Monday, May 9, 2011

part 9

Ransul kebangun sekitar jam 3 sore di sofa di ruang tv. pas ngeliat ke lantai, ternyata Brian a.k.a Synyster Gates masih tidur sambil megang botol beer.
"aduduuuh..." Ransul duduk sambil megangin kepala. Mereka berdua abis tipsy semalem, jadi kepala Ransul terasa pusing pas bangun. Dia bengong sebentar, ngumpulin nyawa ceritanya. Eh tiba tiba ada hp bunyi. Dia mencet tombol jawab di hp-nya, "halo?" sapanya, tapi ngga ada yang jawab, bahkan, masih ada suara hp bunyi. Akhirnya dia ngambil hp-nya Brian yang ditaroh di atas meja. "yak?" sapa Ransul tanpa melihat siapa yang telfon.
"hello? Is Brian there?" tanya yang nelfon.
"who's this?" Ransul nanya balik.
"it's Michelle, Brian's wife. is he there?" Michelle mengulang kalimatnya.
"yea, he's sleeping." jawab Ransul sambil ngeliat ke si extraordinaire brah.
"why is he sleeping at your house?" Michelle terdengar agak kaget.
"because he wanted to," jawab Ransul seadanya. "and, dude, i thought he said you guys are splitting up." kata Ransul, nada suaranya kedengeran kalo dia teler.
"we don't, and never will, groupie " Michelle kesel.
"jeez, i'm not a f-in' groupie." kata Ransul sewot.
"then you shouldn't have slept with a married guy." nada bicaranya Michelle makin nyolot.
"well me and Brian have been doing this for a long time, okay? you shouldn't freak out like this." Ransul masih ngga sadar kalo Michelle nyangka dia adalah selingkuhannya Syn.
"WHAT?!" Michelle makin kesel.
"what? we're brother and sister." jawab Ransul santai.
"brother and sister?" Michelle bingung.
"ukh, now you're pretending like you don't know." kata Ransul, trus membaringkan kepalanya diatas bantal.
"is this Ransulminii?" tanya Michelle, baru inget kalo Brian dulu emang sering nginep dirumah Ransul.
"pfff... no, this is Michelle Obama, accepting your call from the White House." jawab Ransul, sambil ketawa dengan nada sedikit menghina.
"oh god, i'm so... sorry..." Michelle keki.
"why are you sorry?"
"well, i thought you're a groupie..."
"what the f...?" lagi lagi mukanya masih teler.
"i know, i'm sorry..." Michelle mengulangi perkataannya yang tadi. "why's Brian there, by the way?"
"well, i was alone..." jawab Ransul, "and he was in the mood of getting drunk, and so we got drunk."
"and he told you we're breaking up..." tambah Michelle.
"yes he did," Ransul ngangguk. "but you said you guys are still together earlier."
"no, that's not true..." Michelle narik napas panjang. "like i said, i thought you were a groupie, or Brian's affair."
"oh..." Ransul ngga komentar.
"so, he's still sleeping, huh?" Michelle mengalihkan pembicaraan.
"yea..." Ransul ngeliat ke Brian sekali lagi. "do you have something to say? i'll tell him as soon as he wakes up."
"no, i just... miss his voice."
"divorce must be hard." Ransul komentar.
"it is, for me..." nada suaranya Michelle berubah sedih. "well, i gotta go. bye R." katanya lagi.
"bye..." lalu sambungan terputus. Ransul kemudian bangun dari sofa trus pergi ke dapur, ngambil minum.


Meanwhile...
Martin lagi duduk di trailernya Hannah sore itu, ketika tiba tiba Hannah duduk di lap-nya Martin, then begin to kiss that guy. Dan mereka make out untuk beberapa menit, sampe Martin mendorong Hannah.
"what's wrong?" tanya Hannah pelan.
"this isn't right..." jawab Martin sambil ngusep kepala.
"what isn't right?" Hannah megang pundak Martin.
"us, making out." Martin menghadap ke Hannah. "i have a fiance, okay?"
"well i thought you like this." komentar Hannah santai.
"no, no, i'm sorry, i shouldn't have done this." Martin bangun dari kursi, trus keluar dari trailernya Hannah.
"Marty..." Hannah manggil Martin dengan nada pelan.
"no, sorry, i don't wanna be a cheater."
"well technically you've cheated..."
"i know, and i'm gonna tell her." dia nutup pintu trailernya Hannah waktu dia keluar.


