Saturday, April 30, 2011

part 7

Well, time to go to Haley's birthday party. Ransul lagi dirumah baru daddy-nya, Tommy Lee, waktu Martin telpon dia.
"when do you finish?" tanya Martin.
"dont know," jawab Ransul dari sebrang. "this house is still a mess." dia memandang sekeliling.
"can't you guys just work it out tomorrow? there's plenty of time..." Martin tetep ngebujuk Ransul supaya ikutan ke ulang tahunnya Haley.
"you go have fun, i'll catch up later."
"you will?"
"well, i don't know, but i'll try." jawab Ransul. "where are you?"
"on my way to the party."
"with the boys?"
"yap." jawab Martin ngeliat ke kursi belakang. Dia duduk di kursi depan di sebelah Brian yang lagi nyetir. "so i'll call you when i get there, okay? just for a uh,  live report." si mas ketawa kecil.
"okay." Ransul senyum. lalu telfon ditutup.
"is that Martin?" tanya Tommy Lee, sambil sibuk mendorong-dorong sofa supaya letaknya pas.
"yap." jawab Ransul ngeliat ke daddy-nya.
"is that the party thing?"
"uh huh."
"so what are you waiting for, sugar?" dia berhenti mendorong sofa lalu ngeliat ke Ransul.
"hu?"
"go ahead, have some fun."
"well you need help..."
"we can work this out tomorrow," jawab Tommy. "now go home and change, then go party."
"really?"
"yeeeeesss..." Tommy rolls his eyes.
"thanks dad." Ransul nyium daddy-nya, lalu lari keluar rumah, pulang.


Sementara itu...
"so how do you feel? better?" tanya Aiiro ke Ian yang masih sakit, padahal kemaren udah dibawa ke dokter.
"kinda..." katanya, duduk di tempat tidur. "but i feel like vomit."
"don't worry, you'll get better." jawab Aiiro.
"thanks for taking care of me." Ian senyum. "i just wish i could kiss you at a time like this."
"well you could, actually..." Aiiro mendekatkan mukanya ke Ian. Baru mau ciuman, eh dia muntah, muntahnya ke bajunya Aiiro. Sebagian muncrat ke mukanya, karna muntahnya banyak. "holy crap, Ian!" Aiiro kesel.
"sorry..." kata Ian, mukanya lemes. "i told you i feel like vomit."
"well you didn't tell me that you *want to* vomit." Aiiro beranjak dari tempat tidur, trus pergi ke kamar mandi buat membersihkan bajunya.
"hey there's a few in the bed!" Ian manggil Aiiro.
"shut up!" sahut Airo dari dalem kamar mandi.


Ransulminii sudah selesai dandan, waktunya nyusul Martin ke birthday party-nya Haley G. Dia pun berangkat dianter sama supirnya.

Sampe disana, dia ketemu sama Paul...
"hey sis, you made it." Paul nyapa Ransul.
"yea, i did." jawab Ransul. where's Haley by the way?" dia celingukan nyariin si birthday girl.
"over there." jawab Paul. Jarinya menunjuk ke deket panggung tempat dimana nanti Boys Like Girls akan mengisi acara. "yo, Haley!" dia manggil tetangganya.
Haley nengok lalu nyamperin Paul dan Ransu. "whaddup?" katanya ke Paul. Lalu dia ngeliat Ransul. "OMG Ransuuuu how are you giiirl...." mereka saling berpelukan. "thanks for coming to my party."
"no prob," jawab Ransul, senyum. "and by the waaay, i got you a present." dia ngasih kotak yang ngga terlalu besar, dibungkus pake kertas kado warna biru metallic, trus ada pitanya warna silver.
"aaaw thanks." Haley ngambil kadonya dari tangan Ransul.
"by the way, where's Martin?" tanya Ransul yang dari tadi emang belom liat Martin di pesta itu.
"umm... he was here with me," jawab Paul. matanya memandang ke seluruh ruangan, nyariin front man-nya. "until Hannah came..."
"Hannah?" tanya Ransul dan Haley hampir berbarengan. "she's in my party?" Haley nanya lagi.
"wait, you don't know she's in your own party?" Ransu nanya Haley.
"i didn't remember inviting her," jawab Haley. "did you invite her?" dia nanya ke Paul.
"nope." jawab Paul santai.
"Martin did." sambung Ransul.
"oh really?" Haley agak kaget. "i thought they're not speaking to each other anymore."
"well, i'm gonna go find him...." kata Ransul.
"okay." jawab Haley.

Ransul menelusuri seluruh ruangan, nyari pacarnya. Ngga lama, dia menemukan si mas di sudut ruangan.
"there you are..." Ransul baru mau nyolek Martin ketika dia ngeliat Hannah disitu, almost kissed her fiance.
"what the f...?!" Ransul kaget. Martin juga kaget. Kecuali Hannah yang kayaknya tetep santai.
"i can explain this..." kata Martin.
"uh..." Ransul keki abis. "no need... i'll just go." dia pun pergi meninggalkan Martin berdua dengan Hannah.
"Ransul, wait..." tapi Ransul keburu pergi dan Martin ngga kepikiran buat ngejar dia.
"well..." kata Hannah mendekat ke Martin. "i can guess she wants to break up." dia megang pundak Martin.
"shut up..." Martin pergi ninggalin Hannah.


