Friday, May 27, 2011

WILD RIDE (part 3)

The next morning, Ransul baru buka mata dan ngeliat Matt ngga ada di sebelahnya. Dia pun bangun dari kasur, dan keluar kamar nyari Matt. Ransul nyari ke dapur, ternyata dia ngga ada juga, setelah dicari cari, ngga taunya si mas lagi di basement, mainan Harley.
"isn't it too early to play with your Harley?" Ransul berdiri di belakang Matt.
"huh?" dia nengok, "oh, you surprised me." Matt berdiri."anyway... good morning..." dia melingkarkan tangannya di pinggang Ransul.
"hmm... good morning." Ransul senyum. "what's up with the Harley thing?" dia nunjuk ke Harley-nya Matt.
"oh, that..." dia nengok sebentar, "i'm just checking on it. it's been a while since i touched that beast."
"then go take a ride." jawab Ransul.
"should i?"
"well, why not?"
"i don't know, i just thought that uh... i only allowed to ride you..." Matt senyum, mukanya naughty trus meluk Ransul lebih kenceng.
"pffft... whatever." jawab Ransul sambil ketawa kecil. "let's get some breakfast." dia nabok lengan Matt pelan, trus jalan duluan ke ruang makan.

Di ruang makan...
"you know what, i actually thinking about that wild ride..." kata Matt sambil masukin pancake ke dalem mulut. "you know, the one that Zacky V mentioned at Papa Gates' house." lanjutnya setelah menelan pancake yang dibuatin sama Ransul.
"oh... yea, i remember that." jawab Ransul. "well we should probably do that, don't you think?"
"yea. i'm gonna call the boys after this." Matt nerusin makannya.
"but uh... don't you think that Harley needs a little um..." Ransul mikir, ngga bisa nemuin kata yang tepat.
"a kind of touch up?" Matt nanya.
"well... maybe, and touch up isn't really the right word..." Ransul masih tetep mikir.
"well, anyway, anyway..." Matt mengalihkan pembicaraan. "can i have some more pancake?"
"oh, here..." Ransul naroh 2 buah pancake di piringnya Matt. "i think you should bring your Harley to your good engineer friend, uh... what's his name?"
"Ben? he own the place, babe, not the engineer." jawab Matt lembut.
"oh..." jawab Ransul singkat. Ngga lama kemudian Matt selesai makan, dan Ransul pun mulai membereskan meja.
"hey, i want my dessert." kata Matt.
"well i dont have any." jawab Ransul ngeliat ke Matt.
"don't bother, i got it already..." Matt bangun dari kursinya, trus jalan mengarah ke Ransul.
"you do?"
"yap, just right here..." Matt mulai meng-smooch Ransul. Si Ransul cuma ketawa.


Yuncu kebangun gara gara denger suara pintu ditutup agak kenceng.
"good morning..." sapa Zacky V lembut.
"mmh... morning." Yuncu nyapa balik. "what's that?" katanya begitu ngeliat Zacky V bawa nampan.
"breakfast in bed..." jawab Z singkat, lalu naroh nampannya di depan Ayunda yang sudah duduk. "here you go..." katanya lagi, duduk disebelah Ayunda.
"i don't know you can cook." komentar Yuncu ngeliat waffles yang diatasnya dikasih chocolate sauce.
"well, now you know i can." Zacky V nabok lengan Yunda pelan. "go, eat some."
Yuncu mulai makan waffles yang dibuat sama pacarnya. "mmmm... Z, this is good stuff." komentar Yuncu sambil ngunyah waffles.
"thank you..." jawab Zacky, senyum.
"by the way Z..." kata Yunda lagi. "i've been thinking about the wild ride you mentioned at Papa Gates' house, and i think we should do that."
"what? i dont have a Harley." jawab Zacky.
"well, we can ride your bmw."
"we can?" Z nanya balik.
"yea, why not?" Yunda nyuap waffles-nya lagi. "it's gonna be fun."
"well, then..." Zacky diem sebentar. "i'll talk to the boys."
"sweet..." Yuncu mengecup mas Zacky di pipi.


Ben Kowalewicz, pemilik bengkel langganannya Mas Mattie dan Om Brian, lagi nonton tv waktu Matt telfon dirinya.
"yo." sapanya di telfon dengan nada datar.
"Ben? this is M Shadows..." kata Matt dari sebrang.
"Shad man!" nada bicaranya berubah senang. "it's been a while, dude, how have you been?" tanya Ben.
"been great, you know, kinda start a life without Jimmy, if you wanna know..." jawab Matt.
"yea, that must be hard for you guys," komentar Ben. "and how's your girlfriend? that tiny little girl... you still date her, right?"
"she's fine, we're living together now, and she might be tiny but she's got amazing bumps." Matt giggled.
"i heard that!" Ransul teriak dari dalem kamar mandi.
"sorry!" jawab Matt. "she heard me." katanya ke Ben.
"hahah..." Ben ketawa kecil. "so, why are you calling?"
"oh, yeah... i kinda need to check on my Harley." jawab Matt.
"you wanna ride again?"
"yep, it's been a while..."
"well, go bring that beast here, i'll check it out." jawab Ben.
"okay, thanks, man." kata Matt.
"no problem." jawab Ben singkat, "oh, and tell you girl i said hello... to her bumps." kata Ben lagi, trus ketawa kecil.
"haha, yes, sir." lalu mereka nutup telfon masing masing. "hey babe, Ban said hello..." Matt teriak dari kasur.
"oh, he's still remember me?" tanya Ransul sambil keluar kamar mandi. Ransul dan Ben pernah ketemu beberapa kali waktu dia baru jadian sama Matt.
"yea... and he also said hello to those bumps right there." Matt nunjuk ke arah yang dimaksud.
"pff..." Ransul melempar handuk ke arah Matt.

