Saturday, January 28, 2012

3

Kemaren Ransul balik kerumah udah malem, setelah balik dari Wal-Mart sore itu, dia jalan jalan lagi liat liat baju sampe malem, trus lanjut marathon dvd sampe pagi, sampe ketiduran di ruang tv. Dia kemudian kebangun jam 2 siang ketika ponselnya bunyi.
"talk." katanya setengah tidur.
"seriously, you're still sleeping?" tanya suara di sebrang.
"not now." Ransul tengkurep.
"get up, now."
"who the hell are you telling me when to get up?" Ransul menjawab masih dengan suara teler.
"seriously, get up, we have an appointment today." yang disebrang tetep maksa.
"fuck off, Jay, i'm going back to sleep." Ransul baru mau matiin telfon ketika Jared berkata lagi.
"dude, i'm in front of your house." katanya.
"right, good night, Jared." Ransul matiin telfonnya. tapi Jared nelfon lagi. "seriously?"
"can you please at least open the door?" kata Jared.
"you dont know where my house is." jawab Ransul.
"really? well you'd better come to the front door, right now, pumpkin." lalu Jared hang up. Ransul pun bangun dengan terpaksa, lalu berjalan ke pintu depan. Ngintip lewat jendela, lalu sedikit terkejut sambil bukain pintu. "how the hell did you know where i live?" tanya Ransul begitu ngeliat muka Jared.
"i got spies." dia senyum.
"oh, god, you're so annoying." Ransul komentar dengan muka datar. "come in." Ransul membawa si tamu ke dapur, lalu nyuruh dia duduk di counter di dapurnya.
"so what time did you sleep last night?" Jared membuka pembicaraan sambil memandangi seisi rumah Ransul.
"why do you wanna know?" Ransul nanya balik, sambil bikin kopi buat Jared dan bikin toasted bread buat dirinya.
"no i'm just trying to start a convo." jawab Jared.
"well, i overslept at about 4 am, i guess." jawab Ransul sambil naroh kopi di depan Jared dan toasted breadnya di depan dirinya. "i thought you're gonna call me." dia mengigit rotinya yang udah diolesin selai coklat.
"i did call you." jawab Jared.
"well, not like that," katanya dengan mulut penuh, "i thought you're gonna call me to tell me what time do we meet."
"well this is a surprise visit." Jared nyeruput kopinya. "you're eating toasted bread at 2 pm?" dia nunjuk roti yang dipegang Ransul.
"why?"
"nothing," jawab Jared. "be quick, and go shower, we're leaving immediately." Jared memerintah.
"uh, okay." jawab Ransul, pasrah.

Sekitar 30 menit setelah selesai makan, Ransul nyamperin Jared yang udah duduk di ruang TV. They're ready to go.
"so, uh, let's go." Ransul manggil Jared.
"okay." lalu dia bangun dari sofa. Baru mau keluar rumah, Ransul teringat sesuatu.
"oh, wait a sec." dia pergi ke dapur. Jared diem di depan pintu rumah Ransul. Ngga lama dia balik dengan sekaleng Pringles di tangan, "you left this." katanya, ngasih Pringles itu ke Jared.
"i thought you ate it." Jared senyum.
"well i didn't." jawab Ransul. Mereka pun pergi meninggalkan rumah Ransul naik mobilnya Jared.

Mereka berhenti di sebuah Coffee Shop, Jared memesan cheesecake buat bereka berdua, dan dua gelas latte. mereka pun duduk di sofa di dalam coffee shop itu.
"so, tell me about your life." Jared membuka pembicaraan.
"uh, my life?" Ransul nanya balik, lalu nyedot ice latte dari gelasnya.
"yea, i mean, you know mine pretty much, now i wanna know yours."
"okay, um... what do you wanna know?"
"i dont know, why are you still single, maybe?" Jared ngangkat bahu.
"that's none of your business, old man." jawab Ransul ketawa kecil.
"well i'm just asking." kata Jared sambil memasukkan potongan cheesecake ke mulutnya.
"and why are you still single? i mean you have those pretty girls around you and everything." ransul balik nanya.
"uh... let's just say i'm too busy to date anyone." jawab Jared.
"really?" Ransul ngangkat alis.
"well i just haven't find a girl, you know." dia menambahkan.
"see." Ransul mengangguk pelan.
"so how come i've never met you? i mean, you're Ayunda's friend, and i hang out with her a lot."
"i dont know, maybe because i wasn't there every time you're there." Ransul gantian masukin cheesecake ke mulutnya.

