?"
"baru balik nih."
"dari mana?"
"rumahnya Mike." mukanya si Yunda berubah sumringah.
"ejiyeee sekarang udah jadi kekasih yakaan ahahahaha."
"aaaa mbaknyaa..." Yunda keki. "eh mbak maap ya waktu itu saya tidur di depan pintu kamar."
"iye, abis ngapain sih emang ampe tidur disitu?"
"yaaa biasa, namanya juga anak remaja."
"anjir ahahaha." Ransul ketawa. Eh tiba-tiba dia ngeliat ada hp di sofanya. "yah, ketinggalan nih."
"apaan yg ketinggalan, Sul?"
"anu, tadi Paul kesini ngambil baju, trus hp-nya ketinggalan."
"bajunya Martin?"
"he eh. ude ye, gue mau anterin hp dulu. dadaaaah." Ransul nutup telfon, lalu langsung capcus kerumah Paul.

Sampe dirumah Paul, Ransu membunyikan bel. terdengar ada suara dari dalem rumahnya.
"comiiiing!" kata suara yg di dalem, lalu pintu di buka. Ternyata itu tadi suara Martin. Pantesan Ransu kayak kenal sama suara tadi.
"uh... Martin..." Ransul keki abis.
"what do you want?" ini si Martin kayaknya udah empet banget ngeliat Ransul.
"i wanna give this to Paul," Ransul nyodorin hp-nya Paul. "he left it when he came to my house."
Martin narik napas, "come in." katanya.
"no need, just give this to him." kata Ransul. Martin baru mau ngambil hp itu ketika Paul muncul.
"hey... Ransul..." sapa Paul yang ngeliat Ransul lagi berdiri di depan pintu. Martin pun minggir, tapi ngga pergi dari situ.
"Paul," kata Ransul nyapa balik. "you left your cellphone at my house earlier." katanya ngasih hp ke Paul.
"oh, thank you so much, sis." paul ngambil hp-nya dari tangan Ransul. "you wanna come in?"
"no, thanks. besides, your friend might not wanna see me." katanya sambil ngeliat ke Martin. Yang diliatin cuma diem, keki. "bye Paul."
"bye." jawab Paul, ikutan keki. Tanpa ngeliat dan pamit ke Martin, Ransul lalu pulang.
Males pulang, Ransul mampir sebentar ke Coffee Shop deket rumah. Eeeh ngga disangka-sangka, ketemu dia sama Matt, dia pun nyamperin Ransul yg lagi sendirian.
"Ransul..." sapa Matt.
"alamaaaak what are you doing here?" Ransul kaget.
"just stopping by, buying some coffee, the i saw you sere sitting alone." jawab Matt. "can i sit here?"
"uh... yea."
"so how's Martin? is everything okay?" tanya Matt.
"we broke up."
"really?" ngga tau kenapa mukanya Matt agak agak senang saat itu.
"well, he didn't really say it, but uh..."
"you guys are not talking to each other anymore."
"yea, and he left my house." tambah Ransul.
"i'm sorry." kata Matt.
"mm-hm..." jawab ransul seadanya. "by the way, Matt, i gotta go. i kinda tired."
"okay." jawab Matt.
"bye." lalu Ransul pergi ninggalin Matt. Sebenernya dia ngga capek, cuma lagi agak males aja ketemu sama Matt. Pasti omongannya ngga jauh jauh dari apa yang sudah mereka lakukan di Vegas and Ransul feel really bad about it.


TO BE CONTINUED...

Tuesday, December 21, 2010

What Happen In Vegas, Doesn't Always Stay In Vegas (Pt. 4)

Sudah seminggu lebih sejak kejadian di Vegas antara Ransu dan Matt. Mereka pun jarang menghubungi satu sama lain, paling banter cuma lewat IM doang. Jadi, bisa dibilang things are fine this time.