Setelah menelfon Brian, Matt pergi membawa Harley-nya ke bengkelnya Ben Kowalewicz, janjian ketemuan sama Brian disana. Sementara itu, Ransul pergi kerumah Yuncu bersama Dea untuk ngomongin wild ride-nya.
"aduduuuh ekke senang kita mau wild ride." komentar Ayunda.
"kita musti beli perbekalan nih," kata Ransul. "ntar di taroh di mobil lo yaaa..." dia ngomong ke Yunda.
"kenapa ngga di mobilnya Dea? nanti gue sama Z make out dimana?" jawab Yuncu dengan muka datar seperti biasa.
"ish, make out mulu..." Dea nabok Yunda di lengan. "gue paling ngga ikut, kan ngga ada pasangannya..." lanjut Dea, mukanya ditekuk.
"kan ada Jaysen Bewrry..." jawab Ransul sambil ketawa kecil.
"aaaah masa sama JB..." kata Dea.
"ih, JB baik loh Deaaaaa..." sahut Yunda, disusul anggukan Ransul.
"did someone just say JB?" tiba tiba yang diomongin dateng. sungguh ajaib. Dibelakangnya, ada Zacky V. "so why are you ladies talking about me?"
"umm... we're talking about the wild ride, and where we're gonna put our stuff." jawab Ransul.
"alsooo... we were wondering if Dea could come with you in your ride..." tambah Yuncu, senyum jail.
"Cuuuu... stop." kata Dea dengan muka datar, yang lain cuma ketawa. Dan begitulah mereka ngobrol sambil becanda, ngga terasa, Ransul harus pergi jemput Matt karna ternyata Harley-nya musti ditinggal sehari di bengkel. Jadi dia dan Dea yang tadi nebeng mobilnya Ransul pas pergi, pamit pulang sama Yuncu sementara Jason berry masih disana.


Begitu sampe di bengkelnya Ben, ternyata Brian udah pulang duluan, naik Harley-nya.
"hey horsecock." sapa Ransul begitu liat Matt.
"hey babe..." Matt nyapa balik, lalu nyium Ransul di bibir. "oh, hey D." Matt nyapa Dea.
"sup?" Dea nyapa balik. Ngga lama, Ben keluar nyamperin mereka.
"oh, hey, R." Ben nyapa Ransul.
"Ben..." kata Ransul, senyum.
"where have you been, hu? it's been a while since i saw you."
"well, i've been busy with college thing." jawab Ransul datar.
"and who's this girl?" Ben nunjuk Dea.
"oh, this is my best friend, Dea." Ransul memperkenalkan Dea ke Ben.
"hello, nice to meet you." Ben menjabat tangan Dea, sambil senyum.
"nice to meet you too." Dea nyalamin Ben balik.
"so, you can comeback tomorrow and pick your Harley." kata Ben ke Matt.
"okay. then i'll se you tomorrow, man." jawab Matt, lalu mereka bertiga jalan ke mobil ninggalin Ben.
"well that Ben guy is pretty cute." Dea bisik bisik ke Ransul.





 TO BE CONTINUED...

Friday, May 20, 2011

Wild Ride (part 2)

"sperm... in my Bentley..." ulang Papa Gates.
"i think we all know who made it..." jawab Dea, ngelirik ke Zacky yang mukanya keki abis.
Merasa diliatin, Zacky cuma berkata, "uh... hormones?", katanya sambil nyengir keki.
"that's gross, you know that?" kata Papa Gates setengah kesel. "now would you mind clean it up?"
"no problem, Papa Gates... i'll clean it up." jawab Zacky, trus langsung pergi ke basement ninggalin yang lain.
"i'll help him..." tambah Yunda, lalu pergi nyusul Zacky.
"those two kids are very horny..." komentar Brian, yang masih setengah mabok. "very... very horny..." lanjutnya.

"you know what, next time, we're just gonna get laid in bed, okay?" kata Yunda sambil ngelap jok mobilnya Papa Gates, yang untungnya terbuat dari kulit.
"well, this was your idea." jawab Zacky.
"i know..." Yunda menghela napas. "but it's fun, you know?" dia ketawa kecil.
"haha, yeah..." jawab Zacky.
"okay, done." Yunda berenti ngelap dan ngeliatin jok mobilnya sebentar. "smell it." katanya ke Zacky.
"smell what?" tanya Zacky.
"the seat, is it still smell like sperm?"
"what?" Zacky ngeliatin Yunda.
"come on, the sperm is yours, smell it."
"why do i have to smell it anyway?" mukanya Zacky berubah jijik.
"we don't want papa Gates to smell it, right?" Yuncu ngeliatin Zacky.
"uh... okay..." Zacky narik napas panjang, buang napas, trus nyium joknya. "mmh..." komentarnya sambil mengendus jok mobil.
"Z?" panggil Yunda.
"is it just me or my sperm does smell good?" Zacky nanya Yunda, masih sambil mengendus, tapi udah buka mata.
"you're disgusting." Yunda rolls her eyes.
"come on, smell it." gantian Zacky nyuruh Yunda.
"what? hell no, Zacky i..." belom selesai, Zacky udah nyamber duluan.
"oh come on, smell it, come oooooooooooooooooon...." katanya.
"no!" Yunda pergi ninggalin Zacky sendirian.
"oh come on, babe!" Z manggil Yunda yang masih tetep jalan keluar basement.

