Sunday, July 17, 2011

Wild Ride (part 7)

Mereka harusnya udah nyampe Vegas hari itu, tapi musti berenti dulu karna JC kebelet boker. yaudah jadi mereka berhenti di sebuah Rest Stop, nungguin JC eek, sekalian siapa tau Jason Berry udah deket jadi bisa catch up.
Brian lagi menghisap Marlboronya ketika hp-nya bunyi. Ternyata telfon dari JB.
"yo, where you at, man?" sapa Brian.
"almost there," jawab JB. "you guys don't leave without me, okay?"
"you got it." then he hang up. Ngga lama Matt bilang ke semuanya kalo Ben Kowalewicz akan menemui mereka di Vegas untuk ngasih hadiah kecil buat Zacky V dan Yuncuk yang baru bertunangan.
"really? Ben is joining us?" tanya Dea antusias.
"someone's excited." Ransul ngelirik ke Dea.
"sssst, zip it." Dea senyum keki. Ransul cuma ketawa.
"dont tell me you're having a crush on Ben." kata Brian ke Dea.
"what? no!" Jawab Dea buru buru, keki.
"you sure?" Brian nyolek Dea.
"yesssss, Brian." jawab Dea. Lagi lagi Ransul cuma ketawa.
"hey guys..." sapa JC yang baru kelar eek.
"JC my maaaaan, whaddup, you want me to wipe your ass?" tanya Brian sambil nyengir.
"ha ha. thank you, ass hole." jawab Johnny, mukanya nyolot. "where the hell is JB anyway?"
"i dont know..." Baru aja Brian ngomong gitu, Jason Berry muncul dengan mobilnya.
"whassup, bitches?!" sapa Jason Berry sambil ngeluarin kepala lewat jendela. Dia pun berhenti trus turun dari mobil. "dude, we're only like 30 minutes away from Vegas, why stop?" tanya Jason begitu dia turun.
"this young gnome cant hold the shit, so..." Brian nengok ke JC, yang lagi diomongin cuma angkat bahu.
"okay, so let's get going, then." kata Matt.
"yea." jawab Johnny. "hey, Dea." dia manggil Dea.
"yea?" jawab Dea.
"why dont you come with JB? i mean, you wouldn't see a horny couples in his car, right?" usul JC.
"Z and Ayunda?" JB menebak.
"yea." jawab Dea.
"those two kids are really on fire." komentar Jason.
"no kidding, man." Dea rolls eyes.
"okay, then. you can come with me." kata JB ke Dea.
"you sure?"
"yea, sure. come on."
"okay." mereka berdua pun jalan ke mobilnya Jason Berry. Dan mereka pergi menuju Vegas.

"soooo... how's your trip with those two horny kids?" tanya Jason Berry di mobil, mencoba mencari bahan pembicaraan karna dia tau si Dea ngga bakal mulai ngomong duluan.
"uh..." Dea rolls her eyes, "not really fun."
"does Ayunda put her hand on Z's tights?" Jason nengok ke Dea.
"yea..." Dea mengangguk kecil. "that's not interesting at all, because i know 'em, you know..."
"yea right." Jason ketawa kecil. "you should've been in my car, you know."
"well maybe i would be, if you didn't go for too long finding those pack of condoms." katanya, sambil tersenyum iseng.
"oooo... sorry." jawab Jason, lalu diem sebentar. "did you wait for me? back in Ransul's house?"
"umm... not really..." jawab Dea, agak ragu. Sebenernya dia emang berharap bisa ada di mobilnya JB, he's a funny guy and she likes that.






TO BE CONTINUED...

Saturday, July 2, 2011

Wild Ride (part 6)

sebelumnya, mau ralat scene terakhirnya Ayunda dan ZV, mereka kan udah tinggal serumah sebelum tunangan, jadi harusnya saya ngga bikin scene itu. anyway, ini lanjutannya...

Hari yang dinanti nanti akhirnya tiba, pagi itu, Matt lagi nyiapin Harley-nya di garasi, sedangkan Ransul nyiapin sarapan buat mereka dan the guys karna mereka janjian ngumpul dirumah Ransul pagi itu. Dea sama Ayunda dibantu Michelle dan Johnny menyiapkan barang barang yang mau dimasukkin ke mobilnya Zacky V.
"uuuuu Vegas, im excited." komentar Ayunda sambil menata beberapa box di mobilnya ZV.
"you guys have condoms?" tiba tiba Jason dateng.
"Brian and i dont use condom." jawab Michelle.
"oh well, Ayunda?" Jason nengok ke Yuncu.
"well since i dont mind if Z got me pregnant, so... no." jawab Yunda.
"Dea?"
"i dont have a boyfriend, so i dont have any." jawab Dea.
"well you should, cause we're going to Vegas, baby..." sahut Ayunda nengok ke Dea.
"why would i need that?" tanya Dea datar.
"well..." Jason mulai bicara, "you never know what's gonna happen in Vegas." he sighs. "i'm gonna go get some, you wanna come?" dia nanya Dea.
"ewh, no, thank you." jawab Dea.
"okay..." Jason lalu pergi ninggaling mereka. Johnny yang dari tadi mendengar mereka ngobrol cuma ketawa kecil sambil geleng geleng kepala.
"you guys are idiots." komentarnya. Ngga lama kemudian Ransul muncul dari dalem rumah, bawa beberapa buah toasted bread dan beberapa cangkir kopi dan susu buat sarapan pagi itu, dibantu sama Lacey.
"breakfast, everyone." Ransul nyapa Johnny dkk lalu naro nampan berisi roti di jok belakang mobilnya ZV yang pintunya terbuka dari tadi. Mereka sedang ada di halaman.
"aaaah toasted bread, yummm..." Johnny nyamperin Ransul.
"aaand here's some coffee and milk." Lacey menaruh nampan disebelah nampan yang tadi ditaroh sama Ransul.
"thanks, guys." kata Dea, lalu ngambil rotinya dan mulai makan, "oh this is delicious." komentarnya.
"of course it is, i made it." jawab Ransul.
"snobs." Michelle nyenggol Ransul pelan. Mereka ketawa kecil.
"so, is everything ready?" Ransul nanya sambil ngeliat ke bagian belakang tempat barang barang ditaroh.
"pretty much, we're almost ready." jawab Michelle.
"Vegas, baby!" Yuncu teriak dengan semangat diikuti suara JC yang ngga kalah heboh.
"where are the others? tell 'em to get some breakfast." Ransul nanya lagi.
"the rest of the boys are with the Harley, and Jason is buying some condoms." jawab JC.
"oh... okaay..." jawab ransul kemudian nyeruput kopinya. "JC can you tell the boys to come here and get some breakfast?" Ransul ngomong ke JC.
"got it." dia pun pergi ke garasi manggil Zacky, Brian, dan Matt. Ngga lama kemudian, dia balik bareng teman-temannya.
"ooooh toasted bread..." Matt ngambil sebiji. "i just love your toasted bread." katanya dengan mulut penuh roti, sambil ngerangkul Ransu dengan tangan kirinya sementara yang kanan megang roti.
"i know." Ransul merangkul pinggang Matt, lalu senyum ke masnya.


Sekitar dua jam kemudian, they're ready to go. Tapi Jason Berry belom balik.
"guys Jason nyari kondom dimana sih?" tanya Ransul ke Dea dan Yuncu.
"tau lama banget." jawab Yuncu.
"girls, come on, Jason's got a car, he'll catch up." panggil Brian.
"okay." jawab Yuncu, lalu masuk ke mobilnya Zacky V bareng Dea, sementara Ransul naik Harley diboncengin Matt. Mereka pun berangkat menuju Vegas.

"hey we should play some music." komentar Dea dari bangku belakang.
"you're right," jawab Zacky V. "i put all my CD's in the back seat, i guess."
"lemme find it..." Dea nyari nyari kantong berisi CD. ngga lama, dia nemuin kantongnya, dan ngeluarin CDnya satu persatu. "dude, it's all Avenged Sevenfold..." Dea ngeliat ke Zacky.
"yea?" Zacky ngeliat Dea sekilas lewat kaca spion. "well i guess my band is just too awesome." dia ketawa, Yuncu yang duduk disebelahnya ikut ketawa, sementara Dea cuma rolling eyes.
"seriously this is all you got?" Dea nanya lagi.
"actually no, i must have left it home." jawab Zacky santai.
"well we can play Avenged Sevenfold." sambung Yuncu.
"yes, we could!" Zacky bersemangat.
"okay, okay..." jawab Dea. "which album?"
"City of Evil!" Yuncu dan Zacky menjawab barengan. Dea pun ngambil CD yang dimaksud dari dalem kantong CD.
"here..." dia ngasih CD nya ke Yuncu, dan langsung disetel sama dia. Ngga lama lagu Beast And The Harlot dimulai.
"louder, louder!" kata ZV nyuruh Yuncu gedein volume. "now, you got an awesome music, Dea." lagi lagi dia ngeliat Dea sekilas lewat spion.
"yea, well, it's not bad, ya know." Dea senyum.


Meanwhile...
Jason Berry sampe dirumah Ransul dengan mobilnya, tapi dia ngga liat siapapun di depan rumah Ransul. In fact, ngga ada mobil juga disana. "what the..." kata jason pada diri sendiri. Dia pun buru buru nelfon Ransul.
"yo!" sapa Ransul setengah teriak. Secara doi lagi di motor jadi musti agak teriak biar ngga kalah sama suara angin.
"dude, where the hell are you?" tanya Jason.
"some... road. and where the heck are you, man?"
"in front of your house, did you guys just left without me?"
"well, we've waited for an hour and you didn't show up, so yea, we left." jawab Ransul.
"what the f?" Jason senderan di kursi mobilnya. "stop right there wherever you are, i'll catch up."
"Matt, Jason want us to stop and wait for him." Ransul ngomong ke Matt.
"tell him we'll meet him in Vegas." jawab Matt.
"he said we'll meet you in Vegas" Jawab Ransul.
"wha...? pfff okay." Jason nutup telfonnya, lalu buru buru nyusul ke Vegas.
"where is he?" tanya Matt setelah Ransul nutup telfon.
"in front of our house." jawab Ransul.
"seriously?"
"yea, and i guess he's pissed because we left him." Ransul setengah ketawa.
"he must be." Matt ketawa kecil.


Karna udah siang, mereka stop di sebuah restoran cepat saji.
"JC, can i stay in your car?" tanya Dea yang duduk di depan Johnny. Mereka semua lagi di restoran cepat saji, having some fast food for lunch.
"why?" JC nanya balik sambil makan burgernya.
"well, i cant stand looking at two people staring each other with horny face, especially because they're my friends." jawab Bu Dea sambil mainin sedotan di gelas cola-nya.
"they did?" Lacey setengah ketawa.
"those kids cant really cool off a little bit." komentar Matt sambil makan kentang goreng.
"where are they anyway?" tanya Brian celingukan nyariin Zacky dan Yuncu.
"probably doing some quickie thing in the restroom." jawab Ransul diikuti tawa yang lain. 

Sekitar satu jam kemudian, mereka siap siap meninggalkan restoran menuju Vegas.
"so, you still wanna be in my car or what?" Johnny nanya ke Dea waktu mereka di parking lot.
"uh... no, i guess i'll be in Zacky's car." jawab Dea. Soalnya Dea ngga terlalu deket sama Lacey jadi takutnya ntar garing.
"okay, god bless you, sis." kata Johnny, yang lain yang denger itu cuma ketawa kecil.
"yea, wish me luck." jawab Dea. lalu masuk ke mobilnya Zacky.
 Dan mereka melanjutkan perjalanan.







TO BE CONTINUED...

Monday, June 6, 2011

Wild Ride (part 5)

Waktu yang dinantikan oleh Ayunda dan Zacky tiba. Yap, mereka mengadakan pesta pertunangan yang dihadiri oleh keluarga dan beberapa kerabat dekat. Hari itu, Yuncu pake dress warna coklat tua, dan mas Z suit up. They both look happy. Party-nya diadakan di belakang Rumah Ransul dan Matt (lagi lagi) karena Yuncu dan Z suka view disana, dan Yuncu maunya party ditempat pertama kali Z ngajak dia tunangan.
"uuuu guuurl congrats yaaa!" Bu Dea meluk Yuncu. Lalu Ransul melakukan hal yang sama setelahnya.
"duuu makasih ya beetches," jawab Ayunda dengan muka sumringah, "and booty, thank you yaaa udah minjemin rumahnya buat party hihihi." dia nengok ke Ransul.
"no problem." jawab Ransul, senyum.
"eh Bu Dea," kata Yuncu sambil duduk di salah satu meja tamu yang disediakan, kedua sahabatnya duduk di samping kanannya, "kok situ ngga cerita waktu abis pergi sama Jason Berry?"
"ngapain?" Dea cuek.
"ya kita kan mau tau, nyet, gitu amat." jawab Yuncu.
"tau nih, Bu Dea." Ransul ikut ikutan.
"meh. yauda yauda..." jawa Dea. "kemaren itu..." Dea mulai cerita.


