Friday, January 27, 2012

2

suatu hari, Ransul lagi ada di Wal-Mart, beli makanan untuk persediaan sebulan, ketika dia bertemu dengan mas mas yang disebut sebut sebagai fashion nightmare, Jared Joseph Leto. Dandanannya waktu itu pun sepertinya emang menggambarkan kalo itu benar, ini ngapain ke Wal-Mart pake baju macem jubah begini?

"Ransul!" Jared nyapa Ransul, keduanya looked surprised. "what are you doing here?"
"hey, Jared," Ransul nyapa balik. "well, this..." Ransul nunjuk ke troli belanjaannya yang isinya rata rata makanan dan beberapa kebutuhan wanita. "what are you doing here?" dia nanya balik, sambil ngeliatin outfitnya Jared, mencoba menebak itu sebenernya baju model apa. tapi dia ngga komentar, soalnya udah tau kalo Jared dandan suka ngga beres.
"well," katanya sambil megang megang sekaleng Pringles. "just hanging around, you know, bored." dia naroh kaleng tadi di trolinya Ransul. "i'll pay that, dont worry." katanya begitu Ransul ngeliatin dia.
"i thought you're always busy," kata Ransul sambil mendorong troli ke kasir. Disebelahnya Jared mengikuti. "i mean, you always have something to do, right?"
"well, not today." jawab Jared.
"so you're on your day off?"
"kind of, i'm on holiday actually." katanya. Mereka pun sampai di kasir. Antri sebentar, lalu tiba bagian Ransul dan Jared.
"jesus, are you Jared Leto?" tanya mbak mbak kasirnya cengok.
"no, im not." jawab Jared. padahal jelas jelas mukanya keliatan. Ransul cuma diem ngeliatin.
"no you must be Jared Leto." si mbak tetep maksa. "can i ask you for an autograph?" dia nyodorin selembar kertas ke Jared.
"sure." katanya bukan, begitu disuruh tanda tangan dia mau juga. Dia pun menandatangani kertas tersebut, "here you go." katanya ngasih kertasnya ke mbak kasir.
"thanks," kata si mbak kasir lalu menyimpan kertas itu di saku celananya, "is she your girlfriend?" dia nunjuk Ransul yang dari tadi bengong.
"well i'm not gonna answer that." Jared senyum. si mbak itu juga ngga maksa, kemudian dia menghitung seluruh belanjaan Ransul.
"that'd be $140." kata si mbak. Ransul baru mau ngeluarin dompet ketika Jared ngeluarin dompetnya dan ngasih uang ke si mbak kasir.
"dont worry, i'll pay." katanya ke Ransul. Lalu membawa belanjaan Ransul dan jalan keluar Wal-Mart, Ransul cuma ngikutin di belakang.
"uh... i thought you're only paying for the Pringles." kata Ransul ketika mereka berjalan menuju parkiran tempat mobil Ransul di parkir.
"i was, but, i changed my mind." jawab Jared. "Which one is your car?"
"that one." Ransul nunjuk ke sebuah Chevrolet hitam. Lalu mereka berdua jalan menuju mobil yang ditunjuk.
Sesampainya di mobil, Jared bantuin Ransul naro belanjaan di kursi belakang. "well, is there anything else i can do for you, miss?" tanyanya sambil sedikit membungkikkan badan.
"umm i didnt ask for any help," jawab Ransul, "but thank you, Jared." Ransul senyum.
"you know you can call me Jay," kata Jared. "and you're welcome." dia balas senyum.
"okay, Jay," kata Ransul. "and remind me to give your money back."
"no need," dia nutup pintu belakang mobil Ransul. "just do me one favor."
"anything." jawab Ransul.
"dinner, with me, tomorrow." katanya. Baru juga berapa hari, udah mau dinner aja dia.
"huh?"
"you heard me."
"um... you really asking me to have a dinner with you?" Ransul mengulang pertanyaan Jared.
"what? you dont wanna have a dinner with me?"
"well actually... uh..." Ransul diem.
"or maybe this is too early, huh?"
"i... guess..." jawab Ransul.
"okay, then let's have some coffee tomorrow, how's that sound?" tanya Jared, "this is not a date, if that's what you wanna hear." dia nambahin.
"uh... well, okay." jawab Ransul.
"great, i'll call you tomorrow, okay?"
"you dont have my number." jawab Ransul.
"you think so?" Jared senyum, mukanya naughtier.
"ugh... okay, call me." Ransul rolls her eyes.
"kidding, i dont have your number." Jared ketawa.
"uuugh, Jaaaay..." Ransul keki, dia memberikan nomernya ke Jared lalu mereka berpisah.


