Saturday, January 28, 2012

3

Kemaren Ransul balik kerumah udah malem, setelah balik dari Wal-Mart sore itu, dia jalan jalan lagi liat liat baju sampe malem, trus lanjut marathon dvd sampe pagi, sampe ketiduran di ruang tv. Dia kemudian kebangun jam 2 siang ketika ponselnya bunyi.
"talk." katanya setengah tidur.
"seriously, you're still sleeping?" tanya suara di sebrang.
"not now." Ransul tengkurep.
"get up, now."
"who the hell are you telling me when to get up?" Ransul menjawab masih dengan suara teler.
"seriously, get up, we have an appointment today." yang disebrang tetep maksa.
"fuck off, Jay, i'm going back to sleep." Ransul baru mau matiin telfon ketika Jared berkata lagi.
"dude, i'm in front of your house." katanya.
"right, good night, Jared." Ransul matiin telfonnya. tapi Jared nelfon lagi. "seriously?"
"can you please at least open the door?" kata Jared.
"you dont know where my house is." jawab Ransul.
"really? well you'd better come to the front door, right now, pumpkin." lalu Jared hang up. Ransul pun bangun dengan terpaksa, lalu berjalan ke pintu depan. Ngintip lewat jendela, lalu sedikit terkejut sambil bukain pintu. "how the hell did you know where i live?" tanya Ransul begitu ngeliat muka Jared.
"i got spies." dia senyum.
"oh, god, you're so annoying." Ransul komentar dengan muka datar. "come in." Ransul membawa si tamu ke dapur, lalu nyuruh dia duduk di counter di dapurnya.
"so what time did you sleep last night?" Jared membuka pembicaraan sambil memandangi seisi rumah Ransul.
"why do you wanna know?" Ransul nanya balik, sambil bikin kopi buat Jared dan bikin toasted bread buat dirinya.
"no i'm just trying to start a convo." jawab Jared.
"well, i overslept at about 4 am, i guess." jawab Ransul sambil naroh kopi di depan Jared dan toasted breadnya di depan dirinya. "i thought you're gonna call me." dia mengigit rotinya yang udah diolesin selai coklat.
"i did call you." jawab Jared.
"well, not like that," katanya dengan mulut penuh, "i thought you're gonna call me to tell me what time do we meet."
"well this is a surprise visit." Jared nyeruput kopinya. "you're eating toasted bread at 2 pm?" dia nunjuk roti yang dipegang Ransul.
"why?"
"nothing," jawab Jared. "be quick, and go shower, we're leaving immediately." Jared memerintah.
"uh, okay." jawab Ransul, pasrah.

Sekitar 30 menit setelah selesai makan, Ransul nyamperin Jared yang udah duduk di ruang TV. They're ready to go.
"so, uh, let's go." Ransul manggil Jared.
"okay." lalu dia bangun dari sofa. Baru mau keluar rumah, Ransul teringat sesuatu.
"oh, wait a sec." dia pergi ke dapur. Jared diem di depan pintu rumah Ransul. Ngga lama dia balik dengan sekaleng Pringles di tangan, "you left this." katanya, ngasih Pringles itu ke Jared.
"i thought you ate it." Jared senyum.
"well i didn't." jawab Ransul. Mereka pun pergi meninggalkan rumah Ransul naik mobilnya Jared.

Mereka berhenti di sebuah Coffee Shop, Jared memesan cheesecake buat bereka berdua, dan dua gelas latte. mereka pun duduk di sofa di dalam coffee shop itu.
"so, tell me about your life." Jared membuka pembicaraan.
"uh, my life?" Ransul nanya balik, lalu nyedot ice latte dari gelasnya.
"yea, i mean, you know mine pretty much, now i wanna know yours."
"okay, um... what do you wanna know?"
"i dont know, why are you still single, maybe?" Jared ngangkat bahu.
"that's none of your business, old man." jawab Ransul ketawa kecil.
"well i'm just asking." kata Jared sambil memasukkan potongan cheesecake ke mulutnya.
"and why are you still single? i mean you have those pretty girls around you and everything." ransul balik nanya.
"uh... let's just say i'm too busy to date anyone." jawab Jared.
"really?" Ransul ngangkat alis.
"well i just haven't find a girl, you know." dia menambahkan.
"see." Ransul mengangguk pelan.
"so how come i've never met you? i mean, you're Ayunda's friend, and i hang out with her a lot."
"i dont know, maybe because i wasn't there every time you're there." Ransul gantian masukin cheesecake ke mulutnya.

Sekitar, hampir 2 jam mereka disana, ngobrol ini itu, akhirnya Jared ngajak pergi.
"i wanna go shopping." kata Jared.
"uh... okay, where do you wanna go?" tanya Ransul.
"i dont know, let's go somewhere we can shop." ajak Jared, lalu dia mulai beranjak dari sofa. Ransul took a last sip of her coffee then followed him to the car.