Hari itu, Dea keluar sama Jason Berry gara gara Ransul sama Yunda bilang Dea bosen dan minta diajak pergi. Setelah muter muter cukup lama, mereka berhenti di sebuah restoran kecil.
"you want some coffee?" tanya Jason as they sat down.
"no, thank you." jawab Dea, mukanya datar, agak males sebenernya.
"anything to drink?" Jason nanya lagi.
"uh... a float, maybe." jawab Dea.
"okay." Jason lalu memesan satu gelas Latte buat dirinya, satu float buat Dea, dan kentang goreng buat mereka berdua. Lalu mereka berdua diem, Jason mau aja ngomong duluan, tapi dia tau Dea pasti bakal jawab seperlunya, trus mukanya tetep dilipet. Jadi, selama setengah jam, mereka berdua cuma diem. Dea cuma ngeliatin keluar jendela, sementara Jason mainan tusuk gigi (kenapa harus tusuk gigi?).
Pesanan mereka udah dateng, Dea mulai ngaduk ngaduk floatnya, Jason langsung nyeruput latte dan makan satu potong kentang goreng.
"so..." Jason akhirnya memutuskan untuk bicara, "you actually didn't wanna go out, did you?" tanyanya pelan, matanya tertuju ke Dea.
"uh..." Dea agak keki, "well..." dia diem.
"well you can just say no." Jason tersenyum kecil.
"well, no." akhirnya Dea menjawab, matanya tetep tertuju ke float-nya.
"i bet you refused when they decided to come over my place." kata Jason lagi. Dan lagi lagi Dea keki.
"how do you know?" Dea ngeliat ke Jason.
"well, you obviously hate being around me, or, something like that." jawab Jason. Dia nunduk sambil ngaduk ngaduk latte-nya pake sedotan.
"i'm sorry..." kata Dea.
"no need to say sorry," kata Jason. "maybe i'm just too annoying to you," dia ketawa kecil, "well Ransul said that sometimes."
"that i feel annoyed by you?" tanya Dea.
"to everyone, i guess," lagi lagi Jason ketawa kecil. Dea yang tadinya mukanya dilipet, akhirnya senyum juga, walaupun kecil.
"oooo look at that, you're smiling." komentar Jason ngeliat Dea senyum kecil.
"i didn't." bantah Dea, dan dia tau sebenernya dia emang tersenyum kecil barusan, tapi ngga mau ngaku.
"dude, i have eyes right here, i can see that." kata Jason.
"you don't know what you saw."
"oooh i do, and i saw you, smiling." Jason kekeuh.
"pfff... i did not." Dea masih menyangkal, dan sekarang senyumnya muncul lagi, lebih lebar.
"see, you're smiling again."
"whatever." kata Dea.
"well, it's very nice, though, your smile." Jason senyum, blushing. Dea cuma ketawa kecil.


"uuuuuuu girl seems like you had a good time hangin' out with JB, huh?" Ransul nepok lengan Dea pelan setelah mendengar cerita darinya.
"finally you guys..." Ayunda ikut senang.
"well we just hang out, duh." jawab Dea, berusaha menampilkan muka datar.
"okaaay...whatever you say." jawab Yunda.
"Attention guys!" tiba tiba terdengar suara Zacky V dari mikrofon. Semua yang hadir pun langsung nengok ke sumber suara. "first of all, thank you all for comin' up," dia membuka pembicaraan, "and thank you Matt and his girlfriend, Ransul, for this beautiful place..." dia ngeliat kearah Ransul dan Matt, mereka berdua cuma senyum ke si mas. "i wanna tell you something..." dia diem sebentar, "you see, our wild ride is on!" dia melanjutkan, semangat abis.
"yeah Zacky!" Jason Berry teriak.
"i know i dont have harleys, but i'm riding my Ford..." katanya. "and we're riding to Vegas, baby." mukanya orgasmic pas nyebut Vegas.
"woooooow...." yang lain pada komentar.
"and who's coming?" tanya Papa Gates.
"Avenged Sevenfold, their ladies..." Zacky diem sebentar. "Jason Berry, we have to bring that man, and... do you wanna come, Papa Gates?"
"me?" Papa Gates menjawab dari kursi tamu. "i'll think about that."
"okay, whatever." kata Z lagi. "so it starts the day after tomorrow. This is Zacky V signing out." lalu dia turun dari panggung tempat dia berbicara tadi.


Party-nya selesai sekitar jam 10.pm, tapi Ransul harus beresin rumahnya, dibantu oleh beberapa orang, dia membereskan rumah sementara Matt di depan rumah, ngobrol sama beberapa tamu yang mau pulang.
"uuuugh i'm tired." Ransul melempar dirinya ke tempat tidur, setelah hampir dua jam beresin rumah, akhirnya dia selesai, didekatnya ada Matt yang lagi melepas suit-nya. "anyway, we're having a ride in two days, is your Harley ready?" dia ngeliat kearah Matt.
"it is, actually. i'm bringin' it home tomorrow." jawab Matt. "i'm gonna take a bath, you coming?" dia nanya Ransul.
"bubble bath?" Ransul nanya balik.
"warm, bubble bath." Matt senyum.
"okay." Ransul bangun trus jalan di belakang Matt.


Meanwhile, dirumah Ayunda...
"so we're actually living in one house, now." kata Z, melingkarkan tangannya di pinggang Yuncu.
"yup." jawab Yuncu singkat, lalu senyum.
"so, let's get you undressed, then." kata Z, with perverted face.
"that fast?" tanya Yuncu. "i wanna take a shower first."
"well..." Zacky narik napas, "let's shower." dia mendorong Ayunda ke kamar mandi.






TO BE CONTINUED...

Saturday, June 4, 2011

Wild Ride (part 4)

Jadi, setelah pulang dari bengkelnya Ben Kowalewicz, si Dea langsung suka sama si empunya bengkel. pokoknya kalo Ransul main kesana nyamperin Matt - yang sekarang jadi sering kesitu - si Dea maunya ikut. seperti hari ini misalnya, Matt minta Ransul nganterin dia ke bengkelnya Ben.

"can't you just drive yourself? i have to pick Dea up." tanya Ransul ke Matt sore itu. Mereka masih dirumah, Ransul lagi berkaca sementara Matt di belakangnya lagi pake baju, baru selesai mandi.
"well i could, but it would save gas if we go together, right?" Matt nyengir ke pacarnya yang ngeliatin dia dari kaca dengan muka datar.
"that's ridiculous." jawab Ransul. Matt cuma ketawa sambil benerin bajunya.
Ngga lama, mereka berdua berangkat menuju bengkelnya Ben. Matt nyetirin Ransul sampe bengkel, trus turun disana, lalu Ransul lanjut mengemudi sampe rumah Dea. mereka mau nemenin Ayunda cari gaun buat merayakan pertunangannya dengan Zacky V. That's right, they're about to get engaged. Begini ceritanya...


Dua hari yang lalu, Yuncu dan Zacky V lagi main kerumah Ransul dan Matt, sementara yang punya rumah lagi di dapur nyiapin dinner, mereka berdua duduk di pantai dibelakang rumah Matt dan Ransul.
"uuu sunset is always pretty..." komentar Ayunda sambil ngeliat sunset. Duduk disebelahnya, ada pacarnya, Zacky V, lagi ngeliat sunset juga.
"always prettier than sunrise," jawab si mas yang berbadan gempal itu, lalu diem sebentar. "hey, let's get engaged." tiba tiba Zacky ngajak Yuncu tunangan.
"hu?" Yuncu ngeliatin Zacky.
"you heard me, right?" zacky ngeliatin balik.
"i did, i did." jawab Yuncu, masih ngeliatin Zacky.

"and you're saying...?"
"um... no," jawab Yuncu, trus buru buru menrubah jawabannya, "i mean, yes... yes, Z, let's get engaged." Yuncu senyum lebar. Zacky cuma ketawa, trus they kissed. "you know, actually i was hoping about something romantic when you said those words..." kata Yuncu.
"well, sunset is pretty romantic..." jawab Zacky, megang tangan Ayunda. "you know i actually wasn't going to ask you to get engaged today, but it hit me suddenly, like, i gotta do it, now, or..."
"never?"
"kinda..." jawab Zacky, "that's why i dont have a ring to give to you..." tambahnya. Yuncu baru sadar daritadi si mas emang ngga ngasih cincin tunangan ke dia.
"oh, yea... you didn't give me a ring," jawabnya. "hey, let's tell Ransul and Matt." Yuncu narik Zacky ke dalem rumah untuk ngasih tau Ransul dan Matt.

"aaw really?" tanya Ransul begitu Yuncu cerita tentang apa yang terjadi di belakang rumahnya barusan. "congratulations you two..." dia meluk Z dan Yuncu.
"thank you..." jawab mereka berdua, senyum.
"so, will there be a party?" tanya Matt sambil ngeluarin gelas dari rak, cause they're about to have a dinner.
"well, there will," jawab Zacky.
"really?" tanya Yunda ke Zacky.
"i wanna party, and at that time, i'll have a ring to give out to you." Zacky senyum ke Yunda. jadilah, mereka akan bikin party kecil kecilan weekend ini.


"lama amat sih mbak Ransuuul darimana ajaaa?" komentar Dea yang ngeliat Ransul baru nongol satu jam lebih lama dari jam yang udah mereka tetapkan.
"sooowryyy tadi nganter mas Mattie dulu bentar. manja banget maunya dianter anter." jawab Ransul dari dalem mobil, "ayo naik buruan, musti jemput Yunda dulu." Dea pun langsung naik ke mobilnya Ransul, trus mereka buru buru cabut kerumah Yunda.
"nganterin kemana emang? Studio?" tanya Dea sambil memasang seat belt.
"ngga, ke bengkelnya Ben." jawab Ransul singkat.
"aaaah kok ngga ngajak ngajak siiiih??" Dea sewot.
"ididiiih... ya maap," jawab Ransul. "udah ntar kita kerumah Jason Berry ajaaa..." Ransul masih suka gangguin Dea sama Jason Berry walaupun si Dea lagi menggebet Ben.
"DIDIT." si Dea makin sewot. Ransul cuma ketawa.

Setelah menjemput Yunda, mereka bertiga pergi ke sebuah toko untuk mengambil gaun pesanan Ayunda, lalu ngurusin party mulai dari makanan, champagne, cake, and stuff.

"guise, main yuuuk." ajak Yuncu, begitu mereka bertiga keluar dari Jimmy Choo, beli sepatu.
"kemana?" tanya Dea.
"ngga tauuu, bosyen nih..." jawab Yuncu. "kerumah Jason Berry yuk!" ajaknya, tapi ditolak mentah mentah sama Dea.
"meh, gue musti jemput Matt tapinya sejam lagi, gimana dong?" tanya Ransul.
"that's it! kita main ke bengkelnya Ben ajaaaa..." usul Dea, mukanya tampak senang waktu nyebut nama Ben.
"ngapain? mainan di bengkel ngga seru ah." jawab Yuncu. "udaaaah kita kerumah Jason Berry aja yuuuk pasti fun, dia kan kewl." Yuncu senyum senyum ke Dea.
"aaaah ngga mau!" Dea sewot. Mukanya ditekuk.
"apaan sih Deaaa Yuncu kan cuma ngajak main kerumah Jason, kalo ngga mau yaudah jangan sewooot..." komentar Ransul ngeliat mukanya Dea ditekuk, niatnya emang ngegangguin Dea, biar makin ditekuk.
"jiyeeee Bu Deaaaaa..." tambah Yuncu, disusul oleh tawa Ransul. Mereka pun masuk ke mobil.
"eh btw, kita jadi kemana guys?" Ransul nanya lagi di dalem mobil, sebelum dia nyalain mesinnya.
"rumah Jason Berryyyyyy!" Yuncu teriak dari kursi depan.
"bener? kalo kita kesana Matt gue suruh naik taksi pulangnya, atau nyusul kerumah Jason." kata Ransul.
"aaah udah jemput Matt aja, kasian dia masa disuruh naik taksi." jawab Dea buru buru. Dia bener bener ngga mau kerumah Jason Berry, soalnya kalo kesana, Jason pasti akan pdkt sama dia, trus dia tau ibu ibu di front seat ini bakalan ngatain Dea sama Jason Berry.
"well, he's a big guy, twin, dia bisa pulang sendiri." jawab Ransul sambil nengok ke Dea.
"umh... iya sih, tapi kan kasian disuruh naik taksi..." Dea tetep beralasan.
"nyeeet udah deh kita tau lo ngga mau kerumah Jason Berry, tapi ngga usah sok sok menghawatirkan Matt, yo." jawab Ayunda.
"aaah... makanya main ke bengkelnya Ben ajaaa." kata Dea.
"ngga ah, kerumah Jason Berry ajaaaa kita hang out, main dance dance revolution." Yunda tetep mau kerumah Jason. Dan, itu mainan dance dance revolutionnya sebenernya punya Yuncu, yang ketinggalan disana tapi ngga tau kenapa Yuncu ngga pernah bawa itu pulang. "udah lama nih ngga main, biar kurusan dikit menjelang hari pertunangan."
"yaudah, rumah Jason, gue telfon Matt." jawab Ransul, ngambil hp trus men-dial nomor Matt. "sowrryy Deaaa..." katanya sambil nunggu Matt ngangkat telfon.
"hey, honey..." sapa Matt dari sebrang.
"Matt, i'm going to JB's house with the girls, you wanna come?" tanya Ransul.
"yea, sure." jawab Matt, "i'll catch up, okay? i'm waiting for Brian, he's buying some beers with Jon." yang dia maksud adalah Jon Gallant, teman satu band-nya Ben, Billy Talent.
"okay, i'll se ya there." Ransul segera nutup telfon. "aight, let's go to JB's crib." Ransul nyalain mesin mobilnya, and then drive to Jason Berry's place.

Jason tampak senang melihat Ransul dan Yuncu dateng kerumahnya, bersama Dea. "hey giiirls... what a surprise!" katanya, ersenyum senang.
"well we were on the neighborhood, looking for some good outfits for this girl's engagement party." jawab Ransul, meletakkan tangan kirinya di pundak kanan Ayunda.
"well, come on in, then." ajak Jason, lalu mereka masuk kedalem rumah si teknisi drum.
"hey, J, you still keep my Dance Dance Revolution here?" tanya Yunda.
"oh yeah, it's in the tv room!" jawab Jason dari dapur, sambil mengambil 4 botol soda, dan beberapa cemilan. Yunda langsung ke ruang TV, mencari barang yang dimaksud. Ngga lama, dia udah mulai main.
"here you go." Jason meletakkan minuman dan cemilannya di atas meja di ruang TVnya. ransul mulai ngambil cemilan, trus mulai ngemil sambil ngeliatin Yuncu mainan, sementara Dea cuma diem, mukanya ditekuk. "well, you look bored." kata Jason ke Dea.
"she doesn't wanna be here." jawab Ransul sambil ngeliatin Dea.
"no, no, it's not that..." jawab Dea buru buru. Sebenernya emang iya, tapi dia ngga enak kalo jawab begitu ke Jason.
"oh... well, just, let me know if there's anything i can do to make you feel less bored." kata Jason. Si Yuncu yang lagi main langsung nengok sekilas ke arah Jason dan Dea sambil senyum.
"no, Jason, i'm fine." jawab Dea lagi, kali ini dia senyum., tapi senyumnya maksa.
"no, you know what, she's bored, actually." kata Yunda, matanya masih tetep fokus ke layar TV.
"she wants to go out, Jason." tambah Ransul. "but me and Ayunda don't feel like it, besides, Matt said he's coming over, so..." Ransul ngga nerusin, lalu masukkin potato chip ke mulutnya.
"well, you wanna go out?" Jason nanya ke Dea. Baru aja si Dea buka mulut, Ransul dan Yuncu nyamber duluan.
"yes." jawab mereka barengan. "yes, you should... probably take her somewhere." lanjut Ransul.
"okay, what about you girls two?" tanya Jason lagi.
"oh, we'll be fine, Jason, don't worry." jawab Yunda, masih fokus main DDR.
"okay, then. i'll get my key." Jason meninggalkan ruang TV buat ngambil kunci mobil.
"seriously?" Dea nabok Ransul, suaranya cuma sedikit lebih keras dari bisikan. "i ain't going out with Jason."
"duuude, chill." jawab Ransul, "cuma jalan jalan bentar trus balik, you'll be fine."
"yea, he's a great guy, you know." komentar Yuncu.
"ngga mau pokoknya, titik." Dea kesel.
"kasian, nyet, dia udah lagi siap siap noh." jawab Yunda. Ngga lama, Jason muncul.
"you ready?" tanyanya ke Dea.
"uh..."
"yea, she's ready. you guys have fun." Ransul buru buru jawab sebelum Dea nerusin bicaranya.
"you girls sure okay?" tanya Jason sekali lagi.
"yea, yea we'll be fine." jawab Ransul, mulutnya masih penuh sama potato. "i have to wait for Matt, though."
"okay, bye girls." Jason pergi sama Dea.
"i really ship Dea and Jason Berry." kata Ayunda sepeninggal Jason dan Dea, sambil tetep main DDR.
"i'm with you, dude." jawab Ransul sambil makan potato lagi.







