Jadi, setelah pulang dari bengkelnya Ben Kowalewicz, si Dea langsung suka sama si empunya bengkel. pokoknya kalo Ransul main kesana nyamperin Matt - yang sekarang jadi sering kesitu - si Dea maunya ikut. seperti hari ini misalnya, Matt minta Ransul nganterin dia ke bengkelnya Ben.
"can't you just drive yourself? i have to pick Dea up." tanya Ransul ke Matt sore itu. Mereka masih dirumah, Ransul lagi berkaca sementara Matt di belakangnya lagi pake baju, baru selesai mandi.
"well i could, but it would save gas if we go together, right?" Matt nyengir ke pacarnya yang ngeliatin dia dari kaca dengan muka datar.
"that's ridiculous." jawab Ransul. Matt cuma ketawa sambil benerin bajunya.
Ngga lama, mereka berdua berangkat menuju bengkelnya Ben. Matt nyetirin Ransul sampe bengkel, trus turun disana, lalu Ransul lanjut mengemudi sampe rumah Dea. mereka mau nemenin Ayunda cari gaun buat merayakan pertunangannya dengan Zacky V. That's right, they're about to get engaged. Begini ceritanya...
Dua hari yang lalu, Yuncu dan Zacky V lagi main kerumah Ransul dan Matt, sementara yang punya rumah lagi di dapur nyiapin dinner, mereka berdua duduk di pantai dibelakang rumah Matt dan Ransul.
"uuu sunset is always pretty..." komentar Ayunda sambil ngeliat sunset. Duduk disebelahnya, ada pacarnya, Zacky V, lagi ngeliat sunset juga.
"always prettier than sunrise," jawab si mas yang berbadan gempal itu, lalu diem sebentar. "hey, let's get engaged." tiba tiba Zacky ngajak Yuncu tunangan.
"hu?" Yuncu ngeliatin Zacky.
"you heard me, right?" zacky ngeliatin balik.
"i did, i did." jawab Yuncu, masih ngeliatin Zacky.
"and you're saying...?"
"um... no," jawab Yuncu, trus buru buru menrubah jawabannya, "i mean, yes... yes, Z, let's get engaged." Yuncu senyum lebar. Zacky cuma ketawa, trus they kissed. "you know, actually i was hoping about something romantic when you said those words..." kata Yuncu.
"well, sunset is pretty romantic..." jawab Zacky, megang tangan Ayunda. "you know i actually wasn't going to ask you to get engaged today, but it hit me suddenly, like, i gotta do it, now, or..."
"never?"
"kinda..." jawab Zacky, "that's why i dont have a ring to give to you..." tambahnya. Yuncu baru sadar daritadi si mas emang ngga ngasih cincin tunangan ke dia.
"oh, yea... you didn't give me a ring," jawabnya. "hey, let's tell Ransul and Matt." Yuncu narik Zacky ke dalem rumah untuk ngasih tau Ransul dan Matt.
"aaw really?" tanya Ransul begitu Yuncu cerita tentang apa yang terjadi di belakang rumahnya barusan. "congratulations you two..." dia meluk Z dan Yuncu.
"thank you..." jawab mereka berdua, senyum.
"so, will there be a party?" tanya Matt sambil ngeluarin gelas dari rak, cause they're about to have a dinner.
"well, there will," jawab Zacky.
"really?" tanya Yunda ke Zacky.
"i wanna party, and at that time, i'll have a ring to give out to you." Zacky senyum ke Yunda. jadilah, mereka akan bikin party kecil kecilan weekend ini.
"lama amat sih mbak Ransuuul darimana ajaaa?" komentar Dea yang ngeliat Ransul baru nongol satu jam lebih lama dari jam yang udah mereka tetapkan.
"sooowryyy tadi nganter mas Mattie dulu bentar. manja banget maunya dianter anter." jawab Ransul dari dalem mobil, "ayo naik buruan, musti jemput Yunda dulu." Dea pun langsung naik ke mobilnya Ransul, trus mereka buru buru cabut kerumah Yunda.