Ransul lagi duduk sendirian di taman belakang rumahnya Haley ketika tiba tiba Martin dateng. Dia berdiri di belakang Ransul.
"Ransul..." katanya. Ransul cuma diem. Martin jalan mendekat. "can i sit down?" pas ditanya begitu, lagi lagi Ransul diem. Jadi Martin langsung duduk. "umh... i really don't know what to say..." katanya.
"there's nothing to say," jawab Ransul. "i saw it happened, you dont have to explain anything."
"it's not like that, okay? it's..." belom selesai Martin ngomong, Paul tiba tiba dateng manggil dia.
"bro, we're gonna be on stage in five." kata Paul, berdiri ngga jauh dari tempat Martin dan Ransul duduk.
"uh..." lagi lagi Martin belom selesai ngomong, sekarang Ransul yang nyela.
"i'm gonna go." katanya lalu pergi ninggalin Martin dan Paul. Martin cuma diem, lalu kemudian nyamperin Paul buat siap siap perform.

"dimana Cu?" Ransul nelfon Yunda di parkiran, setelah dia nelfon supirnya minta jemput.
"dirumah, kenapa?" kata yang di telfon.
"gue kesana yaa..."
"eh? mau ngapain?"
"ntar gue ceritain. Z ngga disitu kan?"
"ngga sih."
"yaudah gue kesitu setengah jam lagi."
"oke." lalu sambungan terputus. Ngga lama pak supir sampai di tempat dimana Haley mengadakan pesta ulang tahunnya untuk jemput Ransul. Dia pun segera pergi kerumah Ayunda.