Sekitar, hampir 2 jam mereka disana, ngobrol ini itu, akhirnya Jared ngajak pergi.
"i wanna go shopping." kata Jared.
"uh... okay, where do you wanna go?" tanya Ransul.
"i dont know, let's go somewhere we can shop." ajak Jared, lalu dia mulai beranjak dari sofa. Ransul took a last sip of her coffee then followed him to the car.

Sampe di sebuah toko baju, bukannya pergi ke tempat cowo, dia malah pergi ke tempat wanita.
"wait, this is for women, Jay." Ransul menghentikan Jared.
"i know." Jared tetep jalan sambil ngeliat liat baju.
"and?" Ransul ngangkat bahu.
"and..." Jared menghadap ke Ransul yang dari tadi dibelakangnya, "i'm taking you out tonight and you cant wear those jeans and tee." katanya.
"wait, i thought you said this isn't..." belom sempet Ransul nerusin, Jared nyamber duluan.
"relax, we're going to Vicky's birthday party, it's not a date." katanya
"Tomo's wife?" Ransul nanya.
"yep." Jared tetep ngeliat liat dan ngambil beberapa baju yang menurut dia bagus.
"uh, Jay, we could just go to my house and change clothes."
"no time, we're going to my house after this, and you can get dressed." jawab Jared, "now try these." dia ngasih sekitar 5 gaun ke Ransul.
"why do we have to do this?" Ransul bingung.
"sshhh, tik tok, young lady, chop chop." Jared mendorong Ransul masuk ke fitting room, sementara dia nunggu di luarnya. "come out and let me see those dress on you when you're done." dia duduk di kursi yang disediain sama tokonya, disebelahnya ada pramuniaganya. Ngga lama Ransul keluar dengan gaun pertama.
"uuh, Jay, this is too short." kata Ransul.
"well that's hot." komentar Jared. Ransul masuk lagi ke dalem buat ganti baju yg kedua, ketiga, sampe baju terakhir, dia akhirnya cuma milih black dress. Lalu mereka pergi ke kasir buat bayar baju, dan pergi menuju rumah Jared.


And so they're at Vicky's birthday party. Ransul tetep mengikuti Jared karna dia ngga tau orang orang yang dateng.
"uh, do i know everyone here?" tanya Ransul dari samping Jared.
"umm, her." dia nunjuk Ayunda yang lagi duduk disebelah Shannon, cuddling cuddling kecil. Mereka berdua pun segera menghampiri pasangan itu.
"hey guys," sapa Jared.
"Ransul!" Ayunda terlihat surprised ngeliat Ransul dateng bersama Jared.
"hey, girl, you came." Shannon ikutan nyapa Ransul.
"yea, blame your brother for that." jawab Ransul sambil ngeliat ke arah Jared, yang diliatin cuma senyum senyum.
"come on, let's get you a drink." Yuncu narik tangan Ransul menjauh dari kakak beradik itu.
"hey you're coming home with me, okay?" kata Jared sebelum Ransul menjauh.
"okay!" Ransul pun pergi sama Ayunda.

"Sul kemaren gue ketemu Zacky V Suuul." Yuncu cerita setelah mereka ngambil fruit punch buat Ransul.
"Zacky Vagina?" Ransul nanya balik.
"aaa Zacky Vengeance." Ayunda meralat.
"iya iya maksud gue itu." dia nyedot fruit punchnya, "ketemu dimana?"
"music store, gue lagi sendirian, trus dia popped out." Ayunda terlihat antusias.
"trus? clbk gitu?" Ransul menebak.
"kagak laah, kan udah ada Shannon."
"Shannon tau ngga?"
"tau, orang dia liat Zacky. tapi Zacky tambah gembul Suul, cuute." dia nyeruput sedikit booze yang daritadi dipegang.
"hmmm..." Ransul ngga komentar, soalnya tiba tiba Shannon dateng mengejutkan Ayunda dengan memeluk dia dari belakang.
"holy shit!" Yuncu kaget setengah mati. bukan apa apa, barusan dia ngomongin Zacky. "Shannon..." mukanya keki.
"did i interrupt you girls?" tanya Shannon, melingkarkan tangannya di pinggang Yuncuk.
"absolutely not." jawab Ransul.
"so you dont mind if i take this girl with me for a minute, right?" mukanya mulai naughty.
"uh, no, i dont. go ahead." Ransul senyum.
"good," katanya ke Ransul, lalu nengok ke Yuncu. "come on, i got something for you." lalu mereka berdua pergi.

agak bosen juga, udah hampir sejam disitu tapi Ransul bahkan belom ketemu birthday girl-nya. Dia pun beranjak dari meja bar tempat tadi dirinya dan Ayunda duduk untuk mencari Jared.