TO BE CONTINUED...

Friday, May 27, 2011

WILD RIDE (part 3)

The next morning, Ransul baru buka mata dan ngeliat Matt ngga ada di sebelahnya. Dia pun bangun dari kasur, dan keluar kamar nyari Matt. Ransul nyari ke dapur, ternyata dia ngga ada juga, setelah dicari cari, ngga taunya si mas lagi di basement, mainan Harley.
"isn't it too early to play with your Harley?" Ransul berdiri di belakang Matt.
"huh?" dia nengok, "oh, you surprised me." Matt berdiri."anyway... good morning..." dia melingkarkan tangannya di pinggang Ransul.
"hmm... good morning." Ransul senyum. "what's up with the Harley thing?" dia nunjuk ke Harley-nya Matt.
"oh, that..." dia nengok sebentar, "i'm just checking on it. it's been a while since i touched that beast."
"then go take a ride." jawab Ransul.
"should i?"
"well, why not?"
"i don't know, i just thought that uh... i only allowed to ride you..." Matt senyum, mukanya naughty trus meluk Ransul lebih kenceng.
"pffft... whatever." jawab Ransul sambil ketawa kecil. "let's get some breakfast." dia nabok lengan Matt pelan, trus jalan duluan ke ruang makan.

Di ruang makan...
"you know what, i actually thinking about that wild ride..." kata Matt sambil masukin pancake ke dalem mulut. "you know, the one that Zacky V mentioned at Papa Gates' house." lanjutnya setelah menelan pancake yang dibuatin sama Ransul.
"oh... yea, i remember that." jawab Ransul. "well we should probably do that, don't you think?"
"yea. i'm gonna call the boys after this." Matt nerusin makannya.
"but uh... don't you think that Harley needs a little um..." Ransul mikir, ngga bisa nemuin kata yang tepat.
"a kind of touch up?" Matt nanya.
"well... maybe, and touch up isn't really the right word..." Ransul masih tetep mikir.
"well, anyway, anyway..." Matt mengalihkan pembicaraan. "can i have some more pancake?"
"oh, here..." Ransul naroh 2 buah pancake di piringnya Matt. "i think you should bring your Harley to your good engineer friend, uh... what's his name?"
"Ben? he own the place, babe, not the engineer." jawab Matt lembut.
"oh..." jawab Ransul singkat. Ngga lama kemudian Matt selesai makan, dan Ransul pun mulai membereskan meja.
"hey, i want my dessert." kata Matt.
"well i dont have any." jawab Ransul ngeliat ke Matt.
"don't bother, i got it already..." Matt bangun dari kursinya, trus jalan mengarah ke Ransul.
"you do?"
"yap, just right here..." Matt mulai meng-smooch Ransul. Si Ransul cuma ketawa.


Yuncu kebangun gara gara denger suara pintu ditutup agak kenceng.
"good morning..." sapa Zacky V lembut.
"mmh... morning." Yuncu nyapa balik. "what's that?" katanya begitu ngeliat Zacky V bawa nampan.
"breakfast in bed..." jawab Z singkat, lalu naroh nampannya di depan Ayunda yang sudah duduk. "here you go..." katanya lagi, duduk disebelah Ayunda.
"i don't know you can cook." komentar Yuncu ngeliat waffles yang diatasnya dikasih chocolate sauce.
"well, now you know i can." Zacky V nabok lengan Yunda pelan. "go, eat some."
Yuncu mulai makan waffles yang dibuat sama pacarnya. "mmmm... Z, this is good stuff." komentar Yuncu sambil ngunyah waffles.
"thank you..." jawab Zacky, senyum.
"by the way Z..." kata Yunda lagi. "i've been thinking about the wild ride you mentioned at Papa Gates' house, and i think we should do that."
"what? i dont have a Harley." jawab Zacky.
"well, we can ride your bmw."
"we can?" Z nanya balik.
"yea, why not?" Yunda nyuap waffles-nya lagi. "it's gonna be fun."
"well, then..." Zacky diem sebentar. "i'll talk to the boys."
"sweet..." Yuncu mengecup mas Zacky di pipi.


Ben Kowalewicz, pemilik bengkel langganannya Mas Mattie dan Om Brian, lagi nonton tv waktu Matt telfon dirinya.
"yo." sapanya di telfon dengan nada datar.
"Ben? this is M Shadows..." kata Matt dari sebrang.
"Shad man!" nada bicaranya berubah senang. "it's been a while, dude, how have you been?" tanya Ben.
"been great, you know, kinda start a life without Jimmy, if you wanna know..." jawab Matt.
"yea, that must be hard for you guys," komentar Ben. "and how's your girlfriend? that tiny little girl... you still date her, right?"
"she's fine, we're living together now, and she might be tiny but she's got amazing bumps." Matt giggled.
"i heard that!" Ransul teriak dari dalem kamar mandi.
"sorry!" jawab Matt. "she heard me." katanya ke Ben.
"hahah..." Ben ketawa kecil. "so, why are you calling?"
"oh, yeah... i kinda need to check on my Harley." jawab Matt.
"you wanna ride again?"
"yep, it's been a while..."
"well, go bring that beast here, i'll check it out." jawab Ben.
"okay, thanks, man." kata Matt.
"no problem." jawab Ben singkat, "oh, and tell you girl i said hello... to her bumps." kata Ben lagi, trus ketawa kecil.
"haha, yes, sir." lalu mereka nutup telfon masing masing. "hey babe, Ban said hello..." Matt teriak dari kasur.
"oh, he's still remember me?" tanya Ransul sambil keluar kamar mandi. Ransul dan Ben pernah ketemu beberapa kali waktu dia baru jadian sama Matt.
"yea... and he also said hello to those bumps right there." Matt nunjuk ke arah yang dimaksud.
"pff..." Ransul melempar handuk ke arah Matt.

Setelah menelfon Brian, Matt pergi membawa Harley-nya ke bengkelnya Ben Kowalewicz, janjian ketemuan sama Brian disana. Sementara itu, Ransul pergi kerumah Yuncu bersama Dea untuk ngomongin wild ride-nya.
"aduduuuh ekke senang kita mau wild ride." komentar Ayunda.
"kita musti beli perbekalan nih," kata Ransul. "ntar di taroh di mobil lo yaaa..." dia ngomong ke Yunda.
"kenapa ngga di mobilnya Dea? nanti gue sama Z make out dimana?" jawab Yuncu dengan muka datar seperti biasa.
"ish, make out mulu..." Dea nabok Yunda di lengan. "gue paling ngga ikut, kan ngga ada pasangannya..." lanjut Dea, mukanya ditekuk.
"kan ada Jaysen Bewrry..." jawab Ransul sambil ketawa kecil.
"aaaah masa sama JB..." kata Dea.
"ih, JB baik loh Deaaaaa..." sahut Yunda, disusul anggukan Ransul.
"did someone just say JB?" tiba tiba yang diomongin dateng. sungguh ajaib. Dibelakangnya, ada Zacky V. "so why are you ladies talking about me?"
"umm... we're talking about the wild ride, and where we're gonna put our stuff." jawab Ransul.
"alsooo... we were wondering if Dea could come with you in your ride..." tambah Yuncu, senyum jail.
"Cuuuu... stop." kata Dea dengan muka datar, yang lain cuma ketawa. Dan begitulah mereka ngobrol sambil becanda, ngga terasa, Ransul harus pergi jemput Matt karna ternyata Harley-nya musti ditinggal sehari di bengkel. Jadi dia dan Dea yang tadi nebeng mobilnya Ransul pas pergi, pamit pulang sama Yuncu sementara Jason berry masih disana.


Begitu sampe di bengkelnya Ben, ternyata Brian udah pulang duluan, naik Harley-nya.
"hey horsecock." sapa Ransul begitu liat Matt.
"hey babe..." Matt nyapa balik, lalu nyium Ransul di bibir. "oh, hey D." Matt nyapa Dea.
"sup?" Dea nyapa balik. Ngga lama, Ben keluar nyamperin mereka.
"oh, hey, R." Ben nyapa Ransul.
"Ben..." kata Ransul, senyum.
"where have you been, hu? it's been a while since i saw you."
"well, i've been busy with college thing." jawab Ransul datar.
"and who's this girl?" Ben nunjuk Dea.
"oh, this is my best friend, Dea." Ransul memperkenalkan Dea ke Ben.
"hello, nice to meet you." Ben menjabat tangan Dea, sambil senyum.
"nice to meet you too." Dea nyalamin Ben balik.
"so, you can comeback tomorrow and pick your Harley." kata Ben ke Matt.
"okay. then i'll se you tomorrow, man." jawab Matt, lalu mereka bertiga jalan ke mobil ninggalin Ben.
"well that Ben guy is pretty cute." Dea bisik bisik ke Ransul.





 TO BE CONTINUED...

Friday, May 20, 2011

Wild Ride (part 2)

"sperm... in my Bentley..." ulang Papa Gates.
"i think we all know who made it..." jawab Dea, ngelirik ke Zacky yang mukanya keki abis.
Merasa diliatin, Zacky cuma berkata, "uh... hormones?", katanya sambil nyengir keki.
"that's gross, you know that?" kata Papa Gates setengah kesel. "now would you mind clean it up?"
"no problem, Papa Gates... i'll clean it up." jawab Zacky, trus langsung pergi ke basement ninggalin yang lain.
"i'll help him..." tambah Yunda, lalu pergi nyusul Zacky.
"those two kids are very horny..." komentar Brian, yang masih setengah mabok. "very... very horny..." lanjutnya.

"you know what, next time, we're just gonna get laid in bed, okay?" kata Yunda sambil ngelap jok mobilnya Papa Gates, yang untungnya terbuat dari kulit.
"well, this was your idea." jawab Zacky.
"i know..." Yunda menghela napas. "but it's fun, you know?" dia ketawa kecil.
"haha, yeah..." jawab Zacky.
"okay, done." Yunda berenti ngelap dan ngeliatin jok mobilnya sebentar. "smell it." katanya ke Zacky.
"smell what?" tanya Zacky.
"the seat, is it still smell like sperm?"
"what?" Zacky ngeliatin Yunda.
"come on, the sperm is yours, smell it."
"why do i have to smell it anyway?" mukanya Zacky berubah jijik.
"we don't want papa Gates to smell it, right?" Yuncu ngeliatin Zacky.
"uh... okay..." Zacky narik napas panjang, buang napas, trus nyium joknya. "mmh..." komentarnya sambil mengendus jok mobil.
"Z?" panggil Yunda.
"is it just me or my sperm does smell good?" Zacky nanya Yunda, masih sambil mengendus, tapi udah buka mata.
"you're disgusting." Yunda rolls her eyes.
"come on, smell it." gantian Zacky nyuruh Yunda.
"what? hell no, Zacky i..." belom selesai, Zacky udah nyamber duluan.
"oh come on, smell it, come oooooooooooooooooon...." katanya.
"no!" Yunda pergi ninggalin Zacky sendirian.
"oh come on, babe!" Z manggil Yunda yang masih tetep jalan keluar basement.

Ransul lagi bantuin Michelle membereskan dapur dan ruang makannya papa Gates ketika Dea tiba tiba nimbrung.
"eh lagi pada sibuk yah..." sapa Dea. Michelle yang ngga ngerti cuma diem doang ngeliatin Dea. Ngga lama dia senyum. "sorry, i was greeting you both with Indonesian." katanya ke Michelle.
"i thought so, that's why i smiled." jawab Michelle.
"by the way girls," lanjut Dea, "what's up with Jason?" yang dimaksud Dea adalah Jason Berry, teknisi drum-nya Avenged Sevenfold.
"what about Jason?" Michelle nanya balik sambil membereskan botol beer di meja.
"he seems so..." Dea diem, mikir bentar. "i dont know, nice..."
"well he's a nice guy, isn't he?" kata Ransul yang berdiri ngga jauh dari Dea.
"not that nice... he's..." Dea diem lagi.
"flirty?" tanya Michelle.
"well, not flirty... but uh..."
"flirty..." sambung Ransul.
"kinda..." jawab Dea.
"he likes you." jawab Ransul ngasal.
"duuude..." kata Dea protes.
"well maybe he's just trying to be nice to you," jawab Michelle. "i mean, you're still grieving and stuff, and maybe he just wanna make you feel better."
"or he likes you." tambah Ransul, yang disusul oleh timpukan kaleng beer kosong ke arahnya yang dilempar sama Dea.
"tompel, you." kata Dea. Ransul cuma ketawa.