Sampe dirumah Ayunda...
"darimana neng?" tanya Yunda ngeliat outfit-nya Ransul.
"dari ulang tahun temen, bang." jawab Ransul, lalu nyelonong masuk rumahnya Yunda.
"di kamar gue aja yok. atau mau diruang tv?" tanya Yunda.
"ruang tv aja biar enak."
"oke." mereka berdua jalan ke ruang tv-nya Ayunda. "jadi, mau cerita apaan?"
"emh... anu..." Ransul pun menceritakan tentang apa yang dia lihat di birthday party-nya Haley barusan.
"laaaah yang sabar ya Sul." kata Yunda.
"iya makasih." jawab Ransul. mukanya lemes. Dia tiduran di sofanya Ayunda sementara yang punya rumah duduk di sofa yang satunya.
Tiba tiba bel rumahnya bunyi.
"pasti lo mengundang Zacky deh." kata Ransul datar.
"ngga," jawab Yunda. "tapi dia emang suka tiba tiba dateng gitu. bentar ya gue liat dulu." dia beranjak dari sofa, lalu menuju pintu untuk ngeliat siapa yang dateng. Ngga lama dia balik lagi bawa satu kotak pizza sama dua botol root beer. "ternyata tukang pizza." kata Yunda sambil duduk di tempatnya semula.
"aaah tau aja lu gue laper." Ransul duduk, lalu ngambil sepotong Pizza dan mulai makan. Lagi sibuk ngunyah sambil nonton 90210 bareng, eh lagi lagi bel rumahnya Ayunda bunyi.
"duuuh siapa sih ganggu aja." Yunda pergi bukain pintu. Ternyata kali ini beneran Zacky yang dateng. What a coincidence, datengnya sama Matt (iya namanya juga cerita, banyak kebetulan). "eeeh hey guys." sapa Ayunda.
"hey chubby." Zacky nyium Ayunda di bibir, lalu mereka bertiga masuk. "what are you doing?" tanya Z lagi.
"watching dvd with Ransul." jawab Yunda.
"Ransul's here?" Matt mukanya langsung berbinar.
"uh... yea." jawab Yunda dengan muka datar. "she's having some kind of trouble with his fiance." lanjut Yunda as they walk to the living room. "look who's here!" kata Yunda ke Ransul yang saat itu lagi senderan sambil makan pizza dan sebotol root beer disebelahnya.
"hey, guys. 'sup?" sapa Ransul dengan muka datar, lalu kembali nonton tv.
"hey booty," sapa Zacky. "what are you watching?" katanya duduk di sebelah Ransul.
"that." Ransul nunjuk ke tv.
"is this 90210?"
"mm hm."
"do you know that my girl calls her pussy Jessica Stroup?" Zacky nyikut Ransul pelan.
"i knew that before you." jawab Ransul, masih dengan muka datar.
"Jessica Stroup?" Matt ketawa kecil.
"sut up, Matt, just shut up." Yunda keki.
"hey what's up with the dress thing?" Matt nunjuk ke baju yang dipake Ransul.
"my friend's birthday party." jawab Ransul, mukanya masih datar dan agak males.
"you're bored, aren't you?" Matt nanya lagi.
"what do you think?" jawab Ransul tanpa ngeliat Matt.
"okay, you are." Matt langsung keki.
"ya know what, i feel like getting massage right now." kata Zacky. "my left shoulder is sore."
"yea, mee too. i think i've been workin' out too hard that my shoulders are sore." tambah Matt.
"here, i'll give you a massage." kata Yunda ke Zacky. Zacky pun pindah ke depannya Ayunda.
"wanna give me a massage, young lady?" Matt nanya ke Ransul.
"why should i?" Ransul nanya balik.
"come on, R." kata Zacky. "give my man here a massage for a while, he doesn't wanna drive because of that sore shoulders."
"aaand that's not my business, right?" Ransul senyum, senyumnya maksa.
"kasian Sul anak orang lagi sakit ngga ditolongin." tambah Yunda.
"ugh, fiiine." akhirnya si Ransul mijitin Matt.
"you know you guys look cute together." komentar Zacky ngeliat Ransul mijitin Matt. "just sayin', R. just saying." katanya lagi sebelom Ransul nimpuk dia pake botol. "by the way, babe..." sekarang si gitaris gembrot itu ngomong ke Ayunda. "i really want some massage with my clothes off... if you know what i'm saying..." mukanya nasty abis.
"oh... come on..." mereka berdua kabur ke kamar ninggalin Ransu dan Matt berdua, dalam keadaan Ransul lagi mijet.
"so, i heard you and Martin are fighting." Matt membuka pembicaraan.
"Ayunda told you, didn't she?" Ransul nanya.
"kinda..." jawab Matt. "you wanna talk about it?"
"not in the mood." jawab Ransul datar.
"oh come on..." Matt maksa. "i got plenty of time."
"uh... okay, okay..." baru aja si Ransul mau cerita, eh Matt nyela duluan.
"by the way, can i take my t shirt off?"
"why? you wanna do a massage with no clothes on too?" Ransul jadi males.
"no, it's just... i can't really feel your hands."
"is that gonna make any different if you take your shirt off?"
"alright, shirt on is okay." Matt mengalah. "now tell me about your story."
"mmh..." Ransul narik napas panjang, lalu mulai menceritakan kejadiannya dari awal.
"he's cheating on you?" tanya Matt.
"well, based on what i saw, you can call it cheating." jawab Ransul.
"and i can say he made it even." tambah Matt.
"huh?" Ransul berhenti mijet.
"well you cheated on him in Vegas, and now he cheated on you, right?" Matt muter badannya, ngeliat Ransul. Yang diliatin cuma bengong.
"yea..." jawab Ransul, tapi matanya masih ngeliat Matt. Si mas-nya ngedeketin mukanya ke Ransul, ngga lama, they kiss.

Lagi enak making out di sofa, tiba tiba Ransul mendorong Matt.
"shit..." katanya, lalu mereka berdua duduk.
"what?" tanya Matt. "did i bite you or something?"
"no, it's just..." Ransul diem sebentar. "Matt, i'm engaged." lanjutnya. Matt ngga berkata apa apa, tapi mukanya cengo.
"i gotta go..." Ransul bangun dari sofa, trus pergi ninggalin Matt disitu. "Cuuu gue balik Cuuu!! thank you pizzanya. daaaah!!" teriak Ransul dari depan pintu kamar si Yuncu yang ketutup rapet.
"iya Suuul ati ati!" jawab Yunda yang kayaknya lagi get laid sama Zacky.
"maaan what the heck am i doing?" pikir Ransul dalam hati. Dia pun segera nyari taksi trus pulang kerumah.







TO BE CONTINUED...

Saturday, April 23, 2011

part 6

Martin lagi bingung mau pake baju apaan ke birthday party-nya Haley yang diadakan besok lusa.
"don't worry i'll stop by and buy you some outfit for the party, okay?" kata Ransul ke Martin. Dia, Yunda, dan Dea udah janjian mau kerumah Aiiro, mau gangguin dia dan supir barunya, si Ia' Cakep Amat.
"thank you," kata Martin. "are you sure you don't wanna come with me to the party?"
"i'd love to, but i promised my dad i'd help him with his stuff." daddy-nya Ransul, Tommy Lee, baru aja pindah dari Malibu ke Huntington Beach, biar bisa lebih dekat ke anak perempuannya.
"well can't you come after that?" Martin grabs Ransul by the waist.
"fine, i'll try." jawab Ransul, senyum.
"i love you" Martin smooch Ransul.
"ahah, stop it there, champ, i gotta go." Ransul mendorong Martin pelan.
"but we haven't get naked yet."
"later, okay?" Ransul senyum, lalu mencium pacarnya di bibir. "bye, Party Marty." katanya sambil berjalan keluar kamar.
"you sure you dont wanna do it first?" Martin nongol dari pintu kamar.
"no." Ransul ketawa kecil sambil jalan keluar rumah.