Setelah sekitar 10 menit celingukan, Ransul nemuin Jared disebuah meja, duduk bersama beberapa wanita, yep, all girls. Ngeliat itu, Ransul yang tadinya mau nyamperin Jared jadi males, those ladies are probably some groupies. Jadi Ransul pergi. jared yang ngeliat Ransul langsung izin meninggalkan wanita wanita cantik itu dan nyamoerin Ransul.
"Ransul." katanya manggil Ransul.
"yea?" Ransul nengok.
"i uh, i'm sorry, i was just talking to some friends." katanya. ngga tau kenapa mukanya agak bersalah.
"oh, totally fine," jawab Ransul. "i mean, it's you, you must have a lot of friends, girls... mostly." mukanya santai.
"um, yeah," mukanya masih agak merasa bersalah. "but they're all just a bunch of friends, really."
"okay, you dont have to tell me that, i know." jawab Ransul.

Di sisi lain...
"look, babe, i know we've been only dating for a few months, but uh... i think i need to make it clear." kata Shannon ke Yuncu. Mereka duduk di sebuah meja di tempat yang agak sepi dimana mereka bisa bicara private.
"make what clear?" tanya Yuncu.
"uh.. um..." dia bingung sendiri. "okay, i want you to take this." Shannon ngeluarin cincin.
"are you proposing me?" Yuncu shocked.
"well, not yet, it's only a promise ring." jawab Shannon.
"well, ummh... Shan, dont you think this is too early?" Yuncu ngeliatin cincinnya.
"i know, but i love you." jawab Shannon.
"no, i cant take this, yet." jawab Ayunda.
"why not?" Shannon mulai sedih.
"i just... cant." jawab Yuncu, "i'm sorry, Shan." dia pergi. Shannon sedih.

Friday, January 27, 2012

2

suatu hari, Ransul lagi ada di Wal-Mart, beli makanan untuk persediaan sebulan, ketika dia bertemu dengan mas mas yang disebut sebut sebagai fashion nightmare, Jared Joseph Leto. Dandanannya waktu itu pun sepertinya emang menggambarkan kalo itu benar, ini ngapain ke Wal-Mart pake baju macem jubah begini?