Setelah selesai bantuin Michelle, Ransul nyamperin Matt yang lagi ngobrol sama Jason, Matt Berry, dan Johnny.
"Matt..." Ransul manggil pacarnya, tapi si Matt Berry kayaknya juga merasa terpanggil.
"yes, miss?" jawabnya.
"uh... not you, Matt, i'm callin' Shadz." jawab ransul datar.
"oh..." Matt Berry malu, sementara si Shad man cuma ketawa kecil.
"what's up, sweetie?" tanya Matt ke Ransul.
"can we go home now? i feel kinda tired." Ransul berdiri di sebelah Matt yang lagi duduk di kursi di taman belakang rumahnya Papa Gates.
"you wanna go home now?" Matt megang tangan Ransul.
"i do," jawab Ransul. "but if you still wanna be here, it's okay, i'll go home with Dea."
"by cab?" Matt nanya lagi.
"yeah..."
"no, i'll go with you." Matt bangun dari kursi. "well, i gotta go, gentlemen." kata Matt ke teman-temannya.
"Sul, lo jadi balik bareng gue ngga?" tiba tiba Dea muncul.
"uh, no, i'm going home with Matt," jawab Ransul.
"well we can take you home if you want." sambung Matt.
"no, it's okay, i'll just take a cab." jawab Dea.
"or... i can take you home." sambung Jason.
"good, now you don't have to take a cab." Ransul senyum penuh arti.
"uh... no, no, it's okay, Jason, really." jawab dea buru buru.
"no, it's fine. besides, it's almost midnight, a young lady like you shouldn't be out alone." jawab Jason.
"oooo... so thoughtful." komentar Ransul trus langsung ngumpet di keteknya mas Mattie, takut ditimpuk Dea yang udah ngelirik tajam ke Ransul.
"shhh shut up..." Matt nabok Ransul pelan sambil ketawa kecil.
"so?" Jason nanya Dea. Yang ditanya cuma diem. "D?" Jason manggil Dea lagi.
"um... okay..." akhirnya Dea menjawab.
"okay..." kata Jason, "come on, then."
"bye guys..." kata Dea sambil melambaikan tangan.
"take care." kata Ransul dan Matt barengan. Dea pun pergi sama Jason Berry.
"you both know something..." kata Johnny yang masih disitu
"hu?" Ransul sama Matt nyaut barengan.
"him," dia nunjuk ke Jason yang lagi jalan menuju pintu keluar bareng Dea.
"dude, he likes her." jawab Ransul.
"he does?" Matt Berry nyamber.
"he does."





TO BE CONTINUED...

Wednesday, May 11, 2011

Wild Ride (part 1)

Sebelum saya mulai cerita, saya akan kasih tau kalian yang baca bahwa ini cerita baru, maksudnya, ngga ada hubungannya sama yang udah udah. okay mari kita mulai. Disini akan ada Ransulminii (iya karna saya yang bikin fanfic jadi saya harus ada), Ayunda, dan Dea. Sedangkan Airo akan jadi cameo, ngga akan banyak muncul disini. Prianya akan ada Avenged Sevenfold, dan beberapa orang dari Billy Talent. Sekian introductionnya.


Ransul, Ayunda, dan Dea lagi summer holiday. ini orang ngga ada kerjaan, kerjanya tiap liburan nongkrong doang di depan tv atau ngga main ke studio-nya Avenged Sevenfold. Ya, soalnya Ransul sama Ayunda emang pacaran sama vokalis dan gitarisnya, Matt dan Zacky. masing masing tinggal sama pacarnya.
"meeeen akhirnya kita libur kuliah meen tapi kok kita kayak orang bego yak ngga kemana mana?" kata Ayunda suatu hari pas lagi hang out dirumah Ransul.
"iya nih bosen banget, mana jomblo." jawab Nuansa a.k.a Dea.
"duuuh udah ntar dicariin pacar ya..." kata Ayunda menghibur. Seperti yang kita tahu, James Owen Sullivan a.k.a Jimmy a.k.a The Rev, pacarnya Dea, udah meninggal dunia Desember 2009 silam, dan sampe sekarang Dea masih belom nemu penggantinya.
"ah udah ntar gue sedih..." Dea senderan di sofa.
"eh guuurls ada popcorn nih, limayan buat ngemil." Ransul tiba tiba dateng dari arah dapur, bawa popcorn dan beberapa minuman soda.
"asiiik." Yuncu seneng.
"eh pacar lu kemana deh, Sul?" tanya Dea sambil mulai ngunyah popcorn.
"tau tadi bilangnya mau beli makanan buat Bella." jawab Ransul sambil ngelus Bella, anjing Labrador punya Ransul dan Matt. Ngga lama, yang diomongin dateng.
"i'm hooome!" teriaknya sambil nutup pintu rumah. "Bella, daddy's got something for ya!" Matt pun berjalan ke dapur, tapi ngga ada orang. Dia pun naroh belanjaannya di meja dapur trus jalan ke ruang tv nyari Ransul dan Bella. "there you are," katanya begitu menemukan yang dicari.
"heeey tiger, you're home." sapa Ransul. Matt langsung nyamperin Ransul, duduk disebelahnya, trus nyium si mbak di bibir.
"i see you're having some quality time with your ladies." Matt ngeliat ke Ayunda dan Dea.
"well, we got nothing to do." jawab Ransul.
"and actually this is not a quality time," tambah Ayunda. "we're just bored, and try to do something."
"see, i told you guys not to quit being our merch girls." sekarang Matt ngambil botol soda-nya Ransul, trus nenggak isinya.
"dude, we gotta stay focus on college." Ransul nabok perut Matt pelan. Disusul anggukan Dea dan Yunda.
"alright, alright, it's up to you, i'm just thinking that we could spend more time together if you're the merch girl." Matt nepok paha Ransul.
"pff..." Ransul rolling eyes. "anyway, did you buy Bella's food?"
"i did." jawab Matt. "c'mon Bella let's get you some food." Matt manggil Bella. anjing itu pun ngikutin Matt yang mulai melangkah ke arah dapur.


Zacky lagi dirumahnya Brian Hanner a.k.a Syn Gates, ngeliatin yang punya rumah lagi membersihkan motor Harley-nya.
"dude, can't we go out somewhere? i can't watch you play with your Harley all day." komentar Zacky.
"then come and play with me." jawab Brian datar, mukanya masih fokus ke Harley.
"not interested." kata Zacky.
"then get lost." Brian menjawab, masih dengan nada datar dan muka menghadap Harley.
"duuuuude..." Zacky merengek.
"holy crap, Zacky V. stop being such an ass!" Brian kesel.
"i'm f-in' bored. let's get a ride with your Harley!" usul Zacky.
"no way, man! i just finished cleanin' it up." Brian nolak.
"you suck." Zacky senderan di kursi sambil melipat tangan.
"i'm not a Vampire." jawab Brian masih sambil ngelap Harley-nya.
"dude..." belom selesai Zacky ngomong, tiba tiba Michelle dateng.
"Brian, your dad called," katanya, berdiri di deket Brian. "he said he wants us all to come over his house tonight."
"why?" Brian ngeliat ke Michelle.
"dinner." jawab Michelle singkat.
"just the two of us?"
"no, us, your band, their girlfriends, the crew..."
"wow, why would he invite us all?"
"well, he said he thought today is your birthday, so he went out, bought a lots of food..." Michelle lalu diem.
"and it's not my birthday." jawab Brian.
"which is why he invited us. he wants us to eat all of the food he bought."
"silly papa Gates." komentar Zacky, ketawa kecil.


Ransul di telfon sama papa Gates untuk dateng kerumahnya, alasannya sama seperti yang Papa Gates bilang ke Michelle di telfon. Jadi, malam itu, Ransul dan Matt, beserta Ayunda dan Dea yang kebetulan masih dirumah Ransul, berangkat bareng menuju mansion De Papa Gates.

Begitu sampe dirumah Papa Gates, mereka segera berkumpul dengan yang lainnya. Ada Jason Berry segala. Yunda pun langsung nyamperin kekasihnya, Mr. Zacky V.
"so, girls," kata Jason ke Dea dan Ransul, "what are you doing this summer holiday?"
"uh, lemme see..." Ransul diem sebentar, "nothing, at all." lanjutnya.
"really?"
"positive."
"heeeey ladiieeeees..." tiba tiba Brian dateng trus merangkul mereka berdua.
"Syn, you smell like alcohol." komentar Ransul.
"and smoke." tambah Dea.
"well, i'm having too much fun..." mukanya setengah koplo.
"he's drunk." Matt tiba tiba muncul.
"liar..." Brian nunjuk Matt. Yang ditunjuk cuma ketawa kecil.


Zacky dan Yuncu lagi di basement-nya Papa Gates. Ngeliat beberapa mobil tua dan dua Harley punya Brian.
"i wanna know how it feels like to strip in this old car." kata Yunda, senderan di kaca mobilnya Papa Gates, sambil ngeliatin Zacky dengan muka nasty.
"well, let's do it, then..." tanpa banyak bicara, Zacky membuka pintu mobilnya Papa Gates, trus... you know what happen next.


Ransul lagi cuddling sama Matt di ruang tamu ketika tiba tiba Michelle dan Brian dateng.
"heeeey guys..." sapa Brian sambil merangkul Michelle, trus duduk di sofa di depan Matt dan Ransul.
"you guys looks so... cuddly." tambah Michelle.
"are you guys two drunk?" tanya Ransul, senderan di bahunya Matt sementara si mas ngerangkul dia.
"this dude is, i'm not." jawab Michelle.
"oh..." jawab Ransul singkat. Tiba tiba, dateng Valarie, Matt's ex- wife, yang sekarang jadi pembantu-nya Avenged Sevenfold. No, dia jadi merch girl. Bukan yang ngurusin, tapi yang jualin.
"Mich, i..." belom selesai ngomong, perhatiannya teralih ke Matt dan Ransul yang lagi duduk berdua disitu. "oh, hey, Matt," sapa Val ke Matt. "and you, home wrecker." katanya ke Ransul, sinis.
"hmm... 'sup, merch girl?" Ransul nyapa balik, mukanya santai. yang lain cuma diem, ngga mau ikutan. "oh wait, you're not in the merch business, you're just selling them."
"shut up, little slut." jawab Val.
"dude, watch your mouth." kata Matt.
"pff, right, you're so defending her now..." lagi lagi Val sinis.
"get over it, Val," Brian yang masih setengah mabok berbicara. "they've been together for a few years, and you both are so over." Ransul yang mendengar Brian cuma ngasih smirks ke Val.
"don't smirks me like that, beetch," Val nunjuk ke Ransul. "just because everyone's on your side doesn't mean you can act like that."
"well, obviously i can." jawab Ransul santai. "this man chose me over you..." dia meletakkan tangan kirinya di pundak kanan Matt. "what you wanna do?"
"you..." Val ngga nerusin, tapi langsung pergi dari situ.
"i'm so sorry about my twin sister, guys..." kata Michelle yang dari tadi diem aja. "she's still cant face the fact that she and you are over." katanya ngeliat ke Matt.
"it's okay...." Matt ngga komentar banyak. Tiba tiba Yunda sama Zacky nyamperin mereka, mukanya sumringah abis.
"guuuys!" teriak Zacky. mereka berempat langsung nengok ke arah suara.
"what?" tanya Brian.
"let's do a wild ride this summer!" jawabnya.
"a wild ride?" Dea tiba tiba nimbrung.
"with a Harley." sambung Yunda.
"dude, Zacky V doesn't dig Harley." kata Brian.
"no, but we can figure something out..." jawab Zacky. "but we gotta do this wild ride."
"well, that sounds like a good idea." Ransul nyautin. "i mean, we're all on holiday this summer."
"yea..." tambah Matt.
"kids!" Papa Gates nyamperin mereka.


"Papa Gaaaates!" Zacky nyapa balik, masih dengan muka girang.
"i found sperm all over my Bentley." kata Papa Gates
"uh..." Ayunda sama Zacky barengan. Yang lain pun ngeliatin mereka dengan muka "WTF?!"





TO BE CONTINUED...

Monday, May 9, 2011

part 9

Ransul kebangun sekitar jam 3 sore di sofa di ruang tv. pas ngeliat ke lantai, ternyata Brian a.k.a Synyster Gates masih tidur sambil megang botol beer.
"aduduuuh..." Ransul duduk sambil megangin kepala. Mereka berdua abis tipsy semalem, jadi kepala Ransul terasa pusing pas bangun. Dia bengong sebentar, ngumpulin nyawa ceritanya. Eh tiba tiba ada hp bunyi. Dia mencet tombol jawab di hp-nya, "halo?" sapanya, tapi ngga ada yang jawab, bahkan, masih ada suara hp bunyi. Akhirnya dia ngambil hp-nya Brian yang ditaroh di atas meja. "yak?" sapa Ransul tanpa melihat siapa yang telfon.
"hello? Is Brian there?" tanya yang nelfon.
"who's this?" Ransul nanya balik.
"it's Michelle, Brian's wife. is he there?" Michelle mengulang kalimatnya.
"yea, he's sleeping." jawab Ransul sambil ngeliat ke si extraordinaire brah.
"why is he sleeping at your house?" Michelle terdengar agak kaget.
"because he wanted to," jawab Ransul seadanya. "and, dude, i thought he said you guys are splitting up." kata Ransul, nada suaranya kedengeran kalo dia teler.
"we don't, and never will, groupie " Michelle kesel.
"jeez, i'm not a f-in' groupie." kata Ransul sewot.
"then you shouldn't have slept with a married guy." nada bicaranya Michelle makin nyolot.
"well me and Brian have been doing this for a long time, okay? you shouldn't freak out like this." Ransul masih ngga sadar kalo Michelle nyangka dia adalah selingkuhannya Syn.
"WHAT?!" Michelle makin kesel.
"what? we're brother and sister." jawab Ransul santai.
"brother and sister?" Michelle bingung.
"ukh, now you're pretending like you don't know." kata Ransul, trus membaringkan kepalanya diatas bantal.
"is this Ransulminii?" tanya Michelle, baru inget kalo Brian dulu emang sering nginep dirumah Ransul.
"pfff... no, this is Michelle Obama, accepting your call from the White House." jawab Ransul, sambil ketawa dengan nada sedikit menghina.
"oh god, i'm so... sorry..." Michelle keki.
"why are you sorry?"
"well, i thought you're a groupie..."
"what the f...?" lagi lagi mukanya masih teler.
"i know, i'm sorry..." Michelle mengulangi perkataannya yang tadi. "why's Brian there, by the way?"
"well, i was alone..." jawab Ransul, "and he was in the mood of getting drunk, and so we got drunk."
"and he told you we're breaking up..." tambah Michelle.
"yes he did," Ransul ngangguk. "but you said you guys are still together earlier."
"no, that's not true..." Michelle narik napas panjang. "like i said, i thought you were a groupie, or Brian's affair."
"oh..." Ransul ngga komentar.
"so, he's still sleeping, huh?" Michelle mengalihkan pembicaraan.
"yea..." Ransul ngeliat ke Brian sekali lagi. "do you have something to say? i'll tell him as soon as he wakes up."
"no, i just... miss his voice."
"divorce must be hard." Ransul komentar.
"it is, for me..." nada suaranya Michelle berubah sedih. "well, i gotta go. bye R." katanya lagi.
"bye..." lalu sambungan terputus. Ransul kemudian bangun dari sofa trus pergi ke dapur, ngambil minum.