Sampe dirumah Aiiro...
 "yo Vegas guuuuurrrrl!!!" Yunda teriak dari luar kamarnya si Aiiro.
"masuk aja apa nih ke kamarnya?" tanya Ransul.
"oke" Yunda membuka pintu kamarnya Aiiro. ternyata ada orangnya lagi selimutan ampe kepala.
"macem orang sakit dia selimutan ampe kepala." komentar Ransul.
"tauk," jawab Yunda. "eh, tompel, bangun luuu..." Yunda narik selimutnya. "eeeeh salah orang, Ransuuuu!" ternyata yang lagi selimutan bukan Aiiro, melainkan Ian (bukan si Ia') Somerhalder. Si Ian pun langsung kebangun.
"what the heck?!" dia kaget. "what are you guys doing here?" katanya, lalu duduk.
"uh... we thought you were Aiiro..." jawab Yunda, mukanya keki abis.
"well i'm not!" katanya kesel. "and next time, try to knock the door first."
"sorry..." tambah Ransul.
"where's Aiiro?" tanya Dea.
"probably in the bathroom," jawab Ian. "go open the door and come inside if you want to." katanya, nyindir.
"ukh, you're a dick." kata Ransul, rolls her eyes. "why are you wrapping yourself in blanket like that anyway?"
"that's what people do when they feel sick, ya know?" mukanya si Ian masih nunjukkin kalo dia kesel.
"see? you're really a dick. that's why i don't wanna be with you." kata Ransul lagi. Jadi dulu Ian pernah suka sama Ransul, tapi for some reason Ransul lebih milih Martin daripada Ian. Sampai akhirnya Ian ketemu Aiiro dan mereka jadian.
"whatever." jawab Ian. "now could you guys just get the hell out of my room?!"
"okay, okay." baru mau keluar dari kamar, tiba tiba Aiiro keluar dari kamar mandi.
"eeeh guuuys..." sapa Aiiro.
"hey Vegas guuurl." sapa Yunda. "where's Ia' Somerhalder?" katanya sambil nahan ketawa.


"Ia' Somerhalder?" Ian ngga ngerti maksud pembicaraan Ayunda.
"eheh, let's chat in the living room, shall we?" Aiiro mendorong ketiga temannya keluar kamar, ninggalin Ian sendirian.
"jangan cerita ke Ian, plis..." kata Aiiro setelah mereka berempat duduk di ruang tamunya Aiiro.
"cerita apaan? kan lu ngga ngapa-ngapain sama si Ia' kan?" tanya Dea.
"iya sih, tapi kemaren kan gue mabok trus ada Ia' juga." jawab Aiiro.
"lo peluk lagi si Ia'-nya." tambah Ransul.
"iya ya? gue ngga inget lagi." Aiiro cengo.
"duuuh Vegas Gurl makanya kalo tipsy jangan bareng ama supirnya, ajak temennya gituuu." kata Yunda.
"yauda yauda besok ngga sama Ia' tipsynya." jawab Aiiro.
"lagian lo ngapain deh jalan berdua doang sama Ia'?" tanya Dea.
"uh... iseng." jawab Aiiro. muka Vegasnya mulai keliatan.
"uuu dasar." Dea nimpuk Aiiro pake anggur yang ada di meja tamunya Aiiro. Lagi ngobrol, tiba tiba si Ia' muncul.
"misi mbak, itu mobilnya udah siap." kata si Ia'.
"oke, tunggu bentar ya." jawab Aiiro.
"mau kemana lu?" tanya Dea.
"mau ke rumah sakit, si Ian sakit udah tiga hari. kasian." jawabAiiro.
"kirain mau jalan jalan sama Ia' lagi." kata Yunda.
"eh Ai," kata Ransul. "kenapa si Ia' jenggotnya segaris doang deh?"
"AHAHA" Yunda sama Dea ketawa.
"eh? iya juga ya." jawab Aiiro.
"mungkin supaya cakep." komentar Yunda.
"biar jadi Ia'?" kata Ransul.
"cakep amaaaat..." jawab Yunda. yang lain lalu ketawa.

 Anyway, karena Aiiro dan Ian mau ke rumah sakit, jadi Yunda, Dea, sama Ransul pun pulang dari rumahnya Aiiro, tapi Ransul mau mampir dulu beli baju buat Martin. jadi mereka bertiga pun shopping sebentar. Mondar mandir dari GAP, sampe Top Shop, beli baju buat sendiri.

"capek juga belanja." kata Yunda. mereka lagi ada di sebuah cafe di sekitar situ.
"balik yuk, kasian pacar ekke belom makan kayaknya." kata Ransul.
"gue nunggu Zacky disini, dia jemput." jawab Yunda.
"oh, baiklah. kalo gitu gue duluan deh."
"ih, nebeng aja, dianterin sampe rumah, daripada naik taksi." kata Yunda.
"oh, oke." Ransul ngga jadi pulang. jadilah mereka pun nunggu Zacky V jemput.