"Ransul!" Jared nyapa Ransul, keduanya looked surprised. "what are you doing here?"
"hey, Jared," Ransul nyapa balik. "well, this..." Ransul nunjuk ke troli belanjaannya yang isinya rata rata makanan dan beberapa kebutuhan wanita. "what are you doing here?" dia nanya balik, sambil ngeliatin outfitnya Jared, mencoba menebak itu sebenernya baju model apa. tapi dia ngga komentar, soalnya udah tau kalo Jared dandan suka ngga beres.
"well," katanya sambil megang megang sekaleng Pringles. "just hanging around, you know, bored." dia naroh kaleng tadi di trolinya Ransul. "i'll pay that, dont worry." katanya begitu Ransul ngeliatin dia.
"i thought you're always busy," kata Ransul sambil mendorong troli ke kasir. Disebelahnya Jared mengikuti. "i mean, you always have something to do, right?"
"well, not today." jawab Jared.
"so you're on your day off?"
"kind of, i'm on holiday actually." katanya. Mereka pun sampai di kasir. Antri sebentar, lalu tiba bagian Ransul dan Jared.
"jesus, are you Jared Leto?" tanya mbak mbak kasirnya cengok.
"no, im not." jawab Jared. padahal jelas jelas mukanya keliatan. Ransul cuma diem ngeliatin.
"no you must be Jared Leto." si mbak tetep maksa. "can i ask you for an autograph?" dia nyodorin selembar kertas ke Jared.
"sure." katanya bukan, begitu disuruh tanda tangan dia mau juga. Dia pun menandatangani kertas tersebut, "here you go." katanya ngasih kertasnya ke mbak kasir.
"thanks," kata si mbak kasir lalu menyimpan kertas itu di saku celananya, "is she your girlfriend?" dia nunjuk Ransul yang dari tadi bengong.
"well i'm not gonna answer that." Jared senyum. si mbak itu juga ngga maksa, kemudian dia menghitung seluruh belanjaan Ransul.
"that'd be $140." kata si mbak. Ransul baru mau ngeluarin dompet ketika Jared ngeluarin dompetnya dan ngasih uang ke si mbak kasir.
"dont worry, i'll pay." katanya ke Ransul. Lalu membawa belanjaan Ransul dan jalan keluar Wal-Mart, Ransul cuma ngikutin di belakang.
"uh... i thought you're only paying for the Pringles." kata Ransul ketika mereka berjalan menuju parkiran tempat mobil Ransul di parkir.
"i was, but, i changed my mind." jawab Jared. "Which one is your car?"
"that one." Ransul nunjuk ke sebuah Chevrolet hitam. Lalu mereka berdua jalan menuju mobil yang ditunjuk.
Sesampainya di mobil, Jared bantuin Ransul naro belanjaan di kursi belakang. "well, is there anything else i can do for you, miss?" tanyanya sambil sedikit membungkikkan badan.
"umm i didnt ask for any help," jawab Ransul, "but thank you, Jared." Ransul senyum.
"you know you can call me Jay," kata Jared. "and you're welcome." dia balas senyum.
"okay, Jay," kata Ransul. "and remind me to give your money back."
"no need," dia nutup pintu belakang mobil Ransul. "just do me one favor."
"anything." jawab Ransul.
"dinner, with me, tomorrow." katanya. Baru juga berapa hari, udah mau dinner aja dia.
"huh?"
"you heard me."
"um... you really asking me to have a dinner with you?" Ransul mengulang pertanyaan Jared.
"what? you dont wanna have a dinner with me?"
"well actually... uh..." Ransul diem.
"or maybe this is too early, huh?"
"i... guess..." jawab Ransul.
"okay, then let's have some coffee tomorrow, how's that sound?" tanya Jared, "this is not a date, if that's what you wanna hear." dia nambahin.
"uh... well, okay." jawab Ransul.
"great, i'll call you tomorrow, okay?"
"you dont have my number." jawab Ransul.
"you think so?" Jared senyum, mukanya naughtier.
"ugh... okay, call me." Ransul rolls her eyes.
"kidding, i dont have your number." Jared ketawa.
"uuugh, Jaaaay..." Ransul keki, dia memberikan nomernya ke Jared lalu mereka berpisah.


lagi jalan jalan sendirian di sebuah toko musik sambil nunggu dijemput Shannon, Ayunda, ketemu mantan kekasihnya dulu, Zacky Vagina, no, i mean Zacky Vengeance, ketika dia lagi nyari nyari CD.
"uh, Zacky V?" Yuncu yang sadar duluan kalo itu beneran Zacky, menyapa.
"Ayunda?" Zacky looked surprised. "sweet baby jesus, is this really you?"
"no, i'm actually an alien," muka Yuncu datar.
"haha, you're still pretty much the same." komentar Zacky.
"yea, some people dont change, Zacky," jawab Ayunda. "you look fatter, by the way, does Gena give you too much food?"
"no, i actually broke up with her." jawab Zacky, mukanya kalem.
"you did?" sekarang gantian Ayunda yang surprised.
"yea, recently." dia senyum kecil. Yuncu selalu suka senyumnya Zacky, katanya menenangkan hati.
"well, i, uh... i'm sorry to hear that." kata Yuncu.
"it's okay." jawab Zacky. "so how have you been? are you seeing anyone?" he said as they walked through the music store.
"well, i'm dating Shannon Leto, now." jawab Yuncu sambil melihat lihat beberapa CD.
"oh, that's, that's great," kata Zacky, yang entah kenapa mukanya agak kecewa, "good for you."
"yeah, it's been a few months, everything is going great." Ayunda senyum, senang dengan hubungannya dengan Shannon. "and how have you been? how's the band and everything?" dia nanya balik.
"well, like i said, i'm single," jawab Zacky, "aaand my band is just fine, we're still planning on some new record and stuff."
Sebenernya Yuncu masih mau hang out sama Zacky, tapi Shannon udah dateng jemput dia.
"well, ths's my man right there, gotta go." katanya sambil nunjuk ke arah Shannon yang ngeliatin dia dari luar toko musik itu. Toko itu berdinding kaca yang tembus pandang, jadi yang diluar bisa ngeliat ke dalem.
"okay." jawab Zacky singkat.
"so, uh, catch you later?" tanya Yuncu.
"yea, definitely." Zacky tersenyum kecil.
"okay, bye, Z." lalu Yuncu pergi keluar toko musik itu dan pergi bersama Shannon, sementara Zacky ngeliatin mereka dari jauh, lalu buang muka, kembali ngeliatin CD.