Meanwhile...
Martin lagi duduk di trailernya Hannah sore itu, ketika tiba tiba Hannah duduk di lap-nya Martin, then begin to kiss that guy. Dan mereka make out untuk beberapa menit, sampe Martin mendorong Hannah.
"what's wrong?" tanya Hannah pelan.
"this isn't right..." jawab Martin sambil ngusep kepala.
"what isn't right?" Hannah megang pundak Martin.
"us, making out." Martin menghadap ke Hannah. "i have a fiance, okay?"
"well i thought you like this." komentar Hannah santai.
"no, no, i'm sorry, i shouldn't have done this." Martin bangun dari kursi, trus keluar dari trailernya Hannah.
"Marty..." Hannah manggil Martin dengan nada pelan.
"no, sorry, i don't wanna be a cheater."
"well technically you've cheated..."
"i know, and i'm gonna tell her." dia nutup pintu trailernya Hannah waktu dia keluar.


Ransul balik dari dapur ketika dia ngelian Brian lagi duduk di sofa, ngeliat hp-nya.
"Michelle called me, didn't she?" katanya waktu lagi ngecek recent calls..
"she did..." Ransul menceritakan kejadian waktu Michelle mengira dia adalah selingkuhannya Brian.
"ahaha..." Brian ketawa. "she's so dumb." komentar si gitaris.
"seriously, are you cheating on her?" Ransul duduk disebelah Brian.
"nope." jawab Brian. "well, she thought i am, but i'm not."
"but she still wants you."
"yes."
"no, i mean... if she thought you're cheating on her, she could've asked for a divorce."
"well, i guess she loves me too much," Brian minum sisa beer di botol yang masih dia pegang. "just like Martin still forgive you after what you've done."
"shut up..." Ransul nabok Brian. Orang yang diajak ngomong cuma ketawa kecil. "uh by the way, Bri, i wanna tell you something." Ransul bicara lagi.
"okay, go on." jawab Brian.
"at the night on Haley's birthday party, i was having a fight with Martin..." Ransul narik napas panjang, lalu nerusin lagi, "aaand i went to Ayunda's house." dia berenti.
"and then?" Brian nanya.
"and then, Zacky V came over with Matt..." lagi lagi Ransul ngga nerusin.
"wait a minute, is this the story where you guys were making out after the massage thing?" tanya Brian sambil ngeliat ke Ransu.
"uh... he told you, didn't he?" Ransul keki.
"he did," jawab Brian. "and you walked out on him."
"yea. see, i don't wanna be a cheater, not anymore."
"mm hm." Brian ngga komentar banyak. "are you gonna tell him?"
"i have to," jawab Ransul. "i mean, it's better being honest, right?"
"that's so brave, and, yea... you're right." Om Gid a.k.a Brian nepok pundak Ransul. "so when will  you do that?"
"dunno, he's gonna play around Texas this week."
"well we're having a gig in Texas this Thursday, maybe you can come with us and then catch up with Martin." Brian ngasih usul.
"really?" muka Ransul berubah senang. "you're my super brah, here, lemme kiss ya, mmmmuuuaah..." Ransul nyium Brian di pipi.
"you're still haven't't sober yet, have you?" Brian ketawa kecil.


Udah hari Kamis aja, Ransul pergi ke studio-nya Avenged Sevenfold, mereka ngumpul disana sebelum pergi ke Texas. Ternyata ada Ayunda juga. "syukurlah, ngga sendirian," pikir Ransul. Beberapa menit setelah ngumpul, mereka akhirnya berangkat menuju Texas pake mobil, sementara trailer-nya dibelakang.
"wee - hee! Texaaas!" Zacky senang. "and we're happy to have you back on tour with us, booty." katanya ke Ransul. Dulu waktu Ransul masih sama Matt, dia suka diajak tour sama si mas dan band-nya.
"thank you, sir." jawab Ransul, senyum.

Ransul mampir ke toko di sebelah pom bensin ketika mobilnya lagi isi bensin. Beli cemilan, sama minuman buat dirinya dan teman teman.
"buying snacks for all of us, huh?" Matt tiba tiba muncul disampingnya. Dia juga masih inget dulu Ransul emang sering beli makanan buat mereka.
"hehe, yeah..." Ransul ketawa kecil.
"here, lemme pay." Matt ngeluarin dompet, "how much all of this?" tanyanya ke mas mas kasir yang masih ngitung belanjaan.
"uh... that would be 99,6." jawab si mas kasir.
"here you go," Matt ngasih uang ke mas kasir.
"uh, one more thing, sir..." kata si mas kasir.
"what's that?" tanya Matt.
"can i have your autograph? and a picture..." si mas kasir ngeluarin pulpen dan kertas.
"sure." Matt ketawa kecil, lalu menandatangani kertas yang dikasih mas kasir tadi, trus foto sama dia sebentar.
"thank you," si mas kasir nyodorin tangan ngajak salaman, Matt melakukan hal yang sama. "your band is frickin' awesome." katanya lagi.
"thanks, man." jawab Matt, "come on, let's go." dia ngambil kantong plastik belanjaan trus mendorong Ransul pelan di pinggang. Mereka berdua pun keluar dari toko itu.
Matt membuka pintu mobil, tadinya mau mempersilahkan Ransul naik duluan, eh, orangnya malah kaget sama isi mobilnya.
"sweet baby jesus, guys!" Matt setengah teriak. "seriously?"
Ransul ngintip dari balik lengannya Matt yang - sebenernya- menghalangi dia. "ya amproooong Yuncuuu..." komentar Ransul, kaget juga.
"aduduuuuuh..." Yuncu kaget, begitu juga mas Zacky yang lagi ada sama dia.
"um... sorry..." Zacky jadi keki. dia langsung duduk diem.
"you guys are a horny couple." komentar Ransul, mengingat mereka memang cukup sering hoba hoba.
"hormones." jawab Zacky santai.
"pfff..." Ransul cuma ketawa kecil.
"alright, go get dressed, okay?" Matt nutup pintu mobilnya lagi. "these guys are a crazy couple." komentarnya.
"like he said, hormones." jawab Ransul. Ngga lama temen temennya yang lain dateng, ada yang abis dari toilet, ada yang nyari rokok, ada yang cuma bengong ngeliatin jalanan kayak Johnny Christ, lalu mereka melanjutkan perjalanan di Texas.


Di Dallas, Texas malam itu...
Ada yang ngetok pintu trailernya Boys Like Girls. Tapi orangnya pada males bukain pintu.
"yo! someone get the door, please!" teriak Paul dari tempat tidurnya.
"busy!" bales John.
"Marty?!" Paul teriak lagi.
"not in the mood!" jabaw Martin sambil nonton tv. "yo, Brian, go see who's knocking." Martin nepok Brian di sebelahnya.
"hhhh fine." akhirnya Brian bangun dari kursi.
"hey..." sapa yang ngetok setelah Brian buka pintu.
"Ransulminii? What a surprise!" Brian kaget.
"is Martin there?"
"yea..." jawab Brian, "yo Marty! you have a visitor!" panggil Brian.
"who?!" sahut Martin dari dalem.
"your fiance." jawab Brian. Martin langung kaget trus buru buru menuju pintu begitu mendengar jawaban Brian.
"R..." sapa Martin begitu liat Ransul. "what are you doing here?" dia keluar, trus nutup pintu trailernya.
"i uh... kinda need to talk to you..." jawab Ransul setelah mereka berpelukan.
"well you can wait until i come home."
"well, i just can't." jawab Ransul.
"okay," jawab Martin. "go on."
"i uh..." Ransul diem sebentar, "i cheated on you, once, again." lanjut Ransul.
"with that Shad man?" Martin nanya.
"mm hm..." Ransul nunduk. "and... i know you might want a real break up this time, and that's fine."
"do you know that i also cheated on you yesterday?" tanya MArtin lagi.
"huh?"
"Hannah..." Martin ngga nerusin.
"that beetch..." komentar Ransul.
"yea, that beetch..." Martin senyum sebentar, trus mukanya kembali serius. "and i was thinking about doing the same thing you're doing right now..."
"and telling me that it's okay if i wanna break up too?" Ransul ngeliat Martin.
"i was actually going to ask you *not to* break up with me." jawab Martin.
"why?"
"well, maybe i love you too much..." jawab si mas.
"dude, we both cheated on each other..."
"i know..." jawab Martin, lalu diem sebentar. "but i just can't do the break up thing."
"well, what if i do the break up thing?" tanya Ransul.
"you wanna break up with me?"
Ransul diem lumayan lama, mereka berdua pun diem. sampe akhirnya Ransul jawab, "well," dia ngambil napas panjang. "i guess i love you too much." lalu dia senyum. That very moment, he know he gotta kiss that girl. So he's doing it.
Dan di kejauhan, Matt sama Brian ngeliat mereka, "i guess we're just not meant to be together." komentar Matt.
"well you gotta let go of her if you want her to be happy." jawab Syn.






THE END

Friday, May 6, 2011

part 8

Di taksi, Ransul mikir ntar kalo sampe rumah harus gimana ke Martin. "fix tidur di kamar tamu." pikirnya dalam hati.

Akhirnya sampe rumah, Ransul langsung masuk ke Rumah begitu selesai bayar taksi. naik ke atas, dia ngga nemuin Martin. Begitu buka pintu kamar, ternyata mas-nya lagi bobok. Ransul memutuskan untuk ngga bangunin Martin, dia langsung ke kamar mandi, trus mandi (iyalah ngapain lagi).

Ketika Ransul keluar dari kamar mandi, dia ngeliat Martin lagi nutup pintu kamar, abis dari dapur kayaknya, soalnya dia bawa sekaleng Red Bull sama potato. Mereka berdua sama sama keki ngeliat satu sama lain.
"you're home already." sapa Martin. mukanya keki.
"yea..." Ransul cuma jawab seadanya, trus jalan ke walk-in closet, ganti baju. Sementara Martin mulai nyalain tv dan duduk senderan di kasur sambil ngemil. Ngga lama Ransul keluar, trus duduk di ujung kasur di sisi satunya sambil main hp. Mereka sama sama diem, sampe Martin membuka suara.
"should we talk?" tanya Martin sambil ngecilin volume tv.
"hm?" Ransul nengok.
"uh... i just dont want us to go sleep in the same bed hating each other like this." sambung Martin.
"well, then i'll sleep in the guest room, or in the couch in the living room so we don't feel weird." jawab Ransul datar.
"seriously? i mean, we can talk about it."
"not in the mood." Ransul melangkah keluar kamar untuk pergi ke kamar tamu trus tidur disana.
"baby..." Martin manggil Ransul.
"don't baby me, MJ." Ransul nutup pintu. disaat itu juga Martin tau dia harus ngebujuk pacarnya supaya baikan. Jadi dia memutuskan untuk nyusulin Ransul ke kamar Tamu.
"R..." Martin ngebuka pintu kamar tamu, trus nongolin kepalanya sedikit. Dia liat Ransul udah merem. dan Ransul ngga nyautin pacarnya. Dia tetep masuk ke kamar, trus duduk di pinggir kasur. "baby..." dia nyolek Ransul pelan.
"ergh..." Ransul balik badan. "dude, i'm trying to sleep here, okay?" katanya sewot.
"i know, but i need to talk."
"really? because i don't think there's something to talk about." mukanya datar.
"there is." jawab Martin. "that day Hannah and i met up..." dia diem sebentar, lalu ngelanjutin, "she told me she's still into me..."
"good, then you guys could finally back together." Ransul rolls her eyes.
"dude, i frickin' in love with you."
"boooodoooooo...." jawab Ransul.
"i ain't say shit, okay?" kata Martin.
"and that kissing scene was an accident?" tanya Ransul sinis.
"uh... kinda..."
"kinda..." lagi lagi nada bicara Ransul sinis.
"can we just... forget about that?" Martin megang tangan Ransul.
"that easy?"
"well, if i could forget about what happened between you and Matt, i'm sure this one is pretty easy." jawab Martin.
Ransul diem sebentar, mikir. Iya juga sih, kalo Martin mau balikan sama Ransul setelah kejadian Vegas waktu itu, kenapa dia ngga bisa maafin Martin. Lalu Ransul mulai bicara, "well..." dia ngambil napas panjang. "you're right..."
"so... you wanna go back to our bed and sleep with me there?"
"but i dont wanna walk..."
"okaay..." Martin akhirnya menggendong Ransul sampe ke kamar mereka.


Sementara itu di Mansion de Ayunda...
"uuuh... omg Z, you are a beast..." komentar Ayunda sesaat setelah get laid sama mas Zacky.
"see? this little tiny peen could really rock you out." Zacky berbaring di sebelah Ayunda.
"haha, yeah." Yunda nabok perutnya Z pelan. "and you got a lot of energy, you know that?"
"well, i always have a lot of energy for this kind of thing." Zacky ngambil rokok Marlboro-nya, lalu mulai nyalain rokoknya. Tiba tiba dia teringat sama Matt yang tadi dateng bareng dia. "anyway, is Matt still here?" tanyanya ke Ayunda.
"uh... i don't think so." jawab Ayunda. "Ransul's going home already, he must have left too."
"lemme call that man." Zacky ngambil hp, trus nelfon Matt. Ngga lama telfonnya di angkat.
"hello." sapa Matt.
"yo Shad man! where you at?" tanya Zacky, hp di tangan kiri, rokok di kanan, Ayunda di sebelahnya.
"home, why?" jawab Matt.
"nah, i thought you're still at Ayunda's house."
"where the hell are you?"
"Ayunda's bed." jawab Zacky, lalu ngisep rokoknya, trus menghembuskan asapnya ke atas. "i just rocked out her world tonight." tambah Zacky sambil ngeliat ke Ayunda, trus ngasih smirks yang ngga bisa diliat Matt.
"haha, good to hear that, man." Matt komentar.
"well i'm pretty sure you had a good time being my sister's affair." kata Zacky ketawa kecil. Yunda yang mendengar ikutan ketawa kecil.
"na ah, she walked out on me." jawab Matt datar.
"she did?"
"well, she's got a boyfriend, dude."
"right, but you got at least a make out, right?"
"sure did." jawab Matt. "anyway i gotta go, Bella needs to be picked from the vet."
"she's sick?"
"kinda..."
"okay." lalu sambungan terputus. Zacky menaruh hp di meja, trus gantian ngambil botol Jack D yang ada di meja yang sama, lalu mulai meneguk minuman itu. "it seems that Ransul and Martin are just made for each other." katanya ke Yunda.
"why?"
"i dont know, she walked out on Matt." Zacky minum seteguk lagi, "they used to be so in love." dia ngisep rokoknya dalem dalem.
"people change, ya know?" Yunda senderan di pundaknya Z.
"there's one thing i can be sure of..." Zacky meletakkan botol Jack D-nya di meja, trus matiin rokoknya.
"what?" Yunda ngeliat ke Zacky.
"you're so ready for the second round." and theeeeere they go again.