Ransul balik dari dapur ketika dia ngelian Brian lagi duduk di sofa, ngeliat hp-nya.
"Michelle called me, didn't she?" katanya waktu lagi ngecek recent calls..
"she did..." Ransul menceritakan kejadian waktu Michelle mengira dia adalah selingkuhannya Brian.
"ahaha..." Brian ketawa. "she's so dumb." komentar si gitaris.
"seriously, are you cheating on her?" Ransul duduk disebelah Brian.
"nope." jawab Brian. "well, she thought i am, but i'm not."
"but she still wants you."
"yes."
"no, i mean... if she thought you're cheating on her, she could've asked for a divorce."
"well, i guess she loves me too much," Brian minum sisa beer di botol yang masih dia pegang. "just like Martin still forgive you after what you've done."
"shut up..." Ransul nabok Brian. Orang yang diajak ngomong cuma ketawa kecil. "uh by the way, Bri, i wanna tell you something." Ransul bicara lagi.
"okay, go on." jawab Brian.
"at the night on Haley's birthday party, i was having a fight with Martin..." Ransul narik napas panjang, lalu nerusin lagi, "aaand i went to Ayunda's house." dia berenti.
"and then?" Brian nanya.
"and then, Zacky V came over with Matt..." lagi lagi Ransul ngga nerusin.
"wait a minute, is this the story where you guys were making out after the massage thing?" tanya Brian sambil ngeliat ke Ransu.
"uh... he told you, didn't he?" Ransul keki.
"he did," jawab Brian. "and you walked out on him."
"yea. see, i don't wanna be a cheater, not anymore."
"mm hm." Brian ngga komentar banyak. "are you gonna tell him?"
"i have to," jawab Ransul. "i mean, it's better being honest, right?"
"that's so brave, and, yea... you're right." Om Gid a.k.a Brian nepok pundak Ransul. "so when will  you do that?"
"dunno, he's gonna play around Texas this week."
"well we're having a gig in Texas this Thursday, maybe you can come with us and then catch up with Martin." Brian ngasih usul.
"really?" muka Ransul berubah senang. "you're my super brah, here, lemme kiss ya, mmmmuuuaah..." Ransul nyium Brian di pipi.
"you're still haven't't sober yet, have you?" Brian ketawa kecil.


Udah hari Kamis aja, Ransul pergi ke studio-nya Avenged Sevenfold, mereka ngumpul disana sebelum pergi ke Texas. Ternyata ada Ayunda juga. "syukurlah, ngga sendirian," pikir Ransul. Beberapa menit setelah ngumpul, mereka akhirnya berangkat menuju Texas pake mobil, sementara trailer-nya dibelakang.
"wee - hee! Texaaas!" Zacky senang. "and we're happy to have you back on tour with us, booty." katanya ke Ransul. Dulu waktu Ransul masih sama Matt, dia suka diajak tour sama si mas dan band-nya.
"thank you, sir." jawab Ransul, senyum.