Di mobil...
"was that Zacky Vengeance, that guy you were talking to at the music store?" tanya Shannon yang lagi nyetir.
"uh huh." Yuncu ngangguk. "it's been a while since i saw that guy, he's getting fatter."
"hmm..." Shannon ngangguk, "so what did you guys talk about? did he ask you who are you dating now?"
"well, he did, actually, and he also told me he's single now." jawab Yuncu, ngga sadar kalo mas Shannon ini agak jealous.
"why did he even tell you he's single?" tanya Shannon lagi.
"uh, i dont know," jawab Yuncu.
"lemme guess, you guys talked about the past relationship."
"no," jawab Yuncu, baru sadar kalo lakinya jealous. "wait, are you jealous?" tanya Yuncu.
"no," Shannon menaikkan kacamata hitamnya yang sedikit turun.
"oh come on, Shan, you are jealous." Yuncu maksa.
"i'm not." Shannon keki.
"yea you are." Yuncu senyum senyum naughty.
"ugh..."
"come ooon, i have no interest in getting back together with Zacky, okay?"
"right." Shannon menjawab seadanya.
"no, seriously, babe, i dont." Yuncu mengulangi kata katanya, tapi sekarang mukanya lebih serius.
Shannon menghela napas, "okaay." dia tersenyum kecil.
"you know you're cute when you're jealous." Ayunda kissed him on the lips.
"yea well, people said when guys get jealous, it looks cute." jawab Shannon.
"yea, and it's a world war when girls start get jealous." Yuncu smirking.

Wednesday, January 25, 2012

1

Ransulminii dan Ayunda adalah sepasang teman, rumah mereka pun berdekatan di Los Angeles. Ayunda punya kekasih, namanya Shannon Leto, tinggal ngga terlalu jauh juga dari kompleks tempat mereka berdua. Iya, Shannon adalah drummer-nya 30 Seconds To Mars. so here's the story start...


Ransul sedang nongkrong dirumah Ayunda siang itu ketika Shannon bilang kalo dia dan bandnya akan datang kerumah Ayunda untuk hang out. Mereka memang biasa hang out disana dari sebelum Yunda dan Shannon jadian, tapi Ransul sama sekali belom pernah hang out bareng sama band itu, paling sesekali ketemu Shannon.

"Sul, Shannon sama bandnya mau kesini." kata yunda begitu selesai bicara sama Shannon di telfon.
"oh, yaudah gue balik aja ngga papa." Ransul baru mau beranjak dari tempat tidurnya Yuncuk (panggilan Ayunda) ketika Yuncu bilang ngga usah pulang. "ah gue kan ngga kenal Cu sama orang orangnya, ntar cengok." jawab Ransul ketika Yuncu ngajak dia hang out bareng sama 30 Seconds To Mars.
"yailah santai kan ada gue, nanti dikenalin," jawab Yuncu sambil mematikan komputer yang dari tadi dimaininnya, "lagian kan lo kenal sama Shannon." katanya lagi.
"ah, iya sih..." Ransul diem, masih tetep bimbang.
"udah ngga papa." kata Yuncu, akhirnya Ransul memutuskan untuk stay dirumah Ayunda dan hang out bareng Mars. "gue mandi dulu yak, biar gorjes ahak." lanjut Ayunda setelah mematikan komputernya.
"et yaudah." Ransul kembali membaca majalah yang dari tadi ada di depannya.