"nganterin kemana emang? Studio?" tanya Dea sambil memasang seat belt.
"ngga, ke bengkelnya Ben." jawab Ransul singkat.
"aaaah kok ngga ngajak ngajak siiiih??" Dea sewot.
"ididiiih... ya maap," jawab Ransul. "udah ntar kita kerumah Jason Berry ajaaa..." Ransul masih suka gangguin Dea sama Jason Berry walaupun si Dea lagi menggebet Ben.
"DIDIT." si Dea makin sewot. Ransul cuma ketawa.
Setelah menjemput Yunda, mereka bertiga pergi ke sebuah toko untuk mengambil gaun pesanan Ayunda, lalu ngurusin party mulai dari makanan, champagne, cake, and stuff.
"guise, main yuuuk." ajak Yuncu, begitu mereka bertiga keluar dari Jimmy Choo, beli sepatu.
"kemana?" tanya Dea.
"ngga tauuu, bosyen nih..." jawab Yuncu. "kerumah Jason Berry yuk!" ajaknya, tapi ditolak mentah mentah sama Dea.
"meh, gue musti jemput Matt tapinya sejam lagi, gimana dong?" tanya Ransul.
"that's it! kita main ke bengkelnya Ben ajaaaa..." usul Dea, mukanya tampak senang waktu nyebut nama Ben.
"ngapain? mainan di bengkel ngga seru ah." jawab Yuncu. "udaaaah kita kerumah Jason Berry aja yuuuk pasti fun, dia kan kewl." Yuncu senyum senyum ke Dea.
"aaaah ngga mau!" Dea sewot. Mukanya ditekuk.
"apaan sih Deaaa Yuncu kan cuma ngajak main kerumah Jason, kalo ngga mau yaudah jangan sewooot..." komentar Ransul ngeliat mukanya Dea ditekuk, niatnya emang ngegangguin Dea, biar makin ditekuk.
"jiyeeee Bu Deaaaaa..." tambah Yuncu, disusul oleh tawa Ransul. Mereka pun masuk ke mobil.
"eh btw, kita jadi kemana guys?" Ransul nanya lagi di dalem mobil, sebelum dia nyalain mesinnya.
"rumah Jason Berryyyyyy!" Yuncu teriak dari kursi depan.
"bener? kalo kita kesana Matt gue suruh naik taksi pulangnya, atau nyusul kerumah Jason." kata Ransul.
"aaah udah jemput Matt aja, kasian dia masa disuruh naik taksi." jawab Dea buru buru. Dia bener bener ngga mau kerumah Jason Berry, soalnya kalo kesana, Jason pasti akan pdkt sama dia, trus dia tau ibu ibu di front seat ini bakalan ngatain Dea sama Jason Berry.
"well, he's a big guy, twin, dia bisa pulang sendiri." jawab Ransul sambil nengok ke Dea.
"umh... iya sih, tapi kan kasian disuruh naik taksi..." Dea tetep beralasan.
"nyeeet udah deh kita tau lo ngga mau kerumah Jason Berry, tapi ngga usah sok sok menghawatirkan Matt, yo." jawab Ayunda.
"aaah... makanya main ke bengkelnya Ben ajaaa." kata Dea.
"ngga ah, kerumah Jason Berry ajaaaa kita hang out, main dance dance revolution." Yunda tetep mau kerumah Jason. Dan, itu mainan dance dance revolutionnya sebenernya punya Yuncu, yang ketinggalan disana tapi ngga tau kenapa Yuncu ngga pernah bawa itu pulang. "udah lama nih ngga main, biar kurusan dikit menjelang hari pertunangan."
"yaudah, rumah Jason, gue telfon Matt." jawab Ransul, ngambil hp trus men-dial nomor Matt. "sowrryy Deaaa..." katanya sambil nunggu Matt ngangkat telfon.
"hey, honey..." sapa Matt dari sebrang.
"Matt, i'm going to JB's house with the girls, you wanna come?" tanya Ransul.