Setelah hampir sejam nunggu, akhirnya Zacky dateng, tapi ngga sendirian. Yes, dia bawa bandnya.
"meh, pantes lama, datengnya se-RT." komentar Yunda ngeliat pacarnya berjalan masuk ke cafe bersama band-nya.
"pasti mau ngajak kongkow dulu nih." tambah Ransul.
"ladies..." sapa Zacky begitu sampe di meja para wanita. "sorry for making y'all wait." dia duduk disebelah Yunda. "and how are you, sweet chick?" Zacky nyium Ayunda di pipi.
"boooored." jawab Yunda, merangkul Zacky.
"really?" kata Z. "well then let's go to your place and get naked, what do you say?" dia mulai smooch Ayunda.
"well that doesn't sound boring." jawab Yunda.
"no?"
"na ah."
"okay then let's get going." jawab Zacky. "guys, let's go." dia ngajak temen-temennya pulang.
"dude, i thought you were asking us to hang out." kata Matt.
"well, i'm not in the mood of hang out, i'm horny." jawab Zacky santai. "now let's go home."
"then why did you ask us to go with you?" tambah JC.
"i dont know. come ooooon!" Zacky ngetok ngetok meja.
"ya know what, let them hang out here." Ayunda memberi saran.
"oh, that's right." jawab Zacky. "here, you guys take my car, we'll go home by cab." dia meletakkan kunci mobilnya di atas meja, lalu pergi bersama Ayunda.
"horny man." kata Syn, lalu duduk di sebelah Dea. "hey, we meet again." katanya senyum senyum.
"you're creepy." jawab Dea.
"he's drunk." kata Matt, yang sengaja mengambil posisi di sebelah Ransul.
"i am not." jawab Syn. Tiba tiba hpnya Ransul bunyi. Ada sms dari Martin.
"baaaaabeeee where you at?" begitu isi sms-nya.
"comin home in an hour! xo" Ransul membalas sms dari Martin.
"why don't you tell him you're hanging out with me?" Matt komentar dengan suara pelan, jadi cuma Ransul yang denger.
"you saw that?" Ransul nanya balik.
"well i'm sitting next to you, so... yea i can see that." jawab Matt. Ransul rolls her eyes. "how things going with him now? is everything okay?" katanya nanya lagi.
"deeeh sok asik nih" komentar Ransul dalam hati. "yea, fine." jawab Ransul.
Satu jam kemudian, mereka memutuskan untuk balik ke rumah masing masing karna udah cukup malam. Dea dan Ransul pulang dianter pake mobilnya Zacky.

"yo, Martin won't kill you if he finds out you're hanging out with us tonight, will he?" tanya Syn begitu sampe di depan rumah Ransul. Dea udah di anterin duluan pulang kerumahnya.
Ransul ketawa kecil, "don't worry, he won't get mad." jawabnya. "well, good night, gentlemen." Ransul turun dari mobil.

"I'm hoooome!" teriak Ransul sambil berjalan menuju kamar. "Baby?" dia manggil Martin.
"over heeere!" jawab Martin. Dia lagi main komputer begitu Ransul masuk kamar.
"got you some outfits." kata Ransul, meletakkan beberapa kantong belanja di atas tempat tidur.
"sweet. thanks babe." Martin nyium Ransul di pipi, lalu ngeluarin baju baju yang dibeli Ransul. "well, i got a lingerie over here." dia megang lingerie warna hitam.
"uh... that..." Ransul ngga nerusin.
"is this yours?"
"yea..." Ransul malu. "i was gonna surprise you with that outfit, but uh... you found it."
"ya know i don't need lingeries." Martin menaruh lingerie-nya di tempat tidur.
"well, of course, you're a guy." jawab Ransul.
"no, silly. i mean on you." jawab Martin, starts to grab Ransul by her waist.
"oh..." jawab Ransul, "then what do you need?" she put her hands around Martin's shoulder.
"you. undress." they kiss, and you figure out what happen next.





TO BE CONTINUED...

Friday, April 22, 2011

part 5

Ransul pulang kerumah udah hampir tengah malam. Eh ternyata Martin belom tidur.
"hey baby." sapa Ransul ketika dia liat Martin lagi nonton tv.
"hey," Martin nyapa balik. "did you have fun?" tanyanya.
"not really, i mean... uh i dont know." dia duduk di sebelah tunangannya.
"why not?"
"i dont know."
"uh, by the way, i'm sorry about what i said earlier, i didn't mean to bring that up again." kata Martin ngelus kepala Ransul.
"it's okay." jawab Ransul. "by the way, i met Hannah in the coffee shop."
"Hannah Beth?" Martin agak cengo.
"yap. and she said something about Haley's party. when is that?"
"uh..." Martin diem sebentar. "i must have forgotten to tell you this. it's next Saturday."
"when did you meet her?" Ransul ngambil kaleng Red Bull-nya Martin trus minum isinya.
"two days ago, why?"
"nothing. i just thought that you guys are not talking to each others anymore."
"well, she asked me for a meet up."
"ah, a meet up." Ransul diem.
"you're jealous." Martin ngeliatin Ransul.
"yea right." Ransul sok sok nonton tv, padahal keki.
"ooh come oooon, you're jealous..." Martin nyium Ransul
"bodo bodo lalalala i'm going to bed." Ransul kabur ke kamar.