Ransul lagi bantuin Michelle membereskan dapur dan ruang makannya papa Gates ketika Dea tiba tiba nimbrung.
"eh lagi pada sibuk yah..." sapa Dea. Michelle yang ngga ngerti cuma diem doang ngeliatin Dea. Ngga lama dia senyum. "sorry, i was greeting you both with Indonesian." katanya ke Michelle.
"i thought so, that's why i smiled." jawab Michelle.
"by the way girls," lanjut Dea, "what's up with Jason?" yang dimaksud Dea adalah Jason Berry, teknisi drum-nya Avenged Sevenfold.
"what about Jason?" Michelle nanya balik sambil membereskan botol beer di meja.
"he seems so..." Dea diem, mikir bentar. "i dont know, nice..."
"well he's a nice guy, isn't he?" kata Ransul yang berdiri ngga jauh dari Dea.
"not that nice... he's..." Dea diem lagi.
"flirty?" tanya Michelle.
"well, not flirty... but uh..."
"flirty..." sambung Ransul.
"kinda..." jawab Dea.
"he likes you." jawab Ransul ngasal.
"duuude..." kata Dea protes.
"well maybe he's just trying to be nice to you," jawab Michelle. "i mean, you're still grieving and stuff, and maybe he just wanna make you feel better."
"or he likes you." tambah Ransul, yang disusul oleh timpukan kaleng beer kosong ke arahnya yang dilempar sama Dea.
"tompel, you." kata Dea. Ransul cuma ketawa.


Setelah selesai bantuin Michelle, Ransul nyamperin Matt yang lagi ngobrol sama Jason, Matt Berry, dan Johnny.
"Matt..." Ransul manggil pacarnya, tapi si Matt Berry kayaknya juga merasa terpanggil.
"yes, miss?" jawabnya.
"uh... not you, Matt, i'm callin' Shadz." jawab ransul datar.
"oh..." Matt Berry malu, sementara si Shad man cuma ketawa kecil.
"what's up, sweetie?" tanya Matt ke Ransul.
"can we go home now? i feel kinda tired." Ransul berdiri di sebelah Matt yang lagi duduk di kursi di taman belakang rumahnya Papa Gates.
"you wanna go home now?" Matt megang tangan Ransul.
"i do," jawab Ransul. "but if you still wanna be here, it's okay, i'll go home with Dea."
"by cab?" Matt nanya lagi.
"yeah..."
"no, i'll go with you." Matt bangun dari kursi. "well, i gotta go, gentlemen." kata Matt ke teman-temannya.
"Sul, lo jadi balik bareng gue ngga?" tiba tiba Dea muncul.
"uh, no, i'm going home with Matt," jawab Ransul.
"well we can take you home if you want." sambung Matt.
"no, it's okay, i'll just take a cab." jawab Dea.
"or... i can take you home." sambung Jason.
"good, now you don't have to take a cab." Ransul senyum penuh arti.
"uh... no, no, it's okay, Jason, really." jawab dea buru buru.
"no, it's fine. besides, it's almost midnight, a young lady like you shouldn't be out alone." jawab Jason.
"oooo... so thoughtful." komentar Ransul trus langsung ngumpet di keteknya mas Mattie, takut ditimpuk Dea yang udah ngelirik tajam ke Ransul.
"shhh shut up..." Matt nabok Ransul pelan sambil ketawa kecil.
"so?" Jason nanya Dea. Yang ditanya cuma diem. "D?" Jason manggil Dea lagi.
"um... okay..." akhirnya Dea menjawab.
"okay..." kata Jason, "come on, then."
"bye guys..." kata Dea sambil melambaikan tangan.
"take care." kata Ransul dan Matt barengan. Dea pun pergi sama Jason Berry.
"you both know something..." kata Johnny yang masih disitu
"hu?" Ransul sama Matt nyaut barengan.
"him," dia nunjuk ke Jason yang lagi jalan menuju pintu keluar bareng Dea.
"dude, he likes her." jawab Ransul.
"he does?" Matt Berry nyamber.
"he does."





TO BE CONTINUED...

Wednesday, May 11, 2011

Wild Ride (part 1)

Sebelum saya mulai cerita, saya akan kasih tau kalian yang baca bahwa ini cerita baru, maksudnya, ngga ada hubungannya sama yang udah udah. okay mari kita mulai. Disini akan ada Ransulminii (iya karna saya yang bikin fanfic jadi saya harus ada), Ayunda, dan Dea. Sedangkan Airo akan jadi cameo, ngga akan banyak muncul disini. Prianya akan ada Avenged Sevenfold, dan beberapa orang dari Billy Talent. Sekian introductionnya.


Ransul, Ayunda, dan Dea lagi summer holiday. ini orang ngga ada kerjaan, kerjanya tiap liburan nongkrong doang di depan tv atau ngga main ke studio-nya Avenged Sevenfold. Ya, soalnya Ransul sama Ayunda emang pacaran sama vokalis dan gitarisnya, Matt dan Zacky. masing masing tinggal sama pacarnya.
"meeeen akhirnya kita libur kuliah meen tapi kok kita kayak orang bego yak ngga kemana mana?" kata Ayunda suatu hari pas lagi hang out dirumah Ransul.
"iya nih bosen banget, mana jomblo." jawab Nuansa a.k.a Dea.
"duuuh udah ntar dicariin pacar ya..." kata Ayunda menghibur. Seperti yang kita tahu, James Owen Sullivan a.k.a Jimmy a.k.a The Rev, pacarnya Dea, udah meninggal dunia Desember 2009 silam, dan sampe sekarang Dea masih belom nemu penggantinya.
"ah udah ntar gue sedih..." Dea senderan di sofa.
"eh guuurls ada popcorn nih, limayan buat ngemil." Ransul tiba tiba dateng dari arah dapur, bawa popcorn dan beberapa minuman soda.
"asiiik." Yuncu seneng.
"eh pacar lu kemana deh, Sul?" tanya Dea sambil mulai ngunyah popcorn.
"tau tadi bilangnya mau beli makanan buat Bella." jawab Ransul sambil ngelus Bella, anjing Labrador punya Ransul dan Matt. Ngga lama, yang diomongin dateng.
"i'm hooome!" teriaknya sambil nutup pintu rumah. "Bella, daddy's got something for ya!" Matt pun berjalan ke dapur, tapi ngga ada orang. Dia pun naroh belanjaannya di meja dapur trus jalan ke ruang tv nyari Ransul dan Bella. "there you are," katanya begitu menemukan yang dicari.
"heeey tiger, you're home." sapa Ransul. Matt langsung nyamperin Ransul, duduk disebelahnya, trus nyium si mbak di bibir.
"i see you're having some quality time with your ladies." Matt ngeliat ke Ayunda dan Dea.
"well, we got nothing to do." jawab Ransul.
"and actually this is not a quality time," tambah Ayunda. "we're just bored, and try to do something."
"see, i told you guys not to quit being our merch girls." sekarang Matt ngambil botol soda-nya Ransul, trus nenggak isinya.
"dude, we gotta stay focus on college." Ransul nabok perut Matt pelan. Disusul anggukan Dea dan Yunda.
"alright, alright, it's up to you, i'm just thinking that we could spend more time together if you're the merch girl." Matt nepok paha Ransul.
"pff..." Ransul rolling eyes. "anyway, did you buy Bella's food?"
"i did." jawab Matt. "c'mon Bella let's get you some food." Matt manggil Bella. anjing itu pun ngikutin Matt yang mulai melangkah ke arah dapur.