Sekitar satu jam kemudian, bel rumah Yuncu bunyi, Yuncu pergi bukain pintu, ninggalin Ransul yang udah pidah ke ruang tv. Ternyata yang dateng Shannon, Tomo, dan Jared.
"hey guys." sapa Yuncu. seperti biasa dia memberikan hugs buat Tomo dan Jared dan a kiss on the lips buat Shannon. "come on in." katanya nyuruh mereka masuk. Mereka pun langsung menuju ke ruang tv, tempat mereka biasa hang out kalo dirumah Yuncu.
"oh hey, Ransul" Shannon nyapa Ransul yang lagi tiduran di sofa. "Ransul langsung duduk begitu ngeliat mereka semua.
"hey... Shan." Ransul menyapa balik, sambil senyum.
"uh, guys this is Ransul," Yuncu memperkenalkan Ransul secara resmi ke Jared dan Tomo, "Sul this is Jared and Tomo." katanya ke Ransul.
"uh, yea i've heard of you guys," Ransul senyum. ini pertama kalinya Ransul ketemu Jared dan Tomo. well, dia udah tau siapa mereka, apalagi ransul adalah fans-nya 30 Seconds To Mars, tapi emang belom pernah ketemu secara langsung, jadi dia agak starstruck juga.
"and you must be a fan." tebak Jared.
"how do you know?" Ransul nanya.
"duh, everybody loves us, we're awesome." jawab Jared bangga.
"snob." jawab Ransul, smirking.
"oh you havent seen anything from my brother, trust me." Shannon menimpali. Karna Ransul adalah fans, jadi dia tau Jared emang terkenal agak cocky, jadi dia cuma senyum kecil. Sementara Jared tersenyum dengan muka sok gantengnya itu (emang ganteng sih).
Mereka duduk di ruang tv Ayunda sambil ngemilin potato chips dan soda. ngobrolinnya macem macem, dari gig-nya 30 Seconds to Mars sampe Ayunda dan Shannon yang beberapa menit kemudian sudah smooching smooching di sofa.
"so, Ransul," Jared duduk di sebelah Ransul, "are you seeing someone?" tanya dia lagi, mukanya sok asik.
"huh?" ransul yang tadinya lagi nonton tv nengok ke Jared, "excuse me?" katanya.
"i said are you seeing someone?" ulang Jared.
"Jared, this is the firs time we meet and you're asking me, am i seeing someone?" Ransul nanya balik.
"what? is that inappropriate?" Jared nanya, sambil ngelirik ke Tomo yang ngeliatin mereka berdua.
"uh... no, it's just..." belom selesai Ransul ngomong, Jared nyamber duluan.
"well then you can answer that." katanya
"ugh..." Ransul rolls her eyes, "no, not recently, why?" jawabnya.
"nothing, i'm just trying to have a conversation with you." jawab Jared.
"uh... well now you have." jawab Ransul sambil nenggak sodanya, lalu kembali nonton tv.
"yeah," jawab Jared. "hey you said you're a fan of my band, right?" dia nanya lagi.
"mm hm.." jawab Ransul tanpa melihat ke arah yang bertanya.
"so how come you never meet us personally? i mean, your friend is dating the drummer."
"i dont know." jawab Ransul singkat.
"you never asked her to hook you up with us?" Jared nanya lagi.
"no, i guess not." matanya ngga lepas dari tv.
"you dont really talk much, do you?" jared tetep nanya.
"uh, i'm sorry," Ransul nengok ke Jared, "but this is 90210 on tv and i cant miss this shit, so shut up, okay?" katanya dengan agak kesal.
"okaaay..." Jared pun diam, ikut menyaksikan TV series yang lagi ditonton Ransul. Tomo yang lagi sibuk sama Macbook-nya cuma ketawa kecil. Sementara Shannon dan Ayunda sudah tidak tampak di ruang TV, and you know where to find them.
nonton sebentar, Jared bertanya lagi "so what song you like the most from my band?"
"jared, please..." kata Ransul kesel.
"okay, okay, i'll be quiet." dia diem lagi, dan ngga ngomong ngomong lagi sampe acara 90210-nya selesai.

Berhubung sinetron kesayangannya sudah habis, jadi Ransul memutuskan untuk pulang, karna udah malem juga sih sebenernya.
"where are you going?" tanya Jared ketika ngeliat Ransul memakai jaketnya yang ditaro dia di senderan sofa.
"home." jawab Ransul singkat.
"really? but we're still here." Tomo nyamber.
"yea, and i still haven't talk much with you." tambah Jared.
"i'm sorry guys, i'm just tired," jawab Ransul, "and it's already late, so, i should probably go home right now."
"do you need a ride?" Tomo nanya lagi.
"yea, we can give you a ride." tambah Jared lagi.
"no, my house is on the next block, i'll walk." jawab Ransul.
"you sure?" Tomo memastikan.
"yeah," jawab Ransul yakin. "bye guys." Ransul pun berjalan keluar rumah Ayunda lalu pulang.