Martin harus pergi ke Boston karna ada show disana. Jadi Ransu ditinggal sendirian di rumah.
"alamaaak bete amat sendirian dirumah ye." kata ransu pada dirinya sendiri. Seharian dia cuma nonton TV, mau jalan jalan juga males kalo sendirian. Lagi kayak gitu, tiba tiba si Aiiro telfon.
"halo?" sapa Ransul.
"mbaaak, kongkow yuk." ajak Aiiro.
"wah ayok deh, daripada gue sendirian dirumah," Ransul langsung semangat. "mau kemana?"
"biasa, coffee shop deket rumah." jhawab Aiiro. "ketemuan disana ye sama yang lain juga."
"okeee." lalu Ransul nutup telfon, dan bersiap siap pergi ke coffee shop deket rumah untuk hang out sama teman temannya.

Sampe di Coffee Shop...
"Gimana? ngga ketauan kan? udah seminggu." tanya Aiiro ke Ransul.
"sukurlah, ngga ketauan." jawab Ransul. Tiba-tiba Ayunda dateng, mukanya sumringah kesenengan.
"ngapa deh lu nyet? girang amat." tanya Dea begitu ngeliat tetangganya begitu girang.
"eheeemmm... hehehe..." Yunda cuma ketawa.
"kejedot kali." Amel komentar.
"kenapa sih lu?" tanya Ransul.
"anu... hehe..." Yunda duduk, "tadi gue ketemu Mike Posner ahahaha."
"ebuseet" kata Ransul. "ketemu dimana?"
"di depan, tadi. dia mau masuk juga. ehehe."
"pantesan lu seneng banget." kata Aiiro. Yunda lagi-lagi nyengir.
"eh kita sleepover dirumah Ransul yuk. Kasian doi sendirian di rumahnya." ajak Dea.
"emang pacar lu kemana?" tanya Yunda.
"ada show di kampung halamannya." jawab Ransul.
"ooh. ayok deh." Yunda setuju. "ajak Mike boleh ya?" katanya. Yunda sebenernya udah kenal lama sama Mike, dan belakangan punya crush sama itu orang, tapi ngga berani bilang.
"okelah, tapi masa dia doang cowonya?" kata Ransul.
"ntar gue ajak Ian deh." kata Aiiro. ian yang di maksud disini adalah Ian Somerhalder, pacarnya Aiiro.
"Amel, ajak Gabe juga, biar rame." usul Ransul.
"oke." jawab Amel.
"wah, kalo gitu gue ajak Cory deh." Kata Dea.
"Cory Monteith? kirain gue lo sama Johnny sekarang." Ransu melongo.
"iya, bukannya waktu di Vegas..." Aiiro mikir.
"iye ini baru tiga hari jadiannya ehehe." Dea nyengir.
"ebuseet... cacat lu nyet." kata Yunda.
"biarin yang penting kan gue ngga selingkuh." jawab Dea.
"sompreeet! nyindir gue lu ye?" Ransu keki.
"eeeeh ngga maksud, Sul, sumpah." kata Dea.
"udaah, ntar malem kita ke rumah mbak Ransul bawa apaan gitu biar bisa party sekalian." usul Yunda.
"boleh juga." jawab yang lain.

malemnya, teman-teman Ransul dateng bareng sama anak cowoknya. Mereka pun ber-party party kecil biar ngga garing. Tapi semuanya berdua, jadi Ransul agak bosen juga karna berasa jadi ban bajay di rumah sendiri. "adeeeh salah nih ngebolehin anak-anak bawa pacar." pikirnya dalem hati. Tiba-tiba telfon rumahnya berdering.
"halo?" sapa Ransul.
"hey baby, how you doin?" ternyata itu Martin.
"heeey, just hang out with the girls and their boyfriends. how's Boston?"
"it's cool, it's been awhile since i left Boston." jawab Martin dari sebrang.
"eheh, i never asked you to move in, remember that." Ransu senyum.
"i know." jawab Martin. "by the way, i think i won't be home tomorrow, my father is sick so i have to take care of him."
"ah what a bummer. ya know, everyone starts cuddling with their own guy here except me." kata Ransul.
"you're not supposed to asked them to bring their guy."
"i know." jawab Ransul.
"well, i'll call ya later, okay?" kata Martin. "take care."
"yea, you too." Ransul nutup telfonnya, lalu kembali bermain bersama teman-temannya.