Zacky lagi dirumahnya Brian Hanner a.k.a Syn Gates, ngeliatin yang punya rumah lagi membersihkan motor Harley-nya.
"dude, can't we go out somewhere? i can't watch you play with your Harley all day." komentar Zacky.
"then come and play with me." jawab Brian datar, mukanya masih fokus ke Harley.
"not interested." kata Zacky.
"then get lost." Brian menjawab, masih dengan nada datar dan muka menghadap Harley.
"duuuuude..." Zacky merengek.
"holy crap, Zacky V. stop being such an ass!" Brian kesel.
"i'm f-in' bored. let's get a ride with your Harley!" usul Zacky.
"no way, man! i just finished cleanin' it up." Brian nolak.
"you suck." Zacky senderan di kursi sambil melipat tangan.
"i'm not a Vampire." jawab Brian masih sambil ngelap Harley-nya.
"dude..." belom selesai Zacky ngomong, tiba tiba Michelle dateng.
"Brian, your dad called," katanya, berdiri di deket Brian. "he said he wants us all to come over his house tonight."
"why?" Brian ngeliat ke Michelle.
"dinner." jawab Michelle singkat.
"just the two of us?"
"no, us, your band, their girlfriends, the crew..."
"wow, why would he invite us all?"
"well, he said he thought today is your birthday, so he went out, bought a lots of food..." Michelle lalu diem.
"and it's not my birthday." jawab Brian.
"which is why he invited us. he wants us to eat all of the food he bought."
"silly papa Gates." komentar Zacky, ketawa kecil.


Ransul di telfon sama papa Gates untuk dateng kerumahnya, alasannya sama seperti yang Papa Gates bilang ke Michelle di telfon. Jadi, malam itu, Ransul dan Matt, beserta Ayunda dan Dea yang kebetulan masih dirumah Ransul, berangkat bareng menuju mansion De Papa Gates.

Begitu sampe dirumah Papa Gates, mereka segera berkumpul dengan yang lainnya. Ada Jason Berry segala. Yunda pun langsung nyamperin kekasihnya, Mr. Zacky V.
"so, girls," kata Jason ke Dea dan Ransul, "what are you doing this summer holiday?"
"uh, lemme see..." Ransul diem sebentar, "nothing, at all." lanjutnya.
"really?"
"positive."
"heeeey ladiieeeees..." tiba tiba Brian dateng trus merangkul mereka berdua.
"Syn, you smell like alcohol." komentar Ransul.
"and smoke." tambah Dea.
"well, i'm having too much fun..." mukanya setengah koplo.
"he's drunk." Matt tiba tiba muncul.
"liar..." Brian nunjuk Matt. Yang ditunjuk cuma ketawa kecil.


Zacky dan Yuncu lagi di basement-nya Papa Gates. Ngeliat beberapa mobil tua dan dua Harley punya Brian.
"i wanna know how it feels like to strip in this old car." kata Yunda, senderan di kaca mobilnya Papa Gates, sambil ngeliatin Zacky dengan muka nasty.
"well, let's do it, then..." tanpa banyak bicara, Zacky membuka pintu mobilnya Papa Gates, trus... you know what happen next.


Ransul lagi cuddling sama Matt di ruang tamu ketika tiba tiba Michelle dan Brian dateng.
"heeeey guys..." sapa Brian sambil merangkul Michelle, trus duduk di sofa di depan Matt dan Ransul.
"you guys looks so... cuddly." tambah Michelle.
"are you guys two drunk?" tanya Ransul, senderan di bahunya Matt sementara si mas ngerangkul dia.
"this dude is, i'm not." jawab Michelle.
"oh..." jawab Ransul singkat. Tiba tiba, dateng Valarie, Matt's ex- wife, yang sekarang jadi pembantu-nya Avenged Sevenfold. No, dia jadi merch girl. Bukan yang ngurusin, tapi yang jualin.
"Mich, i..." belom selesai ngomong, perhatiannya teralih ke Matt dan Ransul yang lagi duduk berdua disitu. "oh, hey, Matt," sapa Val ke Matt. "and you, home wrecker." katanya ke Ransul, sinis.
"hmm... 'sup, merch girl?" Ransul nyapa balik, mukanya santai. yang lain cuma diem, ngga mau ikutan. "oh wait, you're not in the merch business, you're just selling them."
"shut up, little slut." jawab Val.
"dude, watch your mouth." kata Matt.
"pff, right, you're so defending her now..." lagi lagi Val sinis.
"get over it, Val," Brian yang masih setengah mabok berbicara. "they've been together for a few years, and you both are so over." Ransul yang mendengar Brian cuma ngasih smirks ke Val.
"don't smirks me like that, beetch," Val nunjuk ke Ransul. "just because everyone's on your side doesn't mean you can act like that."
"well, obviously i can." jawab Ransul santai. "this man chose me over you..." dia meletakkan tangan kirinya di pundak kanan Matt. "what you wanna do?"
"you..." Val ngga nerusin, tapi langsung pergi dari situ.
"i'm so sorry about my twin sister, guys..." kata Michelle yang dari tadi diem aja. "she's still cant face the fact that she and you are over." katanya ngeliat ke Matt.
"it's okay...." Matt ngga komentar banyak. Tiba tiba Yunda sama Zacky nyamperin mereka, mukanya sumringah abis.
"guuuys!" teriak Zacky. mereka berempat langsung nengok ke arah suara.
"what?" tanya Brian.
"let's do a wild ride this summer!" jawabnya.
"a wild ride?" Dea tiba tiba nimbrung.
"with a Harley." sambung Yunda.
"dude, Zacky V doesn't dig Harley." kata Brian.
"no, but we can figure something out..." jawab Zacky. "but we gotta do this wild ride."
"well, that sounds like a good idea." Ransul nyautin. "i mean, we're all on holiday this summer."
"yea..." tambah Matt.
"kids!" Papa Gates nyamperin mereka.