Ransul mampir ke toko di sebelah pom bensin ketika mobilnya lagi isi bensin. Beli cemilan, sama minuman buat dirinya dan teman teman.
"buying snacks for all of us, huh?" Matt tiba tiba muncul disampingnya. Dia juga masih inget dulu Ransul emang sering beli makanan buat mereka.
"hehe, yeah..." Ransul ketawa kecil.
"here, lemme pay." Matt ngeluarin dompet, "how much all of this?" tanyanya ke mas mas kasir yang masih ngitung belanjaan.
"uh... that would be 99,6." jawab si mas kasir.
"here you go," Matt ngasih uang ke mas kasir.
"uh, one more thing, sir..." kata si mas kasir.
"what's that?" tanya Matt.
"can i have your autograph? and a picture..." si mas kasir ngeluarin pulpen dan kertas.
"sure." Matt ketawa kecil, lalu menandatangani kertas yang dikasih mas kasir tadi, trus foto sama dia sebentar.
"thank you," si mas kasir nyodorin tangan ngajak salaman, Matt melakukan hal yang sama. "your band is frickin' awesome." katanya lagi.
"thanks, man." jawab Matt, "come on, let's go." dia ngambil kantong plastik belanjaan trus mendorong Ransul pelan di pinggang. Mereka berdua pun keluar dari toko itu.
Matt membuka pintu mobil, tadinya mau mempersilahkan Ransul naik duluan, eh, orangnya malah kaget sama isi mobilnya.
"sweet baby jesus, guys!" Matt setengah teriak. "seriously?"
Ransul ngintip dari balik lengannya Matt yang - sebenernya- menghalangi dia. "ya amproooong Yuncuuu..." komentar Ransul, kaget juga.
"aduduuuuuh..." Yuncu kaget, begitu juga mas Zacky yang lagi ada sama dia.
"um... sorry..." Zacky jadi keki. dia langsung duduk diem.
"you guys are a horny couple." komentar Ransul, mengingat mereka memang cukup sering hoba hoba.
"hormones." jawab Zacky santai.
"pfff..." Ransul cuma ketawa kecil.
"alright, go get dressed, okay?" Matt nutup pintu mobilnya lagi. "these guys are a crazy couple." komentarnya.
"like he said, hormones." jawab Ransul. Ngga lama temen temennya yang lain dateng, ada yang abis dari toilet, ada yang nyari rokok, ada yang cuma bengong ngeliatin jalanan kayak Johnny Christ, lalu mereka melanjutkan perjalanan di Texas.


Di Dallas, Texas malam itu...
Ada yang ngetok pintu trailernya Boys Like Girls. Tapi orangnya pada males bukain pintu.
"yo! someone get the door, please!" teriak Paul dari tempat tidurnya.
"busy!" bales John.
"Marty?!" Paul teriak lagi.
"not in the mood!" jabaw Martin sambil nonton tv. "yo, Brian, go see who's knocking." Martin nepok Brian di sebelahnya.
"hhhh fine." akhirnya Brian bangun dari kursi.
"hey..." sapa yang ngetok setelah Brian buka pintu.
"Ransulminii? What a surprise!" Brian kaget.
"is Martin there?"
"yea..." jawab Brian, "yo Marty! you have a visitor!" panggil Brian.
"who?!" sahut Martin dari dalem.
"your fiance." jawab Brian. Martin langung kaget trus buru buru menuju pintu begitu mendengar jawaban Brian.
"R..." sapa Martin begitu liat Ransul. "what are you doing here?" dia keluar, trus nutup pintu trailernya.
"i uh... kinda need to talk to you..." jawab Ransul setelah mereka berpelukan.
"well you can wait until i come home."
"well, i just can't." jawab Ransul.
"okay," jawab Martin. "go on."
"i uh..." Ransul diem sebentar, "i cheated on you, once, again." lanjut Ransul.
"with that Shad man?" Martin nanya.
"mm hm..." Ransul nunduk. "and... i know you might want a real break up this time, and that's fine."
"do you know that i also cheated on you yesterday?" tanya MArtin lagi.
"huh?"
"Hannah..." Martin ngga nerusin.
"that beetch..." komentar Ransul.
"yea, that beetch..." Martin senyum sebentar, trus mukanya kembali serius. "and i was thinking about doing the same thing you're doing right now..."
"and telling me that it's okay if i wanna break up too?" Ransul ngeliat Martin.
"i was actually going to ask you *not to* break up with me." jawab Martin.
"why?"
"well, maybe i love you too much..." jawab si mas.
"dude, we both cheated on each other..."
"i know..." jawab Martin, lalu diem sebentar. "but i just can't do the break up thing."
"well, what if i do the break up thing?" tanya Ransul.
"you wanna break up with me?"
Ransul diem lumayan lama, mereka berdua pun diem. sampe akhirnya Ransul jawab, "well," dia ngambil napas panjang. "i guess i love you too much." lalu dia senyum. That very moment, he know he gotta kiss that girl. So he's doing it.
Dan di kejauhan, Matt sama Brian ngeliat mereka, "i guess we're just not meant to be together." komentar Matt.
"well you gotta let go of her if you want her to be happy." jawab Syn.






THE END

No comments:

Post a Comment