Besok paginya, Ransul diajak jalan sama Martin, udah lama mereka ngga jalan berdua. jadilah mereka jalan jalan ke Hollywood. Lagi beli minum di booth, eh tiba tiba ketemu Jeffree Star.
"Ransulminii? is that really you, beetch?" Jeffree nyapa Ransul.
"omg, Jeffree!" Ransul girang. mereka pun berpelukan.
"and hey Mr. Grumpy." Jeffree nyapa Martin.
"shut up." jawab Martin. Dia emang agak sebel sama Jeffree, ngga tau kenapa. lagi ngobrol ngobrol, tiba tiba dateng si Hannah, ex-nya Martin.
"oh, hey guys, " sapa Hannah. "what are you doing here?"
"just, hanging around, it's been awhile since we did this." jawab Martin trus ngerangkul Ransul. Ransulnya sendiri cuma senyum.
"see, i told ya, all you need is a friend, your girlfriend." kata Hannah lagi.
"hu?" Ransul ngeliat ke Martin.
"well, he's been bored at home, he said he needs to start touring again, but i said he just need a friend." Hannah menjelaskan.
"oh, a friend." Ransul masih ngeliatin Martin yang sekarang mukanya jadi keki.
"you know what, we should go," kata Hannah lagi, "come on, queen cunt, we're gonna be late."
"see ya babe." Jeffree dadah ke Ransul sambil jalan pergi.
"seems like you guys were having a good time at that meet up." kata Ransul, nabok perutnya Martin trus jalan ninggalin pacarnya.
"hey can you stop?" Martin masih diem di tempatnya berdiri dari tadi.
"no." Ransul tetep jalan.
"dammit." dia pun lari nyusul Ransu.
Ransul sama Martin sudah mulai bercanda ketika mereka ngeliat Dea duduk di sebuah booth minuman di Hollywood Boulevard.
"eh, Dea? sendirian?" sapa Ransul.
"eh, Sulmin. iya nih." sapa Dea. "hey M." Dea nyapa Martin.
"what are you doing here alone?" tanya Martin.
"uh... nothing." jawab Dea. "have a seat, guys."
"you look upset." kata Ransul sambil duduk di antara Dea dan Martin.
"i just miss Jimmy..." jawb Dea, nunduk.
"aaw we all do." kata Ransul.
"yea, and i don't know what to do. i just wanna see his face and talk to him, and laugh with him."
"yang sabar ya De." Ransu megang pundak Dea.
"trus gue harus ngapain dong?" Dea sedih.
"uh..." Ransul diem.
"why don't you hang out with the band?" tiba tiba Martin bicara.
"yea, you can hang out with the band." tambah Ransul. "wait, you understand my language now?" dia ngeliat Martin.
"do i?" Martin nanya balik.
"i think so."
"well..." mereka berdua diem.
"trus kalo gue hang out kesana gue main sama siapa Sul?" Dea nanya lagi.
"ya sama orang bandnya lah, lagian kan ada Yuncu." jawab Ransul.
"mmm yaudah deh."


Ransul mau ngambil pesenan kaos Vengeance University-nya ke Zacky V sore itu, dia pun ngajak Dea sekalian. jadilah mereka berdua nyamperin Z ke studio.
"hey guuuys look who's here with me." sapa Ransul ketika dia dan Dea sampai di studio.
"Deaaa wooow!" Syn heboh.
"heeeey..." sapa Dea.
"how you doin, cupcake? huh?" tanya Syn sambil ngerangkul Dea.
"i am good, thank you." jawab Dea senyum.
"great, come on, let's get you a drink." Syn ngajak Dea ngambil minum.
"so Z," kata Ransul ke Zacky. "where's my T-Shirt?"
"oh, it's in the car. lemme get it for ya." jawab Z. lalu dia beranjak dari kursi dan pergi ke parkiran mobil buat ngambil kaos pesenan Ransul.
"hey sis, im ordering some pizzas, are you staying here for some pieces or what?" tanya Johnny.
"well i guess i'll stay." jawab Ransul duduk di sofa. "where's Matt? i haven't seen that Shad man."
"here." tiba tiba orangnya dateng bawa beberapa botol bir, air mineral, dan soda.
"you went shopping?" tanya Ransul.
"yap." jawab Matt, duduk disebelah Ransul. "so what brings you here?"
"my VU tee." jawab Ransul. "plus, your bass player here just asked me to have some pizzas" katanya nunjuk Johnny yang duduk di depan mereka, baru aja nutup telfon setelah memesan pizza.