Besok Martin mau ke New Jersey, ada gig disana. Trus ke New York University, show juga, dan tempat lainnya di USA. Jadi Ransul yang sudah baikan sama pacarnya, bantuin dia packing barang.
"here, you can't forget this mini fridge." Ransul ngasih mini fridge tempat Red Bull punya Martin.
"oh, almost forgot." kata Martin. "thanks." dia masukkin mini fridge-nya ke tas.
"so, you gonna be away for a few weeks," Ransul duduk di pangkuannya Martin yang lagi duduk di lantai. "and i'm gonna sleep alone."
"then come with me." he puts his hand around Ransul's waist.
"i got works to do, duuuh." dia noyol kepalanya Martin pelan.
"ey, do not cheating on me while i'm going on tour, okay?"
"won't." Ransul senyum.
"seriously..." Martin nepok paha Ransul pelan.
"iyaaaaaak duuuh bawel."
"no meet up with Matt."
"seriously?" tanya Ransul
"yes."
Ransul narik napas panjang, "okay."


Akhirnya tiba saatnya mas Martin pergi. Ransul jadi tinggal sendirian dirumah. mau main kerumah Ayunda, ntar pasti ketemu Matt karna Avenged Sevenfold sering hang out kesana sejak Ayunda sama Zacky pacaran. Mau kerumah Airo, dia lagi pergi ke Bahamas sama Ian, liburan. Yaudah ngerem aja dirumah. Sampe seminggu, kalo ngga ada kerjaan, dia cuma nonton tv doang atau ngga ol.

Sampe suatu hari Om Gid a.k.a Syn Gates nelfon Ransul ketika dia lagi nonton tv.
"yellow?" sapa Ransul
"Ransuuuul my mini tiny sistaaaa..." Syn nyapa balik, "how you doin, booty?"
"super.... bored." Ransul nenggak sebotol root beer.
"really? but i can smell you get drunk."
"no, silly. i'm not." jawab Ransul.
"then you're in the mood to get drunk..."
"well i can't get drunk alone, that's sucks." katanya lagi.
"don't worry, sis, i'm coming over in a few minutes, with some booze." kata Syn semangat.
"with the band?"
"do you want me to bring 'em there?" Syn nanya balik.
"no, Martin won't allow me to see Matt while he's on tour."
"oooo... okay, you're gonna have to spill it all when i get there. see ya booty!" lalu Syn nutup telfon.

Sekitar satu jam kemudian, Ransul dan Syn Gates udah duduk di depan tv dirumah Ransul, sambil nonton dvd ditemani booze.
"did you know that Michelle and i just broke up?" tanya Syn setengah tipsy.
"really?" Ransul nenggak beer-nya.
"she's not fun anymore..."
"why? she has sloppy beef curtains?" Ransul mulai setengah tipsy.
"that's one," Syn nenggak beer-nya. "and we've been fighting a lot this year, so, i broke up with her..."
"aaaw i'm sure you'll find someone better than that beeotch." Ransul senderan di pundak Syn.
"yea, Michelle sucks!" Syn ngangkat botol beer-nya trus minum
"Michelle sucks." Ransul ngikutin Syn. dan begitulah semaleman si kakak beradik beda orang tua itu tipsy berdua.


Martin baru sampe di New York malem itu ketika seseorang nyapa dia.
"Martin..." sapa orangnya.
martin nengok, "Hannah? what are you doing here?" dia agak kaget.
"visiting you..." Hannah senyum.




TO BE CONTINUED...

Saturday, April 30, 2011

part 7

Well, time to go to Haley's birthday party. Ransul lagi dirumah baru daddy-nya, Tommy Lee, waktu Martin telpon dia.
"when do you finish?" tanya Martin.
"dont know," jawab Ransul dari sebrang. "this house is still a mess." dia memandang sekeliling.
"can't you guys just work it out tomorrow? there's plenty of time..." Martin tetep ngebujuk Ransul supaya ikutan ke ulang tahunnya Haley.
"you go have fun, i'll catch up later."
"you will?"
"well, i don't know, but i'll try." jawab Ransul. "where are you?"
"on my way to the party."
"with the boys?"
"yap." jawab Martin ngeliat ke kursi belakang. Dia duduk di kursi depan di sebelah Brian yang lagi nyetir. "so i'll call you when i get there, okay? just for a uh,  live report." si mas ketawa kecil.
"okay." Ransul senyum. lalu telfon ditutup.
"is that Martin?" tanya Tommy Lee, sambil sibuk mendorong-dorong sofa supaya letaknya pas.
"yap." jawab Ransul ngeliat ke daddy-nya.
"is that the party thing?"
"uh huh."
"so what are you waiting for, sugar?" dia berhenti mendorong sofa lalu ngeliat ke Ransul.
"hu?"
"go ahead, have some fun."
"well you need help..."
"we can work this out tomorrow," jawab Tommy. "now go home and change, then go party."
"really?"
"yeeeeesss..." Tommy rolls his eyes.
"thanks dad." Ransul nyium daddy-nya, lalu lari keluar rumah, pulang.


Sementara itu...
"so how do you feel? better?" tanya Aiiro ke Ian yang masih sakit, padahal kemaren udah dibawa ke dokter.
"kinda..." katanya, duduk di tempat tidur. "but i feel like vomit."
"don't worry, you'll get better." jawab Aiiro.
"thanks for taking care of me." Ian senyum. "i just wish i could kiss you at a time like this."
"well you could, actually..." Aiiro mendekatkan mukanya ke Ian. Baru mau ciuman, eh dia muntah, muntahnya ke bajunya Aiiro. Sebagian muncrat ke mukanya, karna muntahnya banyak. "holy crap, Ian!" Aiiro kesel.
"sorry..." kata Ian, mukanya lemes. "i told you i feel like vomit."
"well you didn't tell me that you *want to* vomit." Aiiro beranjak dari tempat tidur, trus pergi ke kamar mandi buat membersihkan bajunya.
"hey there's a few in the bed!" Ian manggil Aiiro.
"shut up!" sahut Airo dari dalem kamar mandi.


Ransulminii sudah selesai dandan, waktunya nyusul Martin ke birthday party-nya Haley G. Dia pun berangkat dianter sama supirnya.

Sampe disana, dia ketemu sama Paul...
"hey sis, you made it." Paul nyapa Ransul.
"yea, i did." jawab Ransul. where's Haley by the way?" dia celingukan nyariin si birthday girl.
"over there." jawab Paul. Jarinya menunjuk ke deket panggung tempat dimana nanti Boys Like Girls akan mengisi acara. "yo, Haley!" dia manggil tetangganya.
Haley nengok lalu nyamperin Paul dan Ransu. "whaddup?" katanya ke Paul. Lalu dia ngeliat Ransul. "OMG Ransuuuu how are you giiirl...." mereka saling berpelukan. "thanks for coming to my party."
"no prob," jawab Ransul, senyum. "and by the waaay, i got you a present." dia ngasih kotak yang ngga terlalu besar, dibungkus pake kertas kado warna biru metallic, trus ada pitanya warna silver.
"aaaw thanks." Haley ngambil kadonya dari tangan Ransul.
"by the way, where's Martin?" tanya Ransul yang dari tadi emang belom liat Martin di pesta itu.
"umm... he was here with me," jawab Paul. matanya memandang ke seluruh ruangan, nyariin front man-nya. "until Hannah came..."
"Hannah?" tanya Ransul dan Haley hampir berbarengan. "she's in my party?" Haley nanya lagi.
"wait, you don't know she's in your own party?" Ransu nanya Haley.
"i didn't remember inviting her," jawab Haley. "did you invite her?" dia nanya ke Paul.
"nope." jawab Paul santai.
"Martin did." sambung Ransul.
"oh really?" Haley agak kaget. "i thought they're not speaking to each other anymore."
"well, i'm gonna go find him...." kata Ransul.
"okay." jawab Haley.

Ransul menelusuri seluruh ruangan, nyari pacarnya. Ngga lama, dia menemukan si mas di sudut ruangan.
"there you are..." Ransul baru mau nyolek Martin ketika dia ngeliat Hannah disitu, almost kissed her fiance.
"what the f...?!" Ransul kaget. Martin juga kaget. Kecuali Hannah yang kayaknya tetep santai.
"i can explain this..." kata Martin.
"uh..." Ransul keki abis. "no need... i'll just go." dia pun pergi meninggalkan Martin berdua dengan Hannah.
"Ransul, wait..." tapi Ransul keburu pergi dan Martin ngga kepikiran buat ngejar dia.
"well..." kata Hannah mendekat ke Martin. "i can guess she wants to break up." dia megang pundak Martin.
"shut up..." Martin pergi ninggalin Hannah.


Ransul lagi duduk sendirian di taman belakang rumahnya Haley ketika tiba tiba Martin dateng. Dia berdiri di belakang Ransul.
"Ransul..." katanya. Ransul cuma diem. Martin jalan mendekat. "can i sit down?" pas ditanya begitu, lagi lagi Ransul diem. Jadi Martin langsung duduk. "umh... i really don't know what to say..." katanya.
"there's nothing to say," jawab Ransul. "i saw it happened, you dont have to explain anything."
"it's not like that, okay? it's..." belom selesai Martin ngomong, Paul tiba tiba dateng manggil dia.
"bro, we're gonna be on stage in five." kata Paul, berdiri ngga jauh dari tempat Martin dan Ransul duduk.
"uh..." lagi lagi Martin belom selesai ngomong, sekarang Ransul yang nyela.
"i'm gonna go." katanya lalu pergi ninggalin Martin dan Paul. Martin cuma diem, lalu kemudian nyamperin Paul buat siap siap perform.

"dimana Cu?" Ransul nelfon Yunda di parkiran, setelah dia nelfon supirnya minta jemput.
"dirumah, kenapa?" kata yang di telfon.
"gue kesana yaa..."
"eh? mau ngapain?"
"ntar gue ceritain. Z ngga disitu kan?"
"ngga sih."
"yaudah gue kesitu setengah jam lagi."
"oke." lalu sambungan terputus. Ngga lama pak supir sampai di tempat dimana Haley mengadakan pesta ulang tahunnya untuk jemput Ransul. Dia pun segera pergi kerumah Ayunda.

Sampe dirumah Ayunda...
"darimana neng?" tanya Yunda ngeliat outfit-nya Ransul.
"dari ulang tahun temen, bang." jawab Ransul, lalu nyelonong masuk rumahnya Yunda.
"di kamar gue aja yok. atau mau diruang tv?" tanya Yunda.
"ruang tv aja biar enak."
"oke." mereka berdua jalan ke ruang tv-nya Ayunda. "jadi, mau cerita apaan?"
"emh... anu..." Ransul pun menceritakan tentang apa yang dia lihat di birthday party-nya Haley barusan.
"laaaah yang sabar ya Sul." kata Yunda.
"iya makasih." jawab Ransul. mukanya lemes. Dia tiduran di sofanya Ayunda sementara yang punya rumah duduk di sofa yang satunya.
Tiba tiba bel rumahnya bunyi.
"pasti lo mengundang Zacky deh." kata Ransul datar.
"ngga," jawab Yunda. "tapi dia emang suka tiba tiba dateng gitu. bentar ya gue liat dulu." dia beranjak dari sofa, lalu menuju pintu untuk ngeliat siapa yang dateng. Ngga lama dia balik lagi bawa satu kotak pizza sama dua botol root beer. "ternyata tukang pizza." kata Yunda sambil duduk di tempatnya semula.
"aaah tau aja lu gue laper." Ransul duduk, lalu ngambil sepotong Pizza dan mulai makan. Lagi sibuk ngunyah sambil nonton 90210 bareng, eh lagi lagi bel rumahnya Ayunda bunyi.
"duuuh siapa sih ganggu aja." Yunda pergi bukain pintu. Ternyata kali ini beneran Zacky yang dateng. What a coincidence, datengnya sama Matt (iya namanya juga cerita, banyak kebetulan). "eeeh hey guys." sapa Ayunda.
"hey chubby." Zacky nyium Ayunda di bibir, lalu mereka bertiga masuk. "what are you doing?" tanya Z lagi.
"watching dvd with Ransul." jawab Yunda.
"Ransul's here?" Matt mukanya langsung berbinar.
"uh... yea." jawab Yunda dengan muka datar. "she's having some kind of trouble with his fiance." lanjut Yunda as they walk to the living room. "look who's here!" kata Yunda ke Ransul yang saat itu lagi senderan sambil makan pizza dan sebotol root beer disebelahnya.
"hey, guys. 'sup?" sapa Ransul dengan muka datar, lalu kembali nonton tv.
"hey booty," sapa Zacky. "what are you watching?" katanya duduk di sebelah Ransul.
"that." Ransul nunjuk ke tv.
"is this 90210?"
"mm hm."
"do you know that my girl calls her pussy Jessica Stroup?" Zacky nyikut Ransul pelan.
"i knew that before you." jawab Ransul, masih dengan muka datar.
"Jessica Stroup?" Matt ketawa kecil.
"sut up, Matt, just shut up." Yunda keki.
"hey what's up with the dress thing?" Matt nunjuk ke baju yang dipake Ransul.
"my friend's birthday party." jawab Ransul, mukanya masih datar dan agak males.
"you're bored, aren't you?" Matt nanya lagi.
"what do you think?" jawab Ransul tanpa ngeliat Matt.
"okay, you are." Matt langsung keki.
"ya know what, i feel like getting massage right now." kata Zacky. "my left shoulder is sore."
"yea, mee too. i think i've been workin' out too hard that my shoulders are sore." tambah Matt.
"here, i'll give you a massage." kata Yunda ke Zacky. Zacky pun pindah ke depannya Ayunda.
"wanna give me a massage, young lady?" Matt nanya ke Ransul.
"why should i?" Ransul nanya balik.
"come on, R." kata Zacky. "give my man here a massage for a while, he doesn't wanna drive because of that sore shoulders."
"aaand that's not my business, right?" Ransul senyum, senyumnya maksa.
"kasian Sul anak orang lagi sakit ngga ditolongin." tambah Yunda.
"ugh, fiiine." akhirnya si Ransul mijitin Matt.
"you know you guys look cute together." komentar Zacky ngeliat Ransul mijitin Matt. "just sayin', R. just saying." katanya lagi sebelom Ransul nimpuk dia pake botol. "by the way, babe..." sekarang si gitaris gembrot itu ngomong ke Ayunda. "i really want some massage with my clothes off... if you know what i'm saying..." mukanya nasty abis.
"oh... come on..." mereka berdua kabur ke kamar ninggalin Ransu dan Matt berdua, dalam keadaan Ransul lagi mijet.
"so, i heard you and Martin are fighting." Matt membuka pembicaraan.
"Ayunda told you, didn't she?" Ransul nanya.
"kinda..." jawab Matt. "you wanna talk about it?"
"not in the mood." jawab Ransul datar.
"oh come on..." Matt maksa. "i got plenty of time."
"uh... okay, okay..." baru aja si Ransul mau cerita, eh Matt nyela duluan.
"by the way, can i take my t shirt off?"
"why? you wanna do a massage with no clothes on too?" Ransul jadi males.
"no, it's just... i can't really feel your hands."
"is that gonna make any different if you take your shirt off?"
"alright, shirt on is okay." Matt mengalah. "now tell me about your story."
"mmh..." Ransul narik napas panjang, lalu mulai menceritakan kejadiannya dari awal.
"he's cheating on you?" tanya Matt.
"well, based on what i saw, you can call it cheating." jawab Ransul.
"and i can say he made it even." tambah Matt.
"huh?" Ransul berhenti mijet.
"well you cheated on him in Vegas, and now he cheated on you, right?" Matt muter badannya, ngeliat Ransul. Yang diliatin cuma bengong.
"yea..." jawab Ransul, tapi matanya masih ngeliat Matt. Si mas-nya ngedeketin mukanya ke Ransul, ngga lama, they kiss.