Bangun pagi, Ransul merasa ada orang di sebelahnya. "OMFG, jangan bilang kejadian di Vegas keulang lagi tapi sekarang sama salah satu pacarnya temen gue sendiri, oh snaaaap." Ransul ngga berani nengok. Tapi karena penasaran, akhirnya dia balik badan juga.
"alamaaaak..." Ransu kaget ngeliat Aiiro dan Ian lagi tidur di kasurnya. Tiba-tiba Ian bangun.
"uuhh... hey, Ransul." katanya dengan muka kusut dan agak agak tipsy.
"uh... hey... Ian." Ransul pun bangun dari tempat tidur karna jadi berasa abis threesome, soalnya si Ian tidurnya di tengah tengah Ransul sama Aiiro.
begitu buka pintu, Ransul kesandung, lalu jatoh. "anjiiir!" teriaknya pas jatoh. "astaganagabonaaar..." ternyata dia kesandung Ayunda dan Mike yang lagi tidur di depan pintu kamarnya. "ini orang pada kagak tau gue punya kamar tamu apa gimana sih ceritanya?" katanya ke diri sendiri begitu ngeliat temen-temennya yang lain juga tidur ngga pada tempatnya.
"dude, sorry for making your place so fucked up." tiba-tiba Ian ada di belakang Ransul.
"hah, iye, ngga apa apa. eh, i mean, no problem." Ransul masih melongo.
"um, by  the way, do you have some milk?" tanya Ian sambil garuk garuk ketek.
"y-yea it's in the fridge." jawab Ransul dengan tampang 'ewh'.
"thanks." lalu Ian turun ke lantai bawah menuju dapur buat ngambil susu.

Setelah semuanya pulang, dan setelah selesai beresin rumah, Ransul ke kamar. "online aaah" pikirnya. eeeh, emang nasip, ternyata Matt juga lagi ol. jadilah mereka berbincang bincang.
Matt : how are you?
Ransul : fine.
Matt : is your boyfriend there?
Ransul : no, he's on tour. why?
Matt : nuthin, just ask.
begitulah mereka chatting sampe lumayan lama sampe tiba-tiba bel rumah Ransul bunyi. "ni kalo ngga Aiiro ketinggalan kancut, atau salah satu dari mereka ketinggalan barang kali." pikir Ransul. Tapi ketika buka pintu, yang ada di depannya ternyata Martin.
"i thought you're coming home tomorrow." Ransul kaget.
"yea, well... i left my dad alone, because i kinda miss you." jawab Martin. "no, i'm kidding. he's getting better, and i asked my cousin to take care of him, so, it's fine."
"that's great." kata Ransul. lalu mereka masuk ke Rumah.

Selesai mandi, Martin iseng buka laptopnya Ransul. Goblok, dia lupa matiin laptopnya, jadi masih ada history chat antara dia dan Matt. isinya kurang lebih begini :
M : so your boyfriend still didn't know what happen, hu?
R : yeah, thank god. no more get drunk in Vegas.
M : ahah, just so you know i look forward to it.
R : ah, only this time i remember everything, hu?
M : yeah...
R : accident don't happen twice, Matt
M : lol. that sex accident should.
begitulah, tiba-tiba Ransul masuk kamar dan memergoki Martin lagi ngeliat laptopnya, dia langsung inget belom matiin itu laptop dari tadi pas chatting.
"uh, bub..." Ransul manggil MJ.
"sex accident?" Martin looks furious.
"shit, uh..." Ransul langsung ngeri sendiri. matilah awak ni gimanaaa. katanya dalam hati.
"you'd better come up with a good explanation, Ransul." kata Martin.
"i-it was an accident, okay?" Ransul ngejelasin. "i didn't even remember doing it."
"really? then you shouldn't have hang out with an ex boyfriend."
"MJ... i-i..." ransu bingung mau ngomong apa.
"whatever, i'm outta here." martin lalu pergi ninggalin Ransul yang cuma bengong dan menyesali perbuatannya (sa'elaah). yea, it doesn't always stay in Vegas. Buktinya ketauan sama Martin.


TO BE CONTINUED...

What Happen In Vegas, Doesn't Always Stay In Vegas (Pt. 3)

Terakhir, Martin nelfon Ransul dari rumah mereka di California buat nanya kabarnya. and here's what happen next...