Jadilah, sore itu Ransul dan dea hang out sama Avenged Sevenfold dan beberapa crew mereka. Ayunda juga ada disana. Lagi asik, tiba tiba hpnya Ransul bunyi.
"hola?" jawab Ransul.
"mbak Ransuuul..." tenyata yang telfon Airo.
"eeeh napa lu?" tanya Ransul mendengar suara temennya khas Vegas girl banget.
"main yuuuk sama Yuncu."
"Yuncu aja disini sama gue."
"yaah lo dimana?"
"studio."
"Boys Like Girls?"
"ngga, Avenged Sevenfold."
"oooh, yaudah gue nyusul deh."
"eh..." belom selesai ngomong, si Airo udah nutup telfon duluan. "emh Cu..." Ransul nyolek Yunda.
"paan?" jawab Yuncu.
"masa si Airo mau kesini deh."
"ngapain?"
"mau main katanya." Yunda dan Ransul sama sama pasang muka datar.
"usir aja ntar kalo dateng." kata Yunda sambil makan pizza.
Ngga lama, orang yang diomongin dateng. mukanya super wasted. "hey guuuys!" sapa Airo.
"astaganaga, Airo!" Dea kaget.
"JC, did you invite a groupie?" tanya Matt ke Johnny.
"i didnt." jawab Johnny. "maybe Arin did."
"not me." jawab Arin.
"uh, guys, this girl is not a groupie." Ayunda berdiri di sebelah Airo. "this is my friend, Aiiro."
"oh..." Syn komentar.
"and that guy is..." Matt nunjuk ke cowo di sebelah Aiiro.
"uh... yea, who the hell is that guy?" Ransul nanya Aiiro.
"this is Ia' guuuys... my Ia' Somerhalder." jawab Aiiro, masih wasted.
"isn't that supposed to be Ian Somerhalder?" tanya Dea. Ransul cuma ngangkat bahu tanda tak tau.
"who is this guy?" tanya Yunda ke Airo sambil nunjuk ke cowo yang dibilang Airo bernama Ia' Somerhalder.
"i told you he's Ia' Somerhalder." jawab Airo yang trus memeluk si mas yang dimaksud.
"i say he's a hillbilly from across the bar." Ransul bisik bisik ke Matt yang cengo ngeliatin tingkahnya Airo.
"are you sure she's a friend of you girls?" Matt nanya ke Ransul.
"she looks..." Zacky ngga nerusin.
"wasted." Arin komentar.
"well..." Ransul bangun dari sofa, ke sebelah Airo dan Yunda. "we probably should get her home. come on..." Ransul keluar diikuti Yunda yang megangin Airo karna daritadi dia mau jatoh terus. di belakangnya Yunda, ada pria yang di panggil Ia' Somerhalder sama Airo mengikuti mereka.
"well this is weird." komentar Syn.

Diluar...
"mas, mas sebenernya siapa sih?" tanya Ransul setelah memaksa Airo naik ke mobil.
"emh, saya Ia' mbak." jawab si mas.
"Ia'? Ia' siapa?" tanya Yunda
"saya, Ia' Cakep Amat." jawab si mas. Ransul langsung nahan ketawa. "saya supir barunya mbak Airo."
"oooh supir baru..." jawab Ransul dan Ayunda hampir berbarengan. "yaudah anterin pulang deh si Airo." kata Ransul.
"iya mbak." lalu si Ia' pun masuk ke dalam mobil, dan mereka pun pulang.
"pfffffffttt......" Ransul nahan tawa. "Ia'?" katanya.
"cakep amaaat" jawab Yunda, lalu mereka berdua ketawa sekenceng kencengnya disitu.






TO BE CONTINUED...

Saturday, April 16, 2011

Part 4

maaf baru nerusin lagi sekarang. okay, so here it goes...

Setelah Ransul hang out sama Avenged Sevenfold di rumah papa Gates, Martin jadi agak overprotective sama Ransul. aaand this girl doesn't really like that. seperti yang terjadi berikut ini.