"Papa Gaaaates!" Zacky nyapa balik, masih dengan muka girang.
"i found sperm all over my Bentley." kata Papa Gates
"uh..." Ayunda sama Zacky barengan. Yang lain pun ngeliatin mereka dengan muka "WTF?!"





TO BE CONTINUED...

Monday, May 9, 2011

part 9

Ransul kebangun sekitar jam 3 sore di sofa di ruang tv. pas ngeliat ke lantai, ternyata Brian a.k.a Synyster Gates masih tidur sambil megang botol beer.
"aduduuuh..." Ransul duduk sambil megangin kepala. Mereka berdua abis tipsy semalem, jadi kepala Ransul terasa pusing pas bangun. Dia bengong sebentar, ngumpulin nyawa ceritanya. Eh tiba tiba ada hp bunyi. Dia mencet tombol jawab di hp-nya, "halo?" sapanya, tapi ngga ada yang jawab, bahkan, masih ada suara hp bunyi. Akhirnya dia ngambil hp-nya Brian yang ditaroh di atas meja. "yak?" sapa Ransul tanpa melihat siapa yang telfon.
"hello? Is Brian there?" tanya yang nelfon.
"who's this?" Ransul nanya balik.
"it's Michelle, Brian's wife. is he there?" Michelle mengulang kalimatnya.
"yea, he's sleeping." jawab Ransul sambil ngeliat ke si extraordinaire brah.
"why is he sleeping at your house?" Michelle terdengar agak kaget.
"because he wanted to," jawab Ransul seadanya. "and, dude, i thought he said you guys are splitting up." kata Ransul, nada suaranya kedengeran kalo dia teler.
"we don't, and never will, groupie " Michelle kesel.
"jeez, i'm not a f-in' groupie." kata Ransul sewot.
"then you shouldn't have slept with a married guy." nada bicaranya Michelle makin nyolot.
"well me and Brian have been doing this for a long time, okay? you shouldn't freak out like this." Ransul masih ngga sadar kalo Michelle nyangka dia adalah selingkuhannya Syn.
"WHAT?!" Michelle makin kesel.
"what? we're brother and sister." jawab Ransul santai.
"brother and sister?" Michelle bingung.
"ukh, now you're pretending like you don't know." kata Ransul, trus membaringkan kepalanya diatas bantal.
"is this Ransulminii?" tanya Michelle, baru inget kalo Brian dulu emang sering nginep dirumah Ransul.
"pfff... no, this is Michelle Obama, accepting your call from the White House." jawab Ransul, sambil ketawa dengan nada sedikit menghina.
"oh god, i'm so... sorry..." Michelle keki.
"why are you sorry?"
"well, i thought you're a groupie..."
"what the f...?" lagi lagi mukanya masih teler.
"i know, i'm sorry..." Michelle mengulangi perkataannya yang tadi. "why's Brian there, by the way?"
"well, i was alone..." jawab Ransul, "and he was in the mood of getting drunk, and so we got drunk."
"and he told you we're breaking up..." tambah Michelle.
"yes he did," Ransul ngangguk. "but you said you guys are still together earlier."
"no, that's not true..." Michelle narik napas panjang. "like i said, i thought you were a groupie, or Brian's affair."
"oh..." Ransul ngga komentar.
"so, he's still sleeping, huh?" Michelle mengalihkan pembicaraan.
"yea..." Ransul ngeliat ke Brian sekali lagi. "do you have something to say? i'll tell him as soon as he wakes up."
"no, i just... miss his voice."
"divorce must be hard." Ransul komentar.
"it is, for me..." nada suaranya Michelle berubah sedih. "well, i gotta go. bye R." katanya lagi.
"bye..." lalu sambungan terputus. Ransul kemudian bangun dari sofa trus pergi ke dapur, ngambil minum.


Meanwhile...
Martin lagi duduk di trailernya Hannah sore itu, ketika tiba tiba Hannah duduk di lap-nya Martin, then begin to kiss that guy. Dan mereka make out untuk beberapa menit, sampe Martin mendorong Hannah.
"what's wrong?" tanya Hannah pelan.
"this isn't right..." jawab Martin sambil ngusep kepala.
"what isn't right?" Hannah megang pundak Martin.
"us, making out." Martin menghadap ke Hannah. "i have a fiance, okay?"
"well i thought you like this." komentar Hannah santai.
"no, no, i'm sorry, i shouldn't have done this." Martin bangun dari kursi, trus keluar dari trailernya Hannah.
"Marty..." Hannah manggil Martin dengan nada pelan.
"no, sorry, i don't wanna be a cheater."
"well technically you've cheated..."
"i know, and i'm gonna tell her." dia nutup pintu trailernya Hannah waktu dia keluar.