Lagi enak making out di sofa, tiba tiba Ransul mendorong Matt.
"shit..." katanya, lalu mereka berdua duduk.
"what?" tanya Matt. "did i bite you or something?"
"no, it's just..." Ransul diem sebentar. "Matt, i'm engaged." lanjutnya. Matt ngga berkata apa apa, tapi mukanya cengo.
"i gotta go..." Ransul bangun dari sofa, trus pergi ninggalin Matt disitu. "Cuuu gue balik Cuuu!! thank you pizzanya. daaaah!!" teriak Ransul dari depan pintu kamar si Yuncu yang ketutup rapet.
"iya Suuul ati ati!" jawab Yunda yang kayaknya lagi get laid sama Zacky.
"maaan what the heck am i doing?" pikir Ransul dalam hati. Dia pun segera nyari taksi trus pulang kerumah.







TO BE CONTINUED...

Saturday, April 23, 2011

part 6

Martin lagi bingung mau pake baju apaan ke birthday party-nya Haley yang diadakan besok lusa.
"don't worry i'll stop by and buy you some outfit for the party, okay?" kata Ransul ke Martin. Dia, Yunda, dan Dea udah janjian mau kerumah Aiiro, mau gangguin dia dan supir barunya, si Ia' Cakep Amat.
"thank you," kata Martin. "are you sure you don't wanna come with me to the party?"
"i'd love to, but i promised my dad i'd help him with his stuff." daddy-nya Ransul, Tommy Lee, baru aja pindah dari Malibu ke Huntington Beach, biar bisa lebih dekat ke anak perempuannya.
"well can't you come after that?" Martin grabs Ransul by the waist.
"fine, i'll try." jawab Ransul, senyum.
"i love you" Martin smooch Ransul.
"ahah, stop it there, champ, i gotta go." Ransul mendorong Martin pelan.
"but we haven't get naked yet."
"later, okay?" Ransul senyum, lalu mencium pacarnya di bibir. "bye, Party Marty." katanya sambil berjalan keluar kamar.
"you sure you dont wanna do it first?" Martin nongol dari pintu kamar.
"no." Ransul ketawa kecil sambil jalan keluar rumah.


Sampe dirumah Aiiro...
 "yo Vegas guuuuurrrrl!!!" Yunda teriak dari luar kamarnya si Aiiro.
"masuk aja apa nih ke kamarnya?" tanya Ransul.
"oke" Yunda membuka pintu kamarnya Aiiro. ternyata ada orangnya lagi selimutan ampe kepala.
"macem orang sakit dia selimutan ampe kepala." komentar Ransul.
"tauk," jawab Yunda. "eh, tompel, bangun luuu..." Yunda narik selimutnya. "eeeeh salah orang, Ransuuuu!" ternyata yang lagi selimutan bukan Aiiro, melainkan Ian (bukan si Ia') Somerhalder. Si Ian pun langsung kebangun.
"what the heck?!" dia kaget. "what are you guys doing here?" katanya, lalu duduk.
"uh... we thought you were Aiiro..." jawab Yunda, mukanya keki abis.
"well i'm not!" katanya kesel. "and next time, try to knock the door first."
"sorry..." tambah Ransul.
"where's Aiiro?" tanya Dea.
"probably in the bathroom," jawab Ian. "go open the door and come inside if you want to." katanya, nyindir.
"ukh, you're a dick." kata Ransul, rolls her eyes. "why are you wrapping yourself in blanket like that anyway?"
"that's what people do when they feel sick, ya know?" mukanya si Ian masih nunjukkin kalo dia kesel.
"see? you're really a dick. that's why i don't wanna be with you." kata Ransul lagi. Jadi dulu Ian pernah suka sama Ransul, tapi for some reason Ransul lebih milih Martin daripada Ian. Sampai akhirnya Ian ketemu Aiiro dan mereka jadian.
"whatever." jawab Ian. "now could you guys just get the hell out of my room?!"
"okay, okay." baru mau keluar dari kamar, tiba tiba Aiiro keluar dari kamar mandi.
"eeeh guuuys..." sapa Aiiro.
"hey Vegas guuurl." sapa Yunda. "where's Ia' Somerhalder?" katanya sambil nahan ketawa.


"Ia' Somerhalder?" Ian ngga ngerti maksud pembicaraan Ayunda.
"eheh, let's chat in the living room, shall we?" Aiiro mendorong ketiga temannya keluar kamar, ninggalin Ian sendirian.
"jangan cerita ke Ian, plis..." kata Aiiro setelah mereka berempat duduk di ruang tamunya Aiiro.
"cerita apaan? kan lu ngga ngapa-ngapain sama si Ia' kan?" tanya Dea.
"iya sih, tapi kemaren kan gue mabok trus ada Ia' juga." jawab Aiiro.
"lo peluk lagi si Ia'-nya." tambah Ransul.
"iya ya? gue ngga inget lagi." Aiiro cengo.
"duuuh Vegas Gurl makanya kalo tipsy jangan bareng ama supirnya, ajak temennya gituuu." kata Yunda.
"yauda yauda besok ngga sama Ia' tipsynya." jawab Aiiro.
"lagian lo ngapain deh jalan berdua doang sama Ia'?" tanya Dea.
"uh... iseng." jawab Aiiro. muka Vegasnya mulai keliatan.
"uuu dasar." Dea nimpuk Aiiro pake anggur yang ada di meja tamunya Aiiro. Lagi ngobrol, tiba tiba si Ia' muncul.
"misi mbak, itu mobilnya udah siap." kata si Ia'.
"oke, tunggu bentar ya." jawab Aiiro.
"mau kemana lu?" tanya Dea.
"mau ke rumah sakit, si Ian sakit udah tiga hari. kasian." jawabAiiro.
"kirain mau jalan jalan sama Ia' lagi." kata Yunda.
"eh Ai," kata Ransul. "kenapa si Ia' jenggotnya segaris doang deh?"
"AHAHA" Yunda sama Dea ketawa.
"eh? iya juga ya." jawab Aiiro.
"mungkin supaya cakep." komentar Yunda.
"biar jadi Ia'?" kata Ransul.
"cakep amaaaat..." jawab Yunda. yang lain lalu ketawa.

 Anyway, karena Aiiro dan Ian mau ke rumah sakit, jadi Yunda, Dea, sama Ransul pun pulang dari rumahnya Aiiro, tapi Ransul mau mampir dulu beli baju buat Martin. jadi mereka bertiga pun shopping sebentar. Mondar mandir dari GAP, sampe Top Shop, beli baju buat sendiri.

"capek juga belanja." kata Yunda. mereka lagi ada di sebuah cafe di sekitar situ.
"balik yuk, kasian pacar ekke belom makan kayaknya." kata Ransul.
"gue nunggu Zacky disini, dia jemput." jawab Yunda.
"oh, baiklah. kalo gitu gue duluan deh."
"ih, nebeng aja, dianterin sampe rumah, daripada naik taksi." kata Yunda.
"oh, oke." Ransul ngga jadi pulang. jadilah mereka pun nunggu Zacky V jemput.

Setelah hampir sejam nunggu, akhirnya Zacky dateng, tapi ngga sendirian. Yes, dia bawa bandnya.
"meh, pantes lama, datengnya se-RT." komentar Yunda ngeliat pacarnya berjalan masuk ke cafe bersama band-nya.
"pasti mau ngajak kongkow dulu nih." tambah Ransul.
"ladies..." sapa Zacky begitu sampe di meja para wanita. "sorry for making y'all wait." dia duduk disebelah Yunda. "and how are you, sweet chick?" Zacky nyium Ayunda di pipi.
"boooored." jawab Yunda, merangkul Zacky.
"really?" kata Z. "well then let's go to your place and get naked, what do you say?" dia mulai smooch Ayunda.
"well that doesn't sound boring." jawab Yunda.
"no?"
"na ah."
"okay then let's get going." jawab Zacky. "guys, let's go." dia ngajak temen-temennya pulang.
"dude, i thought you were asking us to hang out." kata Matt.
"well, i'm not in the mood of hang out, i'm horny." jawab Zacky santai. "now let's go home."
"then why did you ask us to go with you?" tambah JC.
"i dont know. come ooooon!" Zacky ngetok ngetok meja.
"ya know what, let them hang out here." Ayunda memberi saran.
"oh, that's right." jawab Zacky. "here, you guys take my car, we'll go home by cab." dia meletakkan kunci mobilnya di atas meja, lalu pergi bersama Ayunda.
"horny man." kata Syn, lalu duduk di sebelah Dea. "hey, we meet again." katanya senyum senyum.
"you're creepy." jawab Dea.
"he's drunk." kata Matt, yang sengaja mengambil posisi di sebelah Ransul.
"i am not." jawab Syn. Tiba tiba hpnya Ransul bunyi. Ada sms dari Martin.
"baaaaabeeee where you at?" begitu isi sms-nya.
"comin home in an hour! xo" Ransul membalas sms dari Martin.
"why don't you tell him you're hanging out with me?" Matt komentar dengan suara pelan, jadi cuma Ransul yang denger.
"you saw that?" Ransul nanya balik.
"well i'm sitting next to you, so... yea i can see that." jawab Matt. Ransul rolls her eyes. "how things going with him now? is everything okay?" katanya nanya lagi.
"deeeh sok asik nih" komentar Ransul dalam hati. "yea, fine." jawab Ransul.
Satu jam kemudian, mereka memutuskan untuk balik ke rumah masing masing karna udah cukup malam. Dea dan Ransul pulang dianter pake mobilnya Zacky.

"yo, Martin won't kill you if he finds out you're hanging out with us tonight, will he?" tanya Syn begitu sampe di depan rumah Ransul. Dea udah di anterin duluan pulang kerumahnya.
Ransul ketawa kecil, "don't worry, he won't get mad." jawabnya. "well, good night, gentlemen." Ransul turun dari mobil.

"I'm hoooome!" teriak Ransul sambil berjalan menuju kamar. "Baby?" dia manggil Martin.
"over heeere!" jawab Martin. Dia lagi main komputer begitu Ransul masuk kamar.
"got you some outfits." kata Ransul, meletakkan beberapa kantong belanja di atas tempat tidur.
"sweet. thanks babe." Martin nyium Ransul di pipi, lalu ngeluarin baju baju yang dibeli Ransul. "well, i got a lingerie over here." dia megang lingerie warna hitam.
"uh... that..." Ransul ngga nerusin.
"is this yours?"
"yea..." Ransul malu. "i was gonna surprise you with that outfit, but uh... you found it."
"ya know i don't need lingeries." Martin menaruh lingerie-nya di tempat tidur.
"well, of course, you're a guy." jawab Ransul.
"no, silly. i mean on you." jawab Martin, starts to grab Ransul by her waist.
"oh..." jawab Ransul, "then what do you need?" she put her hands around Martin's shoulder.
"you. undress." they kiss, and you figure out what happen next.





TO BE CONTINUED...

Friday, April 22, 2011

part 5

Ransul pulang kerumah udah hampir tengah malam. Eh ternyata Martin belom tidur.
"hey baby." sapa Ransul ketika dia liat Martin lagi nonton tv.
"hey," Martin nyapa balik. "did you have fun?" tanyanya.
"not really, i mean... uh i dont know." dia duduk di sebelah tunangannya.
"why not?"
"i dont know."
"uh, by the way, i'm sorry about what i said earlier, i didn't mean to bring that up again." kata Martin ngelus kepala Ransul.
"it's okay." jawab Ransul. "by the way, i met Hannah in the coffee shop."
"Hannah Beth?" Martin agak cengo.
"yap. and she said something about Haley's party. when is that?"
"uh..." Martin diem sebentar. "i must have forgotten to tell you this. it's next Saturday."
"when did you meet her?" Ransul ngambil kaleng Red Bull-nya Martin trus minum isinya.
"two days ago, why?"
"nothing. i just thought that you guys are not talking to each others anymore."
"well, she asked me for a meet up."
"ah, a meet up." Ransul diem.
"you're jealous." Martin ngeliatin Ransul.
"yea right." Ransul sok sok nonton tv, padahal keki.
"ooh come oooon, you're jealous..." Martin nyium Ransul
"bodo bodo lalalala i'm going to bed." Ransul kabur ke kamar.