Ransul dan teman-teman wanitanya akan meninggalkan Vegas sore ini. jadi sebelum pulang, dia nemuin Matt di suite roomnya Avenged Sevenfold untuk say good bye.
"so you're going back to CA today?" tanya Matt.
"yeah," jawab Ransul.
"okay." mereka berdua pun terdiam untuk beberapa saat.
"Martin called me yesterday." Ransu cerita.
"he didn't ask you about sleeping with your ex boyfriend, did he?" Matt senyum.
"he actually did," jawab Ransu. Matt melongo. "not with an ex, well actually he was joking." kata Ransu lagi. Matt cuma nyengir keki.
"eheh, you almost got me, you know that?" kata Matt.
"so did he," jawab Ransul, "i was kinda panic when he asked me about that. thank god he said he was joking." katanya lalu senyum.
"do you regret it, R?" tanya Matt.
"regret what?"
"this. what happened that night."
"uh... how can i regret it if i didn't even remember it?"
"well if you did, do you regret it?" Matt ngeliatin Ransul.
"u-uh? umm..." Ransu melongo. Matt cuma diem ngeliatin dia. "actually, i uh, i dont know." katanya.
"umm... for what it's worth, i don't regret it." kata Matt.
"umm... i dont know what to say, Matt."
"you don't have to say anything." tiba-tiba Matt nyium Ransul. a kiss, on the lips.
"uh... um... Matt..." Ransu keki.
"have a save flight back to CA." Matt senyum.
"uh... thanks," jawab Ransul. "i- i gotta go." lalu dia pergi.
Well, that guy is actually want her back. but she's got a boyfriend now.

Di pesawat, Ransul terus mikirin tentang Vegas, Matt, dan Martin. "ini gimanaaa yak kalo ketauan sama Martin? aaah i'm so dead." pikirnya dalam hati.
"ciyee galau nih Ransul." Kata Dea yang duduk di sebelahnya.
"sompret lu." Ransul nabok Dea.
"udaah lupain aja, what happen in Vegas, stays in Vegas, you know?" Dea mencoba menghibur.
"yaa saya juga maunya begitu mbaaak." jawab Ransul.

Sampe di California, Ransul udah ditunggu sama Martin. Ngeliat pacarnya lagi berdiri nungguin dia, Ransul keki setengah mati, takut ditanya tanya.
"aduh ada Martin gimana dong?" katanya.
"santai, Sul, jangan grogi." jawab Dea.
"iya iya, oke." Ransul narik napas panjang, lalu nyapa pacarnya itu. "hey baby." katanya sambil tersenyum.
"heeeey how's it going?" Martin nyium Ransul. "i miss you, ya know?"
"yea i miss you too." Ransul senyum, fake smile, yeah.

Martin lagi nonton pertandingan basket di TV ketika Ransul nyamperin dia dan duduk di sebelahnya.
"hey sweetie." Martin nengok ke Ransul. Ransul cuma senyum. Dia pun ikutan nonton pertandingan basket yang lagi di tonton Martin.
"by the way, Paul called." kata Ransu. "he asked if you can go hang out with the boys tomorrow."
"umm... i dont think so." jawab Martin.
"why not? i mean, you usually hang out with them on Friday."
"yea, but i kinda feel like staying home, with you." katanya lalu ngerangkul Ransul yang jadi ngga enak mengingat apa yang sudah dilakukannya di Vegas.
"ehe, that's very nice." Ransul senyum, lalu nyenderin kepalanya di bahu Martin.

Malemnya, Ransu baru mau memejamkan mata ketika tiba-tiba ada sms masuk ke hpnya. ternyata dari Matt. Dan dia bilang "i kinda miss ya". Ransul cuma menghela napas, dan langsung ngapus sms itu, takut kalo Martin baca. "adeeeeh ribet nih urusannya kalo begini." pikir Ransul dalam hati.


TO BE CONTINUED...

Monday, December 20, 2010

What Happen In Vegas, Doesn't Always Stay In Vegas (Pt. 2)

Jadi terakhir kemaren ceritanya Ransu bangun di kamar yang bukan kamarnya, lalu ada Matt disana. dan begini kelanjutannya...