"Martin?" Ransul manggil Martin dari dalem kamar.
"over heeere!" jawab si mas dari ruang tv.
Ransul pun nyamperin Martin ke ruang tv. "i'm going out to Ayunda's place. could you watch after Phillip? he's kinda sick," katanya sambil nunjuk ke anjing mereka, Phillip. "i gave him medicine earlier. make sure he drinks enough water, okay?"
"you're going to Ayunda's house?" Martin nanya balik.
"yea. why?"
"will Zacky be there?"
"i dont know, but i dont think so." jawab Ransul. "why are you asking me about Zacky?"
"nothing." Martin diem.
"it's Matt, isn't it?" tanya Ransul. "you're afraid if Z's there, then Matt's gonna be there, right?"
"i didn't say that."
"well you meant to." Ransul kesel. "me and Matt are friends, okay? i'm over him. can't you just trust me?"
"not really. i mean yesterday you said you were about to hang out with Syn and his dad, but you went home with Matt." jawab Martin. "and Vegas..." Martin ngga nerusin.
"oh, oh, so you wanna bring this up again? i thought you said 'hey, let's just forget it, okay? let's start this all over again' blah blah blah..." katanya.
"well i can't just forget about it."
"bodo amat, bodo." kata Ransul, lalu pergi kerumah Arunda, ninggalin Martin.
"yo! don't talk to me in a language i dont understand!" Martin teriak ke Ransul.
"then you should learn my language, ass hole!" Ransul teriak balik sambil banting pintu.


"you know, this purple hat looks cute on you." kata Ayunda di rumahnya ke Zacky V.
"you like me wearing it?" Z mendekatkan mukanya ke Ayunda.
"mm hm..."
"yea?" mukanya makin deket.
"yea..." then they start to kiss. baru mau make out di sofa, tiba tiba bel rumahnya bunyi.
"tell 'em to go away..." kata Z.
"nah, that's probably Ransul." Ayunda bangun dari sofa trus bukain pintu. ternyata emang si Ransul yang mencet bel barusan. "masuk, Sul." kata Yunda.
tiba tiba Z muncul "why are you here?" tanya si mas ke Ransul.
"because i want to." jawab Ransul, mukanya nyolot. "i'm sorry, did i disturb you both?"
"technically, yes." jawab Zacky. si Yuncu langsung nyikut pacarnya. "what?" dia nanya Yunda.
"you don't speak like that to my friend, okay?" kata Yunda.
"sorry..."
"well, sorry for disturbing your uh... make out session." kata Ransul, keki.
"no, it's okay, actually." kata Zacky. "you look... pissed, by the way."
"oh, do i?" Ransul nanya balik sambil duduk di sofa.
"a little fight with Party Marty?" tanya Yunda sambil ngasih sekaleng soda.
"see, i told ya, the Shad man is the best man fo ya." tambah Zacky.
"bodo amat, Z, bodo." jawab Ransul lalu nyeruput minumannya.
"what did she say?" Zacky nanya Yunda.
"bodo amat, Z, bodo." Yunda ngulangin perkataan Ransul.
"you guys are aliens." Zacky lalu pergi ke dapur untuk ngambil minum.
"pacar lu aneh deh" Ransul komentar.
"kebanyakan make out." jawab Yunda.
"..." Ransul cuma diem, lalu minum sodanya lagi.

Ngga terasa udah malem, dan Ransul masih dirumah Ayunda.
"aaah mau pulang males banget." kata Ransul sambil guling guling di kasurnya si Yuncu.
"yauda nginep sini aja." jawab Yunda.
"lah bukannya Z mau nginep disini?"
"iya, ya lo tidur di kamar sebelah."
"ngga mau."
"kenapa?"
"nanti gue denger suara lo 'aduuh... aduh... idiih...' gitu, geli tauk." jawab Ransul.
"ya trus?"
belom sempet jawab, tiba tiba Zacky masuk ke kamarnya Yuncu. "sis, why don't you go home?" katanya ke Ransul.
Ransul bengong sebentar, "oh, you really... can't hold it anymore, don't you?"
"hold what?"
"getting laid..."
"uh... yeah, that's why i'm asking you to go home." jawab Zacky, senderan di pintu.
"okay, i'm just gonna... go." Ransul lalu bangun dari kasur, lalu nabok perutnya Zacky, "have a nice sex, champ." lalu dia pergi.

Males pulang, males liat mukanya Martin sebenernya, Ransul nongkrong dulu sendirian di Starbucks. Eh, ngga disangka sangka, ketemu Hannah Beth, mantannya Martin.
"Ransul?" sapa Hannah.
"omg, Hannah?" Ransul surprised.
"what are you doing here alone?"
"uh, just need some time to be on my own." jawab Ransul. "have a seat."
"so how's life after engaged?" Hannah duduk di depan Ransul.
"oh, you knew." kata Ransul.
"well, Martin told me."
"oh, i thought you guys didn't see each other anymore since, me and him..."
"well, actually we met here, just like we did now." jawab Hannah. "then we did a couple chit chat. it was nice to speak to him again." dia senyum.
"sure did." Ransul nyeruput kopinya.
"by the way, what are you gonna wear to Haley's birthday party?"
"Haley's birthday party?"
"Haley G..." kata Hannah.
"no, i know her." jawab Ransul. "but Martin didn't tell me about her birthday party."
"oh, must have been forgotten. because he invited me too."
"oh, okay." Ransul manggut manggut.
"by the way, i gotta go. bye." Hannah lalu pergi.
meh. sok asik. pikir Ransul dalam hati.




TO BE CONTINUED...