"yea, sure." jawab Matt, "i'll catch up, okay? i'm waiting for Brian, he's buying some beers with Jon." yang dia maksud adalah Jon Gallant, teman satu band-nya Ben, Billy Talent.
"okay, i'll se ya there." Ransul segera nutup telfon. "aight, let's go to JB's crib." Ransul nyalain mesin mobilnya, and then drive to Jason Berry's place.
Jason tampak senang melihat Ransul dan Yuncu dateng kerumahnya, bersama Dea. "hey giiirls... what a surprise!" katanya, ersenyum senang.
"well we were on the neighborhood, looking for some good outfits for this girl's engagement party." jawab Ransul, meletakkan tangan kirinya di pundak kanan Ayunda.
"well, come on in, then." ajak Jason, lalu mereka masuk kedalem rumah si teknisi drum.
"hey, J, you still keep my Dance Dance Revolution here?" tanya Yunda.
"oh yeah, it's in the tv room!" jawab Jason dari dapur, sambil mengambil 4 botol soda, dan beberapa cemilan. Yunda langsung ke ruang TV, mencari barang yang dimaksud. Ngga lama, dia udah mulai main.
"here you go." Jason meletakkan minuman dan cemilannya di atas meja di ruang TVnya. ransul mulai ngambil cemilan, trus mulai ngemil sambil ngeliatin Yuncu mainan, sementara Dea cuma diem, mukanya ditekuk. "well, you look bored." kata Jason ke Dea.
"she doesn't wanna be here." jawab Ransul sambil ngeliatin Dea.
"no, no, it's not that..." jawab Dea buru buru. Sebenernya emang iya, tapi dia ngga enak kalo jawab begitu ke Jason.
"oh... well, just, let me know if there's anything i can do to make you feel less bored." kata Jason. Si Yuncu yang lagi main langsung nengok sekilas ke arah Jason dan Dea sambil senyum.
"no, Jason, i'm fine." jawab Dea lagi, kali ini dia senyum., tapi senyumnya maksa.
"no, you know what, she's bored, actually." kata Yunda, matanya masih tetep fokus ke layar TV.
"she wants to go out, Jason." tambah Ransul. "but me and Ayunda don't feel like it, besides, Matt said he's coming over, so..." Ransul ngga nerusin, lalu masukkin potato chip ke mulutnya.
"well, you wanna go out?" Jason nanya ke Dea. Baru aja si Dea buka mulut, Ransul dan Yuncu nyamber duluan.
"yes." jawab mereka barengan. "yes, you should... probably take her somewhere." lanjut Ransul.
"okay, what about you girls two?" tanya Jason lagi.
"oh, we'll be fine, Jason, don't worry." jawab Yunda, masih fokus main DDR.
"okay, then. i'll get my key." Jason meninggalkan ruang TV buat ngambil kunci mobil.
"seriously?" Dea nabok Ransul, suaranya cuma sedikit lebih keras dari bisikan. "i ain't going out with Jason."
"duuude, chill." jawab Ransul, "cuma jalan jalan bentar trus balik, you'll be fine."
"yea, he's a great guy, you know." komentar Yuncu.
"ngga mau pokoknya, titik." Dea kesel.
"kasian, nyet, dia udah lagi siap siap noh." jawab Yunda. Ngga lama, Jason muncul.
"you ready?" tanyanya ke Dea.
"uh..."
"yea, she's ready. you guys have fun." Ransul buru buru jawab sebelum Dea nerusin bicaranya.
"you girls sure okay?" tanya Jason sekali lagi.
"yea, yea we'll be fine." jawab Ransul, mulutnya masih penuh sama potato. "i have to wait for Matt, though."
"okay, bye girls." Jason pergi sama Dea.
"i really ship Dea and Jason Berry." kata Ayunda sepeninggal Jason dan Dea, sambil tetep main DDR.
"i'm with you, dude." jawab Ransul sambil makan potato lagi.
TO BE CONTINUED...
No comments:
Post a Comment