"look, Martin doesn't have to know about this, okay? it's..."
"an accident." kata Ransul sebelum Matt nyelesaiin kalimatnya.
"well, i was gonna say its Vegas, everything could happen here, but yeah, it's an accident." jawab Matt.
"we both were drunk, at least i was drunk enough to remember what happened last night," kata Ransu. is this really happening? i mean you and i... did we really..." Ransul masih ngga yakin.
"had sex? yes, we did." jawab Matt.
"okay, uh..." Ransul merasa keki, "so... i'm gonna put my clothes on first, then we talk about this..."
"umm you threw up on your clothes, actually."
"okay so, no clothes." Ransul makin keki.
"here, you can wear my t shirt," Matt ngasih kaosnya ke Ransul. "that's what you used to do, right?"
"uh, yeah." Ransul pun pergi ke kamar mandi buat pake baju.

Begitu selesai, Ransul langsung ke dapur, ternyata Matt lagi nyiapin sarapan buat dia.
"i called room service, here's your breakfast." katanya.
"thanks." Ransu pun mulai makan.
"look, if you want to forget this, go ahead, but for what it's worth, it was awesome." kata Matt.
"well, i actually dont wanna forget about that, but um... i just couldn't remember what happened, ya know?" bales Ransul. "all i could remember is that we were partying and then... maan i couldnt even remember i threw up."
"it's fine, you know..." belom selesai, tiba-tiba Zacky V, temen satu bandnya Matt keluar kamar.
"mornin" katanya.
"mornin Zack," sapa Ransul.
"so how's your night, young lady?" tanya Zacky.
"i uh, i don't know, i mean..."
"she didn't remember what happened." sambung Matt.
"well that's a shame for you, big guy," Zacky nepok pundak Matt, "she didn't remember that you guys were..." Zacky niruin gaya orang lagi get laid.
"jeez, stop, Zacky!" kata Ransul.
"he he, sorry." jawab Zacky. "anyway, what are you gonna say to MJ? you're not gonna say you accidently fuck your ex boyfriend in Vegas, are you?" katanya sambil membuka kaleng bir.
"oh yea, i'm gonna tell him that and he'll shoot me dead." jawab Ransul ketus.
"ooooh easy there, young lady."
"Zaaack, please, i'm not in the mood to hear some jokes or any other crap like that." kata Ransul lalu minum susu yang dipesen Matt dari room service.
"sorry for making you feel like this, Ransul." kata Matt, merasa bersalah.
"no, you know what? it's not entirely your fault, like i told you, we were drunk, and this is Vegas." jawab Ransul.
"everything happens in Vegas, bro." sambung Zacky, disusul anggukan Ransul.

Setelah selesai berbincang-bincang, ransul kembali ke suite roomnya. dan dia pun menceritakan semuanya ke temen-temennya.
"ebuseet trus pacar lu bagaimana?" tanya Aiiro.
"ya jangan di bilangin makanyaaaaa." jawab Ransul.
"oke."
"eh si Dea kemana deh?" tanya Ransul yang emang belom liat Dea di ruangan itu.
"oh, Dea," jawab Ayunda, "dia kan di kamarnya Johnny."
"Joni siapa?" tanya Ransul. "salah gaul juga dia?"
"Johnny Knoxville, Ransulminah." kata Yunda lagi.
"ah. disini juga dia?"
"laaah semalem kan kita ketemu gimana sih?" kata Amel.
"maap, ngga inget." jawab Ransul.
"makanya jangan terlalu tipsy mbak semalem," Aiiro menasehati, "ampe tidur ama orang aja ngga tau lagi."
"aaaaa ya maap." Ransu jadi keki.
tiba-tiba, handphone Ransul bunyi. Telpon dari Martin.
"snap, Martin, gimana nih?" Ransul panik.
"ya angkat aja, santai, santai, Sul." jawab Yunda.
"oke." Ransul tarik napas, lalu ngangkat telponnya, "hello?"
"hey babe... how's Vegas?" tanya Martin dari sebrang.
"hey, sweetheart," jawab Ransul, keki. "it's fun here, how are you?" tanyanya sambil menjauh dari temen-temennya.
"i miss you already." jawab Martin.
"uh, i miss you too." lagi lagi ransul keki.
"so, did you sleep with someone else there?"
"what?! w... uh..." Ransul mendadak panik.
"ahaha easy babe, i'm joking," MJ ketawa.
"oh, yeah, eheh." Ransul ketawa garing.
"but seriously, take care, i mean... ya know Vegas, right?"
"y...yeah, sure." jawab Ransu.
"sooo i'll call you back later, okay?"
"okay." Ransu lalu nutup telfon. Ah sial, emang mustinya ngga tipsy nih semalem. pikirnya dalam hati.