Besok paginya, Ransul diajak jalan sama Martin, udah lama mereka ngga jalan berdua. jadilah mereka jalan jalan ke Hollywood. Lagi beli minum di booth, eh tiba tiba ketemu Jeffree Star.
"Ransulminii? is that really you, beetch?" Jeffree nyapa Ransul.
"omg, Jeffree!" Ransul girang. mereka pun berpelukan.
"and hey Mr. Grumpy." Jeffree nyapa Martin.
"shut up." jawab Martin. Dia emang agak sebel sama Jeffree, ngga tau kenapa. lagi ngobrol ngobrol, tiba tiba dateng si Hannah, ex-nya Martin.
"oh, hey guys, " sapa Hannah. "what are you doing here?"
"just, hanging around, it's been awhile since we did this." jawab Martin trus ngerangkul Ransul. Ransulnya sendiri cuma senyum.
"see, i told ya, all you need is a friend, your girlfriend." kata Hannah lagi.
"hu?" Ransul ngeliat ke Martin.
"well, he's been bored at home, he said he needs to start touring again, but i said he just need a friend." Hannah menjelaskan.
"oh, a friend." Ransul masih ngeliatin Martin yang sekarang mukanya jadi keki.
"you know what, we should go," kata Hannah lagi, "come on, queen cunt, we're gonna be late."
"see ya babe." Jeffree dadah ke Ransul sambil jalan pergi.
"seems like you guys were having a good time at that meet up." kata Ransul, nabok perutnya Martin trus jalan ninggalin pacarnya.
"hey can you stop?" Martin masih diem di tempatnya berdiri dari tadi.
"no." Ransul tetep jalan.
"dammit." dia pun lari nyusul Ransu.
Ransul sama Martin sudah mulai bercanda ketika mereka ngeliat Dea duduk di sebuah booth minuman di Hollywood Boulevard.
"eh, Dea? sendirian?" sapa Ransul.
"eh, Sulmin. iya nih." sapa Dea. "hey M." Dea nyapa Martin.
"what are you doing here alone?" tanya Martin.
"uh... nothing." jawab Dea. "have a seat, guys."
"you look upset." kata Ransul sambil duduk di antara Dea dan Martin.
"i just miss Jimmy..." jawb Dea, nunduk.
"aaw we all do." kata Ransul.
"yea, and i don't know what to do. i just wanna see his face and talk to him, and laugh with him."
"yang sabar ya De." Ransu megang pundak Dea.
"trus gue harus ngapain dong?" Dea sedih.
"uh..." Ransul diem.
"why don't you hang out with the band?" tiba tiba Martin bicara.
"yea, you can hang out with the band." tambah Ransul. "wait, you understand my language now?" dia ngeliat Martin.
"do i?" Martin nanya balik.
"i think so."
"well..." mereka berdua diem.
"trus kalo gue hang out kesana gue main sama siapa Sul?" Dea nanya lagi.
"ya sama orang bandnya lah, lagian kan ada Yuncu." jawab Ransul.
"mmm yaudah deh."


Ransul mau ngambil pesenan kaos Vengeance University-nya ke Zacky V sore itu, dia pun ngajak Dea sekalian. jadilah mereka berdua nyamperin Z ke studio.
"hey guuuys look who's here with me." sapa Ransul ketika dia dan Dea sampai di studio.
"Deaaa wooow!" Syn heboh.
"heeeey..." sapa Dea.
"how you doin, cupcake? huh?" tanya Syn sambil ngerangkul Dea.
"i am good, thank you." jawab Dea senyum.
"great, come on, let's get you a drink." Syn ngajak Dea ngambil minum.
"so Z," kata Ransul ke Zacky. "where's my T-Shirt?"
"oh, it's in the car. lemme get it for ya." jawab Z. lalu dia beranjak dari kursi dan pergi ke parkiran mobil buat ngambil kaos pesenan Ransul.
"hey sis, im ordering some pizzas, are you staying here for some pieces or what?" tanya Johnny.
"well i guess i'll stay." jawab Ransul duduk di sofa. "where's Matt? i haven't seen that Shad man."
"here." tiba tiba orangnya dateng bawa beberapa botol bir, air mineral, dan soda.
"you went shopping?" tanya Ransul.
"yap." jawab Matt, duduk disebelah Ransul. "so what brings you here?"
"my VU tee." jawab Ransul. "plus, your bass player here just asked me to have some pizzas" katanya nunjuk Johnny yang duduk di depan mereka, baru aja nutup telfon setelah memesan pizza.

Jadilah, sore itu Ransul dan dea hang out sama Avenged Sevenfold dan beberapa crew mereka. Ayunda juga ada disana. Lagi asik, tiba tiba hpnya Ransul bunyi.
"hola?" jawab Ransul.
"mbak Ransuuul..." tenyata yang telfon Airo.
"eeeh napa lu?" tanya Ransul mendengar suara temennya khas Vegas girl banget.
"main yuuuk sama Yuncu."
"Yuncu aja disini sama gue."
"yaah lo dimana?"
"studio."
"Boys Like Girls?"
"ngga, Avenged Sevenfold."
"oooh, yaudah gue nyusul deh."
"eh..." belom selesai ngomong, si Airo udah nutup telfon duluan. "emh Cu..." Ransul nyolek Yunda.
"paan?" jawab Yuncu.
"masa si Airo mau kesini deh."
"ngapain?"
"mau main katanya." Yunda dan Ransul sama sama pasang muka datar.
"usir aja ntar kalo dateng." kata Yunda sambil makan pizza.
Ngga lama, orang yang diomongin dateng. mukanya super wasted. "hey guuuys!" sapa Airo.
"astaganaga, Airo!" Dea kaget.
"JC, did you invite a groupie?" tanya Matt ke Johnny.
"i didnt." jawab Johnny. "maybe Arin did."
"not me." jawab Arin.
"uh, guys, this girl is not a groupie." Ayunda berdiri di sebelah Airo. "this is my friend, Aiiro."
"oh..." Syn komentar.
"and that guy is..." Matt nunjuk ke cowo di sebelah Aiiro.
"uh... yea, who the hell is that guy?" Ransul nanya Aiiro.
"this is Ia' guuuys... my Ia' Somerhalder." jawab Aiiro, masih wasted.
"isn't that supposed to be Ian Somerhalder?" tanya Dea. Ransul cuma ngangkat bahu tanda tak tau.
"who is this guy?" tanya Yunda ke Airo sambil nunjuk ke cowo yang dibilang Airo bernama Ia' Somerhalder.
"i told you he's Ia' Somerhalder." jawab Airo yang trus memeluk si mas yang dimaksud.
"i say he's a hillbilly from across the bar." Ransul bisik bisik ke Matt yang cengo ngeliatin tingkahnya Airo.
"are you sure she's a friend of you girls?" Matt nanya ke Ransul.
"she looks..." Zacky ngga nerusin.
"wasted." Arin komentar.
"well..." Ransul bangun dari sofa, ke sebelah Airo dan Yunda. "we probably should get her home. come on..." Ransul keluar diikuti Yunda yang megangin Airo karna daritadi dia mau jatoh terus. di belakangnya Yunda, ada pria yang di panggil Ia' Somerhalder sama Airo mengikuti mereka.
"well this is weird." komentar Syn.

Diluar...
"mas, mas sebenernya siapa sih?" tanya Ransul setelah memaksa Airo naik ke mobil.
"emh, saya Ia' mbak." jawab si mas.
"Ia'? Ia' siapa?" tanya Yunda
"saya, Ia' Cakep Amat." jawab si mas. Ransul langsung nahan ketawa. "saya supir barunya mbak Airo."
"oooh supir baru..." jawab Ransul dan Ayunda hampir berbarengan. "yaudah anterin pulang deh si Airo." kata Ransul.
"iya mbak." lalu si Ia' pun masuk ke dalam mobil, dan mereka pun pulang.
"pfffffffttt......" Ransul nahan tawa. "Ia'?" katanya.
"cakep amaaat" jawab Yunda, lalu mereka berdua ketawa sekenceng kencengnya disitu.






TO BE CONTINUED...

Saturday, April 16, 2011

Part 4

maaf baru nerusin lagi sekarang. okay, so here it goes...

Setelah Ransul hang out sama Avenged Sevenfold di rumah papa Gates, Martin jadi agak overprotective sama Ransul. aaand this girl doesn't really like that. seperti yang terjadi berikut ini.

"Martin?" Ransul manggil Martin dari dalem kamar.
"over heeere!" jawab si mas dari ruang tv.
Ransul pun nyamperin Martin ke ruang tv. "i'm going out to Ayunda's place. could you watch after Phillip? he's kinda sick," katanya sambil nunjuk ke anjing mereka, Phillip. "i gave him medicine earlier. make sure he drinks enough water, okay?"
"you're going to Ayunda's house?" Martin nanya balik.
"yea. why?"
"will Zacky be there?"
"i dont know, but i dont think so." jawab Ransul. "why are you asking me about Zacky?"
"nothing." Martin diem.
"it's Matt, isn't it?" tanya Ransul. "you're afraid if Z's there, then Matt's gonna be there, right?"
"i didn't say that."
"well you meant to." Ransul kesel. "me and Matt are friends, okay? i'm over him. can't you just trust me?"
"not really. i mean yesterday you said you were about to hang out with Syn and his dad, but you went home with Matt." jawab Martin. "and Vegas..." Martin ngga nerusin.
"oh, oh, so you wanna bring this up again? i thought you said 'hey, let's just forget it, okay? let's start this all over again' blah blah blah..." katanya.
"well i can't just forget about it."
"bodo amat, bodo." kata Ransul, lalu pergi kerumah Arunda, ninggalin Martin.
"yo! don't talk to me in a language i dont understand!" Martin teriak ke Ransul.
"then you should learn my language, ass hole!" Ransul teriak balik sambil banting pintu.


"you know, this purple hat looks cute on you." kata Ayunda di rumahnya ke Zacky V.
"you like me wearing it?" Z mendekatkan mukanya ke Ayunda.
"mm hm..."
"yea?" mukanya makin deket.
"yea..." then they start to kiss. baru mau make out di sofa, tiba tiba bel rumahnya bunyi.
"tell 'em to go away..." kata Z.
"nah, that's probably Ransul." Ayunda bangun dari sofa trus bukain pintu. ternyata emang si Ransul yang mencet bel barusan. "masuk, Sul." kata Yunda.
tiba tiba Z muncul "why are you here?" tanya si mas ke Ransul.
"because i want to." jawab Ransul, mukanya nyolot. "i'm sorry, did i disturb you both?"
"technically, yes." jawab Zacky. si Yuncu langsung nyikut pacarnya. "what?" dia nanya Yunda.
"you don't speak like that to my friend, okay?" kata Yunda.
"sorry..."
"well, sorry for disturbing your uh... make out session." kata Ransul, keki.
"no, it's okay, actually." kata Zacky. "you look... pissed, by the way."
"oh, do i?" Ransul nanya balik sambil duduk di sofa.
"a little fight with Party Marty?" tanya Yunda sambil ngasih sekaleng soda.
"see, i told ya, the Shad man is the best man fo ya." tambah Zacky.
"bodo amat, Z, bodo." jawab Ransul lalu nyeruput minumannya.
"what did she say?" Zacky nanya Yunda.
"bodo amat, Z, bodo." Yunda ngulangin perkataan Ransul.
"you guys are aliens." Zacky lalu pergi ke dapur untuk ngambil minum.
"pacar lu aneh deh" Ransul komentar.
"kebanyakan make out." jawab Yunda.
"..." Ransul cuma diem, lalu minum sodanya lagi.

Ngga terasa udah malem, dan Ransul masih dirumah Ayunda.
"aaah mau pulang males banget." kata Ransul sambil guling guling di kasurnya si Yuncu.
"yauda nginep sini aja." jawab Yunda.
"lah bukannya Z mau nginep disini?"
"iya, ya lo tidur di kamar sebelah."
"ngga mau."
"kenapa?"
"nanti gue denger suara lo 'aduuh... aduh... idiih...' gitu, geli tauk." jawab Ransul.
"ya trus?"
belom sempet jawab, tiba tiba Zacky masuk ke kamarnya Yuncu. "sis, why don't you go home?" katanya ke Ransul.
Ransul bengong sebentar, "oh, you really... can't hold it anymore, don't you?"
"hold what?"
"getting laid..."
"uh... yeah, that's why i'm asking you to go home." jawab Zacky, senderan di pintu.
"okay, i'm just gonna... go." Ransul lalu bangun dari kasur, lalu nabok perutnya Zacky, "have a nice sex, champ." lalu dia pergi.

Males pulang, males liat mukanya Martin sebenernya, Ransul nongkrong dulu sendirian di Starbucks. Eh, ngga disangka sangka, ketemu Hannah Beth, mantannya Martin.
"Ransul?" sapa Hannah.
"omg, Hannah?" Ransul surprised.
"what are you doing here alone?"
"uh, just need some time to be on my own." jawab Ransul. "have a seat."
"so how's life after engaged?" Hannah duduk di depan Ransul.
"oh, you knew." kata Ransul.
"well, Martin told me."
"oh, i thought you guys didn't see each other anymore since, me and him..."
"well, actually we met here, just like we did now." jawab Hannah. "then we did a couple chit chat. it was nice to speak to him again." dia senyum.
"sure did." Ransul nyeruput kopinya.
"by the way, what are you gonna wear to Haley's birthday party?"
"Haley's birthday party?"
"Haley G..." kata Hannah.
"no, i know her." jawab Ransul. "but Martin didn't tell me about her birthday party."
"oh, must have been forgotten. because he invited me too."
"oh, okay." Ransul manggut manggut.
"by the way, i gotta go. bye." Hannah lalu pergi.
meh. sok asik. pikir Ransul dalam hati.




TO BE CONTINUED...