Ransul balik dari dapur ketika dia ngelian Brian lagi duduk di sofa, ngeliat hp-nya.
"Michelle called me, didn't she?" katanya waktu lagi ngecek recent calls..
"she did..." Ransul menceritakan kejadian waktu Michelle mengira dia adalah selingkuhannya Brian.
"ahaha..." Brian ketawa. "she's so dumb." komentar si gitaris.
"seriously, are you cheating on her?" Ransul duduk disebelah Brian.
"nope." jawab Brian. "well, she thought i am, but i'm not."
"but she still wants you."
"yes."
"no, i mean... if she thought you're cheating on her, she could've asked for a divorce."
"well, i guess she loves me too much," Brian minum sisa beer di botol yang masih dia pegang. "just like Martin still forgive you after what you've done."
"shut up..." Ransul nabok Brian. Orang yang diajak ngomong cuma ketawa kecil. "uh by the way, Bri, i wanna tell you something." Ransul bicara lagi.
"okay, go on." jawab Brian.
"at the night on Haley's birthday party, i was having a fight with Martin..." Ransul narik napas panjang, lalu nerusin lagi, "aaand i went to Ayunda's house." dia berenti.
"and then?" Brian nanya.
"and then, Zacky V came over with Matt..." lagi lagi Ransul ngga nerusin.
"wait a minute, is this the story where you guys were making out after the massage thing?" tanya Brian sambil ngeliat ke Ransu.
"uh... he told you, didn't he?" Ransul keki.
"he did," jawab Brian. "and you walked out on him."
"yea. see, i don't wanna be a cheater, not anymore."
"mm hm." Brian ngga komentar banyak. "are you gonna tell him?"
"i have to," jawab Ransul. "i mean, it's better being honest, right?"
"that's so brave, and, yea... you're right." Om Gid a.k.a Brian nepok pundak Ransul. "so when will  you do that?"
"dunno, he's gonna play around Texas this week."
"well we're having a gig in Texas this Thursday, maybe you can come with us and then catch up with Martin." Brian ngasih usul.
"really?" muka Ransul berubah senang. "you're my super brah, here, lemme kiss ya, mmmmuuuaah..." Ransul nyium Brian di pipi.
"you're still haven't't sober yet, have you?" Brian ketawa kecil.


Udah hari Kamis aja, Ransul pergi ke studio-nya Avenged Sevenfold, mereka ngumpul disana sebelum pergi ke Texas. Ternyata ada Ayunda juga. "syukurlah, ngga sendirian," pikir Ransul. Beberapa menit setelah ngumpul, mereka akhirnya berangkat menuju Texas pake mobil, sementara trailer-nya dibelakang.
"wee - hee! Texaaas!" Zacky senang. "and we're happy to have you back on tour with us, booty." katanya ke Ransul. Dulu waktu Ransul masih sama Matt, dia suka diajak tour sama si mas dan band-nya.
"thank you, sir." jawab Ransul, senyum.

Ransul mampir ke toko di sebelah pom bensin ketika mobilnya lagi isi bensin. Beli cemilan, sama minuman buat dirinya dan teman teman.
"buying snacks for all of us, huh?" Matt tiba tiba muncul disampingnya. Dia juga masih inget dulu Ransul emang sering beli makanan buat mereka.
"hehe, yeah..." Ransul ketawa kecil.
"here, lemme pay." Matt ngeluarin dompet, "how much all of this?" tanyanya ke mas mas kasir yang masih ngitung belanjaan.
"uh... that would be 99,6." jawab si mas kasir.
"here you go," Matt ngasih uang ke mas kasir.
"uh, one more thing, sir..." kata si mas kasir.
"what's that?" tanya Matt.
"can i have your autograph? and a picture..." si mas kasir ngeluarin pulpen dan kertas.
"sure." Matt ketawa kecil, lalu menandatangani kertas yang dikasih mas kasir tadi, trus foto sama dia sebentar.
"thank you," si mas kasir nyodorin tangan ngajak salaman, Matt melakukan hal yang sama. "your band is frickin' awesome." katanya lagi.
"thanks, man." jawab Matt, "come on, let's go." dia ngambil kantong plastik belanjaan trus mendorong Ransul pelan di pinggang. Mereka berdua pun keluar dari toko itu.
Matt membuka pintu mobil, tadinya mau mempersilahkan Ransul naik duluan, eh, orangnya malah kaget sama isi mobilnya.
"sweet baby jesus, guys!" Matt setengah teriak. "seriously?"
Ransul ngintip dari balik lengannya Matt yang - sebenernya- menghalangi dia. "ya amproooong Yuncuuu..." komentar Ransul, kaget juga.
"aduduuuuuh..." Yuncu kaget, begitu juga mas Zacky yang lagi ada sama dia.
"um... sorry..." Zacky jadi keki. dia langsung duduk diem.
"you guys are a horny couple." komentar Ransul, mengingat mereka memang cukup sering hoba hoba.
"hormones." jawab Zacky santai.
"pfff..." Ransul cuma ketawa kecil.
"alright, go get dressed, okay?" Matt nutup pintu mobilnya lagi. "these guys are a crazy couple." komentarnya.
"like he said, hormones." jawab Ransul. Ngga lama temen temennya yang lain dateng, ada yang abis dari toilet, ada yang nyari rokok, ada yang cuma bengong ngeliatin jalanan kayak Johnny Christ, lalu mereka melanjutkan perjalanan di Texas.