Sampe di sebuah toko baju, bukannya pergi ke tempat cowo, dia malah pergi ke tempat wanita.
"wait, this is for women, Jay." Ransul menghentikan Jared.
"i know." Jared tetep jalan sambil ngeliat liat baju.
"and?" Ransul ngangkat bahu.
"and..." Jared menghadap ke Ransul yang dari tadi dibelakangnya, "i'm taking you out tonight and you cant wear those jeans and tee." katanya.
"wait, i thought you said this isn't..." belom sempet Ransul nerusin, Jared nyamber duluan.
"relax, we're going to Vicky's birthday party, it's not a date." katanya
"Tomo's wife?" Ransul nanya.
"yep." Jared tetep ngeliat liat dan ngambil beberapa baju yang menurut dia bagus.
"uh, Jay, we could just go to my house and change clothes."
"no time, we're going to my house after this, and you can get dressed." jawab Jared, "now try these." dia ngasih sekitar 5 gaun ke Ransul.
"why do we have to do this?" Ransul bingung.
"sshhh, tik tok, young lady, chop chop." Jared mendorong Ransul masuk ke fitting room, sementara dia nunggu di luarnya. "come out and let me see those dress on you when you're done." dia duduk di kursi yang disediain sama tokonya, disebelahnya ada pramuniaganya. Ngga lama Ransul keluar dengan gaun pertama.
"uuh, Jay, this is too short." kata Ransul.
"well that's hot." komentar Jared. Ransul masuk lagi ke dalem buat ganti baju yg kedua, ketiga, sampe baju terakhir, dia akhirnya cuma milih black dress. Lalu mereka pergi ke kasir buat bayar baju, dan pergi menuju rumah Jared.


And so they're at Vicky's birthday party. Ransul tetep mengikuti Jared karna dia ngga tau orang orang yang dateng.
"uh, do i know everyone here?" tanya Ransul dari samping Jared.
"umm, her." dia nunjuk Ayunda yang lagi duduk disebelah Shannon, cuddling cuddling kecil. Mereka berdua pun segera menghampiri pasangan itu.
"hey guys," sapa Jared.
"Ransul!" Ayunda terlihat surprised ngeliat Ransul dateng bersama Jared.
"hey, girl, you came." Shannon ikutan nyapa Ransul.
"yea, blame your brother for that." jawab Ransul sambil ngeliat ke arah Jared, yang diliatin cuma senyum senyum.
"come on, let's get you a drink." Yuncu narik tangan Ransul menjauh dari kakak beradik itu.
"hey you're coming home with me, okay?" kata Jared sebelum Ransul menjauh.
"okay!" Ransul pun pergi sama Ayunda.

"Sul kemaren gue ketemu Zacky V Suuul." Yuncu cerita setelah mereka ngambil fruit punch buat Ransul.
"Zacky Vagina?" Ransul nanya balik.
"aaa Zacky Vengeance." Ayunda meralat.
"iya iya maksud gue itu." dia nyedot fruit punchnya, "ketemu dimana?"
"music store, gue lagi sendirian, trus dia popped out." Ayunda terlihat antusias.
"trus? clbk gitu?" Ransul menebak.
"kagak laah, kan udah ada Shannon."
"Shannon tau ngga?"
"tau, orang dia liat Zacky. tapi Zacky tambah gembul Suul, cuute." dia nyeruput sedikit booze yang daritadi dipegang.
"hmmm..." Ransul ngga komentar, soalnya tiba tiba Shannon dateng mengejutkan Ayunda dengan memeluk dia dari belakang.
"holy shit!" Yuncu kaget setengah mati. bukan apa apa, barusan dia ngomongin Zacky. "Shannon..." mukanya keki.
"did i interrupt you girls?" tanya Shannon, melingkarkan tangannya di pinggang Yuncuk.
"absolutely not." jawab Ransul.
"so you dont mind if i take this girl with me for a minute, right?" mukanya mulai naughty.
"uh, no, i dont. go ahead." Ransul senyum.
"good," katanya ke Ransul, lalu nengok ke Yuncu. "come on, i got something for you." lalu mereka berdua pergi.

agak bosen juga, udah hampir sejam disitu tapi Ransul bahkan belom ketemu birthday girl-nya. Dia pun beranjak dari meja bar tempat tadi dirinya dan Ayunda duduk untuk mencari Jared.

Setelah sekitar 10 menit celingukan, Ransul nemuin Jared disebuah meja, duduk bersama beberapa wanita, yep, all girls. Ngeliat itu, Ransul yang tadinya mau nyamperin Jared jadi males, those ladies are probably some groupies. Jadi Ransul pergi. jared yang ngeliat Ransul langsung izin meninggalkan wanita wanita cantik itu dan nyamoerin Ransul.
"Ransul." katanya manggil Ransul.
"yea?" Ransul nengok.
"i uh, i'm sorry, i was just talking to some friends." katanya. ngga tau kenapa mukanya agak bersalah.
"oh, totally fine," jawab Ransul. "i mean, it's you, you must have a lot of friends, girls... mostly." mukanya santai.
"um, yeah," mukanya masih agak merasa bersalah. "but they're all just a bunch of friends, really."
"okay, you dont have to tell me that, i know." jawab Ransul.

Di sisi lain...
"look, babe, i know we've been only dating for a few months, but uh... i think i need to make it clear." kata Shannon ke Yuncu. Mereka duduk di sebuah meja di tempat yang agak sepi dimana mereka bisa bicara private.
"make what clear?" tanya Yuncu.
"uh.. um..." dia bingung sendiri. "okay, i want you to take this." Shannon ngeluarin cincin.
"are you proposing me?" Yuncu shocked.
"well, not yet, it's only a promise ring." jawab Shannon.
"well, ummh... Shan, dont you think this is too early?" Yuncu ngeliatin cincinnya.
"i know, but i love you." jawab Shannon.
"no, i cant take this, yet." jawab Ayunda.
"why not?" Shannon mulai sedih.
"i just... cant." jawab Yuncu, "i'm sorry, Shan." dia pergi. Shannon sedih.

No comments:

Post a Comment