lagi jalan jalan sendirian di sebuah toko musik sambil nunggu dijemput Shannon, Ayunda, ketemu mantan kekasihnya dulu, Zacky Vagina, no, i mean Zacky Vengeance, ketika dia lagi nyari nyari CD.
"uh, Zacky V?" Yuncu yang sadar duluan kalo itu beneran Zacky, menyapa.
"Ayunda?" Zacky looked surprised. "sweet baby jesus, is this really you?"
"no, i'm actually an alien," muka Yuncu datar.
"haha, you're still pretty much the same." komentar Zacky.
"yea, some people dont change, Zacky," jawab Ayunda. "you look fatter, by the way, does Gena give you too much food?"
"no, i actually broke up with her." jawab Zacky, mukanya kalem.
"you did?" sekarang gantian Ayunda yang surprised.
"yea, recently." dia senyum kecil. Yuncu selalu suka senyumnya Zacky, katanya menenangkan hati.
"well, i, uh... i'm sorry to hear that." kata Yuncu.
"it's okay." jawab Zacky. "so how have you been? are you seeing anyone?" he said as they walked through the music store.
"well, i'm dating Shannon Leto, now." jawab Yuncu sambil melihat lihat beberapa CD.
"oh, that's, that's great," kata Zacky, yang entah kenapa mukanya agak kecewa, "good for you."
"yeah, it's been a few months, everything is going great." Ayunda senyum, senang dengan hubungannya dengan Shannon. "and how have you been? how's the band and everything?" dia nanya balik.
"well, like i said, i'm single," jawab Zacky, "aaand my band is just fine, we're still planning on some new record and stuff."
Sebenernya Yuncu masih mau hang out sama Zacky, tapi Shannon udah dateng jemput dia.
"well, ths's my man right there, gotta go." katanya sambil nunjuk ke arah Shannon yang ngeliatin dia dari luar toko musik itu. Toko itu berdinding kaca yang tembus pandang, jadi yang diluar bisa ngeliat ke dalem.
"okay." jawab Zacky singkat.
"so, uh, catch you later?" tanya Yuncu.
"yea, definitely." Zacky tersenyum kecil.
"okay, bye, Z." lalu Yuncu pergi keluar toko musik itu dan pergi bersama Shannon, sementara Zacky ngeliatin mereka dari jauh, lalu buang muka, kembali ngeliatin CD.

Di mobil...
"was that Zacky Vengeance, that guy you were talking to at the music store?" tanya Shannon yang lagi nyetir.
"uh huh." Yuncu ngangguk. "it's been a while since i saw that guy, he's getting fatter."
"hmm..." Shannon ngangguk, "so what did you guys talk about? did he ask you who are you dating now?"
"well, he did, actually, and he also told me he's single now." jawab Yuncu, ngga sadar kalo mas Shannon ini agak jealous.
"why did he even tell you he's single?" tanya Shannon lagi.
"uh, i dont know," jawab Yuncu.
"lemme guess, you guys talked about the past relationship."
"no," jawab Yuncu, baru sadar kalo lakinya jealous. "wait, are you jealous?" tanya Yuncu.
"no," Shannon menaikkan kacamata hitamnya yang sedikit turun.
"oh come on, Shan, you are jealous." Yuncu maksa.
"i'm not." Shannon keki.
"yea you are." Yuncu senyum senyum naughty.
"ugh..."
"come ooon, i have no interest in getting back together with Zacky, okay?"
"right." Shannon menjawab seadanya.
"no, seriously, babe, i dont." Yuncu mengulangi kata katanya, tapi sekarang mukanya lebih serius.
Shannon menghela napas, "okaay." dia tersenyum kecil.
"you know you're cute when you're jealous." Ayunda kissed him on the lips.
"yea well, people said when guys get jealous, it looks cute." jawab Shannon.
"yea, and it's a world war when girls start get jealous." Yuncu smirking.

No comments:

Post a Comment