Di Dallas, Texas malam itu...
Ada yang ngetok pintu trailernya Boys Like Girls. Tapi orangnya pada males bukain pintu.
"yo! someone get the door, please!" teriak Paul dari tempat tidurnya.
"busy!" bales John.
"Marty?!" Paul teriak lagi.
"not in the mood!" jabaw Martin sambil nonton tv. "yo, Brian, go see who's knocking." Martin nepok Brian di sebelahnya.
"hhhh fine." akhirnya Brian bangun dari kursi.
"hey..." sapa yang ngetok setelah Brian buka pintu.
"Ransulminii? What a surprise!" Brian kaget.
"is Martin there?"
"yea..." jawab Brian, "yo Marty! you have a visitor!" panggil Brian.
"who?!" sahut Martin dari dalem.
"your fiance." jawab Brian. Martin langung kaget trus buru buru menuju pintu begitu mendengar jawaban Brian.
"R..." sapa Martin begitu liat Ransul. "what are you doing here?" dia keluar, trus nutup pintu trailernya.
"i uh... kinda need to talk to you..." jawab Ransul setelah mereka berpelukan.
"well you can wait until i come home."
"well, i just can't." jawab Ransul.
"okay," jawab Martin. "go on."
"i uh..." Ransul diem sebentar, "i cheated on you, once, again." lanjut Ransul.
"with that Shad man?" Martin nanya.
"mm hm..." Ransul nunduk. "and... i know you might want a real break up this time, and that's fine."
"do you know that i also cheated on you yesterday?" tanya MArtin lagi.
"huh?"
"Hannah..." Martin ngga nerusin.
"that beetch..." komentar Ransul.
"yea, that beetch..." Martin senyum sebentar, trus mukanya kembali serius. "and i was thinking about doing the same thing you're doing right now..."
"and telling me that it's okay if i wanna break up too?" Ransul ngeliat Martin.
"i was actually going to ask you *not to* break up with me." jawab Martin.
"why?"
"well, maybe i love you too much..." jawab si mas.
"dude, we both cheated on each other..."
"i know..." jawab Martin, lalu diem sebentar. "but i just can't do the break up thing."
"well, what if i do the break up thing?" tanya Ransul.
"you wanna break up with me?"
Ransul diem lumayan lama, mereka berdua pun diem. sampe akhirnya Ransul jawab, "well," dia ngambil napas panjang. "i guess i love you too much." lalu dia senyum. That very moment, he know he gotta kiss that girl. So he's doing it.
Dan di kejauhan, Matt sama Brian ngeliat mereka, "i guess we're just not meant to be together." komentar Matt.
"well you gotta let go of her if you want her to be happy." jawab Syn.






THE END

Friday, May 6, 2011

part 8

Di taksi, Ransul mikir ntar kalo sampe rumah harus gimana ke Martin. "fix tidur di kamar tamu." pikirnya dalam hati.

Akhirnya sampe rumah, Ransul langsung masuk ke Rumah begitu selesai bayar taksi. naik ke atas, dia ngga nemuin Martin. Begitu buka pintu kamar, ternyata mas-nya lagi bobok. Ransul memutuskan untuk ngga bangunin Martin, dia langsung ke kamar mandi, trus mandi (iyalah ngapain lagi).

Ketika Ransul keluar dari kamar mandi, dia ngeliat Martin lagi nutup pintu kamar, abis dari dapur kayaknya, soalnya dia bawa sekaleng Red Bull sama potato. Mereka berdua sama sama keki ngeliat satu sama lain.
"you're home already." sapa Martin. mukanya keki.
"yea..." Ransul cuma jawab seadanya, trus jalan ke walk-in closet, ganti baju. Sementara Martin mulai nyalain tv dan duduk senderan di kasur sambil ngemil. Ngga lama Ransul keluar, trus duduk di ujung kasur di sisi satunya sambil main hp. Mereka sama sama diem, sampe Martin membuka suara.
"should we talk?" tanya Martin sambil ngecilin volume tv.
"hm?" Ransul nengok.
"uh... i just dont want us to go sleep in the same bed hating each other like this." sambung Martin.
"well, then i'll sleep in the guest room, or in the couch in the living room so we don't feel weird." jawab Ransul datar.
"seriously? i mean, we can talk about it."
"not in the mood." Ransul melangkah keluar kamar untuk pergi ke kamar tamu trus tidur disana.
"baby..." Martin manggil Ransul.
"don't baby me, MJ." Ransul nutup pintu. disaat itu juga Martin tau dia harus ngebujuk pacarnya supaya baikan. Jadi dia memutuskan untuk nyusulin Ransul ke kamar Tamu.
"R..." Martin ngebuka pintu kamar tamu, trus nongolin kepalanya sedikit. Dia liat Ransul udah merem. dan Ransul ngga nyautin pacarnya. Dia tetep masuk ke kamar, trus duduk di pinggir kasur. "baby..." dia nyolek Ransul pelan.
"ergh..." Ransul balik badan. "dude, i'm trying to sleep here, okay?" katanya sewot.
"i know, but i need to talk."
"really? because i don't think there's something to talk about." mukanya datar.
"there is." jawab Martin. "that day Hannah and i met up..." dia diem sebentar, lalu ngelanjutin, "she told me she's still into me..."
"good, then you guys could finally back together." Ransul rolls her eyes.
"dude, i frickin' in love with you."
"boooodoooooo...." jawab Ransul.
"i ain't say shit, okay?" kata Martin.
"and that kissing scene was an accident?" tanya Ransul sinis.
"uh... kinda..."
"kinda..." lagi lagi nada bicara Ransul sinis.
"can we just... forget about that?" Martin megang tangan Ransul.
"that easy?"
"well, if i could forget about what happened between you and Matt, i'm sure this one is pretty easy." jawab Martin.
Ransul diem sebentar, mikir. Iya juga sih, kalo Martin mau balikan sama Ransul setelah kejadian Vegas waktu itu, kenapa dia ngga bisa maafin Martin. Lalu Ransul mulai bicara, "well..." dia ngambil napas panjang. "you're right..."
"so... you wanna go back to our bed and sleep with me there?"
"but i dont wanna walk..."
"okaay..." Martin akhirnya menggendong Ransul sampe ke kamar mereka.