TO BE CONTINUED...

Saturday, December 18, 2010

What Happen In Vegas, Doesn't Always Stay In Vegas (Pt. 1)

Before i tell you the story, these are the people: Rani (or Ransulminii), Dea, Ayunda, Amel, Aiiro, and some boys. this is an imaginary story i made a few years ago, and try to re-write it. some of em will be written in Indonesian, my own language. enjoy.


Suatu hari, Ransul, Dea, Ayunda, Amel dan Aiiro berencana pergi ke Vegas. karna mereka udah gede, udah punya KTP, jadi mereka ke Vegas. jadi Ransul pun pamit ke pacarnya, Martin Johnson, vokalisnya Boys Like Girls, kalo dia mau liburan ke Vegas sama temen temennya.
"really? you're going to Vegas?" tanya Martin.
"well, i need holiday." jawab Ransu.
"you're not gonna ask me to come with you?"
"nnno..." Ransu menggelengkan kepala.
"that's mean, because i really wanna go with you." Martin ngelus kepala Ransu.
"duuuude, i need some quality time with my girls."
"i know, i'm just kidding, go have fun." he smiled.
"thaaank youuuu bub." Ransu meluk MJ.
"anytime, babe."

So, they're in Vegas.
"yeeeaaaaaa i can't believe we're in Vegas, baby!" Ayunda teriak sambil joget joget.
"asoy banget ye kita liburan nyampe sini wuuuuuu" sambung Aiiro.
Sampe di Suite Room, mereka langsung tidur tiduran. "gilak ini kamar bagus banget yak" kata Dea.
"iye tapi tinggi banget, ngeri." jawab Ransul.
Mereka pun berjalan jalan di sekitar hotel, pas lagi di Coffee Shop, Ransul ketemu mantan pacarnya, M Shadows.
"Matt?" Ransul kaget.
"Ransulminii? Oh god, it's really you!" Matt pun kaget ngeliat Ransu.
"what are you doing here?"
"uh, we're having a show tonight, actually. whom are you going with?"
"the girls, we're on holiday."
"oh, that's sounds fun." jawab M Shadows. mereka sedang berbincang-bincang sampe Dea dateng nyamperin Ransu.
"balik yuk Sul, capek nih, mau tidur." ajak Dea.
"okay." katanya. "i gotta go, Matt." katanya ke M Shadows.
"oh, yea. uh, come to our show tonight, it'll be awesome." kata Matt.
"sure, i'll tell the girls." jawab Ransul. "so i'll see you tonight."
"yeah." matt senyum. mereka pun berpisah.

malemnya, para wanita wanita itu pergi ke gig-nya Avenged Sevenfold.  setelah selesai nonton show, mereka di ajak ke bar buat after party ceritanya. jadi pergilah mereka, partying, get tipsy, in Vegas.

besok paginya, Ransul bangun pagi dan melihat ada seseorang di sampingnya, lagi ngeliatin dia.
"umh... where am i?" katanya begitu ngeliat tempatnya kayaknya agak asing. dia pun ngerasa pusing. tiba-tiba orang disebelahnya berkata "good morning..."
"uh..." Ransul megangin kepalanya, dan melebarkan mata, "Matt?" tanyanya.
"you're still dizzy, hu?" tanya si mas.
"oh god, what are you...?" Ransul baru sadar dia ngga pake baju. "shoot, did we just..." Ransu bingung, plus panik.
"mm hmm..." Matt ngangguk.
"no shit?"
"na ah."
"oh god, Matt!" Ransul panik. "what am i gonna say to Martin?!"

TO BE CONTINUED...

isn't he cute?

Phillip Younghusband. English-Filipino football player. i saw him in Indonesia vs. Philippine on TV a few days ago. isn't he cute?