Sementara itu di Mansion de Ayunda...
"uuuh... omg Z, you are a beast..." komentar Ayunda sesaat setelah get laid sama mas Zacky.
"see? this little tiny peen could really rock you out." Zacky berbaring di sebelah Ayunda.
"haha, yeah." Yunda nabok perutnya Z pelan. "and you got a lot of energy, you know that?"
"well, i always have a lot of energy for this kind of thing." Zacky ngambil rokok Marlboro-nya, lalu mulai nyalain rokoknya. Tiba tiba dia teringat sama Matt yang tadi dateng bareng dia. "anyway, is Matt still here?" tanyanya ke Ayunda.
"uh... i don't think so." jawab Ayunda. "Ransul's going home already, he must have left too."
"lemme call that man." Zacky ngambil hp, trus nelfon Matt. Ngga lama telfonnya di angkat.
"hello." sapa Matt.
"yo Shad man! where you at?" tanya Zacky, hp di tangan kiri, rokok di kanan, Ayunda di sebelahnya.
"home, why?" jawab Matt.
"nah, i thought you're still at Ayunda's house."
"where the hell are you?"
"Ayunda's bed." jawab Zacky, lalu ngisep rokoknya, trus menghembuskan asapnya ke atas. "i just rocked out her world tonight." tambah Zacky sambil ngeliat ke Ayunda, trus ngasih smirks yang ngga bisa diliat Matt.
"haha, good to hear that, man." Matt komentar.
"well i'm pretty sure you had a good time being my sister's affair." kata Zacky ketawa kecil. Yunda yang mendengar ikutan ketawa kecil.
"na ah, she walked out on me." jawab Matt datar.
"she did?"
"well, she's got a boyfriend, dude."
"right, but you got at least a make out, right?"
"sure did." jawab Matt. "anyway i gotta go, Bella needs to be picked from the vet."
"she's sick?"
"kinda..."
"okay." lalu sambungan terputus. Zacky menaruh hp di meja, trus gantian ngambil botol Jack D yang ada di meja yang sama, lalu mulai meneguk minuman itu. "it seems that Ransul and Martin are just made for each other." katanya ke Yunda.
"why?"
"i dont know, she walked out on Matt." Zacky minum seteguk lagi, "they used to be so in love." dia ngisep rokoknya dalem dalem.
"people change, ya know?" Yunda senderan di pundaknya Z.
"there's one thing i can be sure of..." Zacky meletakkan botol Jack D-nya di meja, trus matiin rokoknya.
"what?" Yunda ngeliat ke Zacky.
"you're so ready for the second round." and theeeeere they go again.


Besok Martin mau ke New Jersey, ada gig disana. Trus ke New York University, show juga, dan tempat lainnya di USA. Jadi Ransul yang sudah baikan sama pacarnya, bantuin dia packing barang.
"here, you can't forget this mini fridge." Ransul ngasih mini fridge tempat Red Bull punya Martin.
"oh, almost forgot." kata Martin. "thanks." dia masukkin mini fridge-nya ke tas.
"so, you gonna be away for a few weeks," Ransul duduk di pangkuannya Martin yang lagi duduk di lantai. "and i'm gonna sleep alone."
"then come with me." he puts his hand around Ransul's waist.
"i got works to do, duuuh." dia noyol kepalanya Martin pelan.
"ey, do not cheating on me while i'm going on tour, okay?"
"won't." Ransul senyum.
"seriously..." Martin nepok paha Ransul pelan.
"iyaaaaaak duuuh bawel."
"no meet up with Matt."
"seriously?" tanya Ransul
"yes."
Ransul narik napas panjang, "okay."


Akhirnya tiba saatnya mas Martin pergi. Ransul jadi tinggal sendirian dirumah. mau main kerumah Ayunda, ntar pasti ketemu Matt karna Avenged Sevenfold sering hang out kesana sejak Ayunda sama Zacky pacaran. Mau kerumah Airo, dia lagi pergi ke Bahamas sama Ian, liburan. Yaudah ngerem aja dirumah. Sampe seminggu, kalo ngga ada kerjaan, dia cuma nonton tv doang atau ngga ol.

Sampe suatu hari Om Gid a.k.a Syn Gates nelfon Ransul ketika dia lagi nonton tv.
"yellow?" sapa Ransul
"Ransuuuul my mini tiny sistaaaa..." Syn nyapa balik, "how you doin, booty?"
"super.... bored." Ransul nenggak sebotol root beer.
"really? but i can smell you get drunk."
"no, silly. i'm not." jawab Ransul.
"then you're in the mood to get drunk..."
"well i can't get drunk alone, that's sucks." katanya lagi.
"don't worry, sis, i'm coming over in a few minutes, with some booze." kata Syn semangat.
"with the band?"
"do you want me to bring 'em there?" Syn nanya balik.
"no, Martin won't allow me to see Matt while he's on tour."
"oooo... okay, you're gonna have to spill it all when i get there. see ya booty!" lalu Syn nutup telfon.

Sekitar satu jam kemudian, Ransul dan Syn Gates udah duduk di depan tv dirumah Ransul, sambil nonton dvd ditemani booze.
"did you know that Michelle and i just broke up?" tanya Syn setengah tipsy.
"really?" Ransul nenggak beer-nya.
"she's not fun anymore..."
"why? she has sloppy beef curtains?" Ransul mulai setengah tipsy.
"that's one," Syn nenggak beer-nya. "and we've been fighting a lot this year, so, i broke up with her..."
"aaaw i'm sure you'll find someone better than that beeotch." Ransul senderan di pundak Syn.
"yea, Michelle sucks!" Syn ngangkat botol beer-nya trus minum
"Michelle sucks." Ransul ngikutin Syn. dan begitulah semaleman si kakak beradik beda orang tua itu tipsy berdua.


Martin baru sampe di New York malem itu ketika seseorang nyapa dia.
"Martin..." sapa orangnya.
martin nengok, "Hannah? what are you doing here?" dia agak kaget.
"visiting you..." Hannah senyum.




TO BE CONTINUED...